VOLUME 1. Kasus 502 - Mayat Beku
___________
Babak 23.
Di depan semua bawahannya dari Biro Kota, Deputi Yan tersungkur dengan kepala lebih dulu dan dua tangan yang terbuka, seperti sayap.
___________
Jiang Ting bertanya dengan lembut, "Rekanmu?"
"Bukan, itu bukan suara orang dari timku."
Dang!
Ini insiden yang diluar dugaan. Panel pintu didobrak keras, dan debu berjatuhan di saat yang sama, dari bahan konstruksi kualitas rendah yang digunakan untuk tempat itu.
Bruak!
Ini kejadian yang tidak terduga, panel pintu didobrak dengan keras, dan bahan bangunan yang jelek menjatuhkan serpihan debu ke lantai.
"Kau pergi dulu!" Yan Xie segera meraih tepi jendela, dan dengan tenaga yang kuat, mendorong jatuh seluruh jendela ventilasi, "Cepat, aku akan keluar mengulur waktu!"
Jiang Ting tidak bisa memanjat pinggiran jendela, jadi dia diangkat oleh Yan Xie. Saat ini, hanya terdengar panel pintu di belakangnya—
Bak!!
Terdengar suara yang keras sekali lagi, pintu itu ditendang terbuka!
"Jangan bergerak! Polisi Anti Tindakan Asusila!"
"Angkat tangan!"
"Sedang apa kalian?" ujar Yan Xie tegas. "Polisi darimana? Mana seragam dan kartu pengenal kalian? Kalian bilang, kalian polisi, kalau memang benar kalian polisi, hajar dulu baru bilang..."
Sebelum dia selesai bicara, polisi itu masuk dengan membawa tongkatnya menghadang Yan Xie. Dia segera berlari keluar dan berteriak, "Kapten, kemarilah! Seseorang lompat dari jendela dan melarikan diri!"
Yan Xie tidak dapat bergerak, karena didesak ke tembok. Dia pun mengangkat siku, menahan tongkat, dan menendangnya polisi kecil itu menjauh!
Wow!
Polisi itu tersungkur ke lantai dan menimpa banyak perabotan yang tak terhitung jumlahnya, hingga menimbulkan keributan.
Banyak hal yang terlintas di benak Yan Xie saat ini. Disiplin Kepolisian, Delapan Kehormatan, dan Delapan Aib, Tiga Disiplin Utama dan Delapan Perhatian, Teori Marxisme dan Deng Xioping, Dua Puluh Empat Nilai Utama Sosialisme... Dia sangat malu dan putus asa memikirkan nasib yang akan menimpanya.
Hidupku berakhir di sini, pikirnya.
Delapan puluh persen Chief Wei pasti akan mencekikku dengan borgol, memutilasi tubuhku, lalu dikubur di dinding kantor, menambalnya dengan semen. Mungkin butuh bertahun-tahun, menunggu kantor direnovasi, baru mayatku ditemukan.
Yan Xie bergegas keluar dari toilet, dan kedua polisi itu terus berteriak. Tapi, bagaimana mungkin dia bisa membiarkan dirinya ditangkap? Dengan tangannya dia menahan pukulan tongkat yang diarahkan ke kepala, memutar badan, dan menyapukan tendangannya ke arah polisi yang lebih tua disebelah kiri tanpa bernapas, lalu meraih polisi muda yang di sisi kanannya. Dia menarik tongkat polisi itu ke arahnya, dan mengaitkannya ke leher polisi muda, saat dia kehilangan keseimbangan, dan membantingnya.
Polisi muda itu menjerit dan menghantam sofa, hampir memuntahkan semua isi perutnya.
"Berhenti!"
"Jangan bergerak!"
Yan Xie melihat sekilas, setidaknya ada delapan atau sembilan polisi di ruangan itu. Zong-ge dan dua preman itu sudah ditahan dalam keadaan tidak sadarkan diri, sedangkan pria gendut berjongkok di lantai dijaga oleh polisi lain. Dia tampak sangat ketakutan, hingga seluruh tubuhnya gemetaran, seraya berkata dengan tidak jelas, "I-ini salah paham, salah paham... a-a-aku sa-sama denganmu... sungguh!"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] - Breaking Through The Clouds 破云 (terj. Indonesia)
БоевикNovel Breaking Through The Clouds 破云 by 淮上 (terj. Indonesia) by. Huai Shang ---------- Not my own story 155 Chap + 2 Ekstra Note. Found this novel after read the manhua, sepertinya bagus. Lolol. P.S. Karena banyak istilah kepolisian yang saya kurang...