Seperti biasa aku minta votemenya!!
Kalo nggak, aku bawa minsung ke Jupiter:)
Di sarankan untuk memutar lagu balad alias yang melow atau yang sedih. Seperti never ending story'.
Typo bertebaran!!
Happy reading 💫
.
.
.Lima bulan kemudian...
Tak terasa, jisung sudah lima bulan lamanya tinggal di rumah Minho. Semuanya berubah, mulai dari sekarang jisung sudah tidak pemalu lagi. Maksudnya dia sudah berteman baik dengan seungmin, Felix dan jeongin. Jisung juga sudah terbiasa dengan tingkah dramatis hyunjin.
Dan lima bulan terakhir ini, jisung sering ikut ke kantornya Minho. Ya walaupun Minho sering kali melarang, tapi jisung terus memaksa. Dan akhirnya Minho pasrah.
Dan lima bulan belakangan ini, jisung sering bolak balik ke rumah sakit. Ya, hanya untuk kemoterapi. Jisung sudah terbiasa sekarang.
Walaupun kenyataannya tubuh jisung mulai mengurus, wajahnya lebih pucat sekarang, dan di sering kali pingsan.
Tidak bisa di pungkiri, sebenarnya tubuh jisung lelah. Lelah karena menerima obat dengan dosis yang sangat tinggi. Tanpa mereka sadari, tubuh dalam jisung pun terkena imbas dari kemoterapi tersebut
Namun lagi dan lagi, Minho memilih egois. Ia terus saja menyuruh jisung untuk sembuh dengan cara seperti itu, walaupun Minho tau sangat tau, jisung sudah tidak bisa lagi bertahan.
Iya, Minho akui dia jahat. Mementingkan dirinya sendiri tanpa melihat siapa yang tersakiti di sini. Namun, Minho takut. Ia takut jika suatu saat ia di tinggal pergi oleh lelaki yang sangat ia cintai.
Seperti sekarang ini, setelah beres dari kantor, Minho dan jisung langsung menuju ke rumah sakit.
Sedari tadi tatapan jisung kosong. Seperti tidak ada semangat lagi untuk hidup, tapi di saat ia mengingat tentang Minho, ia mencoba bangkit kemabali. Walaupun di relung hatinya yang paling dalam, ia selalu mengucapkan. Jisung lelah, jisung capek, jisung pengen pulang. Selalu seperti itu.
"Hey, kok ngelamun. Yuk, udah sampe nih" tegur Minho pada jisung.
"Oh, udah sampe yah. Yaudah yuk" setelah itu jisung keluar dari mobil, berjalan lebih dulu dari pada Minho.
Dan di saat itu, Minho tersenyum miris. Ia tak bodoh untuk tak tahu jisung kenapa saat ini. Namun seperti tadi, Minho memilih menjadi egois.
Minho dan jisung berjalan beriringan di lorong rumah sakit. Dengan tangan Minho yang terus menggenggam tangan jisung, seperti menyalurkan ketenangan untuk jisung.
"Kamu nggak boleh sedih kalo dokter Chan bilang apapun itu. Kamu harus terus berfikir positif, kamu harus tetep semangat yah?" Nasehat Minho di saat mereka sudah sampai di depan ruangan Chan.
Jisung mengangguk pelan. "Buat kali ini ajah yah kak aku janji. Tapi nggak tau kalo besok" setelah berucap seperti itu, jisung langsung masuk ke dalam ruangan Chan.
Hati Minho terhenyak dengan penuturan jisung. "Maaf dek. Kaka egois" gumam Minho.
.
.
.Lima belas menit kemudian...

KAMU SEDANG MEMBACA
YoUr My HiRo (Minsung)
Fantasy"kak Lino itu super Hiro buat jisung. Selalu ada di saat jisung butuh dan selalu mengabulkan keinginan jisung" "Kaka bukan super Hiro, Kaka cuma manusia biasa yang beruntungnya bisa jatuh cinta sama malaikat kecil kayak kamu" . . baca yuk... pemera...