Happy reading 💫
.
.Sedari tadi jisung terus saja memegangi kepalanya yang sangat-sangat sakit. Jisung tidak tahu dia sakit apa, tapi memang akhir-akhir ini jisung sering kali pusing, mimisan, bahkan tubuhnya akan lebam-lebam sendiri.
Jisung memang merasakan tubuhnya sangat sakit, walaupun lebih sakit di pukuli oleh ayahnya
Tapi sungguh, ini sangat menyiksa.Jisung sesekali berhenti dan berpegangan di tembok di saat kepalanya seperti di putar-putar. Hingga akhirnya jisung sampai di dalam rumah. Di saat melewati dapur, jisung melihat ada bibi Jung yang sedang memasak makanan.
Entah kemana hilangnya pusing itu, Sekarang jisung memutar tubuhnya. Mulanya ingin ke kamar tapi sekarang urung karena ia ingin memasak.
"Bibi masak apa?" Tanya jisung sambil mendekati bibi Jung.
"Eh, jisung. Ini bibi lagi masak Jajangmyeon sama sambal goreng kentang, buat nanti makan malam" jelas si bibi sambil terus mengaduk masakan yang ada di dalam wajan itu.
"Owh... jisung bantuin yah?, Jisung lama nggak masak" ijin jisung.
"Nggak usah jisung. Bibi bisa masak sendiri, mendingan kamu istirahat ajah" tolak bibi Jung dengan lembut.
Jisung mengerucutkan bibirnya kesal. "Ih, tapi jisung pengen bantuin. Lagian jisung sering kok masak yang kayak gini buat ayah makan" ucap jisung membujuk.
Bibi Jung menghela nafas lalu tersenyum "yaudah kalo kamu maksa" ucap bibi Jung yang membuat senyum jisung mereka.
Dan jisung pun ikut berkutat di dapur walaupun sesekali kepalanya itu berdenyut nyeri.
🍁🍁🍁🍁
"Yey selesai!!" Pekik jisung girang di saat masakannya dengan bibi Jung telah selesai. Ngomong-ngomong ini sudah jam lima sore.
Setelah beres menyiapkan makanan, jisung duduk sejenak di kursi makan. Melihat makanan yang sangat menggugah selera itu. Tapi semua itu tidak berlangsung lama.
Tiba-tiba cairan merah kental keluar dari hidungnya seiring dengan kepalanya yang seperti di hantam kayu besar.
Jisung langsung beranjak dari situ, berlari, meninggalkan bibi Jung yang tengah mencuci piring.
Jisung langsung masuk ke kamarnya, menuju kamar mandi dan langsung menuju wastafel. Membiarkan darah itu keluar tanpa di hambat.
Jisung bingung sebenarnya ia sakit apa. Namun, kepalanya sangat-sangat pening, pandangnya mengabur dan menggelap. Dan selanjutnya jisung tak sadarkan diri di kamar mandi dengan darah yang bercucuran di wastafel dan juga bajunya.
🍃🍃🍃🍃
"Aku pulang!" Ucap Minho sedikit berteriak di kala ia sudah masuk di dalam rumahnya.
Di saat itu juga bibi Jung datang lalu tersenyum. Dan selanjutnya ia mengambil tas dan juga jas kerja Minho.
"Makanannya sudah bibi siapkan. Dan air hangat juga sudah bibi siapkan" jelas bibi Jung dengan ramah.
"Hmm, makasih bi. Oh yah, jisung manah?" Tanya Minho setelah ia menuju dapur. Ia sangat lapar.
"Sepertinya ia sedang ada di kamar. Karena tadi ia juga ikut membantu bibi memasak, mungkin ia sedikit lelah" jelas sang bibi.
KAMU SEDANG MEMBACA
YoUr My HiRo (Minsung)
Fantasy"kak Lino itu super Hiro buat jisung. Selalu ada di saat jisung butuh dan selalu mengabulkan keinginan jisung" "Kaka bukan super Hiro, Kaka cuma manusia biasa yang beruntungnya bisa jatuh cinta sama malaikat kecil kayak kamu" . . baca yuk... pemera...