kerumah bunda

176 26 2
                                    

Minta vote sama komenya, author maksa!! Kalo nggak, author bawa minsung ke pulau Konoha:)

Typo bertebaran!!

Happy reading 💫
.
.
.

Akhirnya, mereka sudah sampai di gedung peristirahatan.

Mereka langsung masuk di gedung besar dan juga sejuk itu. Mereka melewati beberapa pusara dengan berbagai nama.

Hingga akhirnya, mereka menemukan tempat bunda jisung beristirahat dengan tenang. Han Yeri. Itu lah nama yang tertulis di atas Guci atau lebih tepatnya pusara.

Guci yang isinya adalah abu dari ibunda jisung. Jisung sedari tadi sudah terisak. Matanya sangat merah juga hidung yang memerah. Minho yang ada di sebelahnya pun langsung merangkul pundak jisung dan mengelusnya lembut.

Jisung semakin bergetar di saat sudah sampai di etalase kaca yang di dalamnya ada pusara bundanya.

"Hiks....halo bunda, hiks. Ini jisung, Han jisung anak bunda hiks" ucap jisung sambil memegang etalase dan mengelusnya pelan sambil tangannya yang bergetar.

"Hiks, maaf baru bisa datang sekarang, karena jisung baru tau sekarang. Itu pun berket bantuan kak Minho" ucap jisung lagi. Minho tersenyum lelau memeluk pinggang jisung.

"Bunda...bunda di sana lagi apa?, Apa bunda bahagia?. Kalo Iyah, nanti jisung ke sana nyusul bunda" ucap jisung yang mulai melantur. Dan Minho memandang wajah jisung, namun tidak ada niatan untuk berucap.

"Bunda, jisung kangen bunda. Jisung pengen ngerasain di peluk bunda. Di sini, jisung terus di siksa sama ayah, jisung nggak di bolehin ke mana-mana, sekolah pun jisung di larang. Jisung cuma boleh di rumah buat jadi pembantu hiks-"

"Dan lebih parahnya lagi, jisung mau di jual. Tapi jisung kabur, dan akhirnya jisung  pingsan. Jisung pikir, jisung udah nggak ada di dunia lagi-" dan Minho mengeratkan pelukannya.

Jisung menatap Minho sambil tersenyum. "Tapi ternyata, jisung ketemu orang yang berhati malaikat, dia nyelamatin jisung. Dan sekarang, jisung tinggal sama dia, jisung juga...udah jadi pacar dia. Namanya kak Minho" jelas jisung.

"Heheh, maaf yah bunda, jisung pacar-pacaran, abisnya jisung sayang kak Lino, dia baik, dia juga sayang jisung apa adanya. Jadi jisung sayang kak Lino. Dan lino itu panggilan sayang jisung buat Kak Minho" ucap jisung yang membuat Minho mengembangkan senyumnya.

"Eh, jisung udah banyak ngomong yah. Heheh, nih kenalin bunda dia orangnya, yang udah jadi super Hiro aku" ucap jisung sambil menunjuk Minho.

Minho terkekeh kecil lalu sedikit membungkuk. "Halo tan- eh bunda ajah yah, biar akrab hehe. Saya Lee Minho bunda, saya pacarnya jisung dan mungkin sebentar lagi bakalan jadi tunangannya jisung" ucap Minho yang langsung membuat wajah pucat jisung memerah.

"Saya minta izin ke bunda buat ambil jisung dan menjadikan jisung pendamping saya. Saya sayang banget sama dia, dan buat bunda makasih karena udah berjuang dan merelakan nyawa anda demi malaikat kecil seperti jisung. Saya berterima kasih karena sudah menghadirkan lelaki manis nan lugu di dunia ini. Sekali lagi makasih" ucap Minho panjang lebar yang membuat hati jisung tersentuh dan menerbitkan senyuman.

"Kayaknya itu aja deh, oh yah bunda. Saya dan jisung membawa hadiah buat bunda. Maaf hanya ini" ucap Minho sambil meletakkan bunga itu di dalam etalase tepat di pusara bundanya jisung.

Jisung tersenyum lalu mengelus guci tersebut lalu kembali menutup etalase tersebut. "Bunda, jisung pamit dulu yah. Udah sore, nanti kapan-kapan jisung ke sini lagi. Oh yah, bunda malam ini jangan lupa yah, hadir di mimpi aku. Aku pengen liat bunda soalnya" ucap jisung laku kembali menggenggam tangan Minho.

"Yaudah bunda kita permisi dulu, selamat sore" ucap Minho lalu pergi meninggalkan gedung tersebut.

"Gimana?, Masih kangen sama bunda?" Tanya Minho sambil berjalan menuju mobil.

Jisung menggeleng kecil, lalu berhenti sejenak. Jisung mendongak menatap wajah Minho, lalu ia berjinjit dan mencium bibir Minho sekilas. "Makasih kak. Buat semuanya" ucap jisung lalu memeluk tubuh Minho.

Minho tersenyum lalu membalas pelukan jisung. "Apapun yang buat kamu bahagia, dan selagi Kaka bisa, pasti laka turutin" ucap minho.

Jisung pun mengangguk. Dan selanjutnya mereka menaiki mobil untuk kembali pulang ke rumah.

🍁🍁🍁🍁

Ternyata mereka tidak langsung pergi ke rumah. Melainkan mampir dulu di salah satu kedai makanan yang masih ada di Daegu. Karena tadi perut jisung lapar ingin di isi.

"Tuh, makan yah yang banyak. Biar cepet gemuk" ucap Minho yang baru saja datang memesan makanan, dan memberikannya kepada jisung.

Jisung mengerucutkan bibirnya. "Ih, jisung nggak mau gendut yah!" Protes jisung tak terima di katain gendut.

"Ih gemes deh. Dari pada kurus?, Kan nggak imut lagi" ucap Minho

"Terserah ih, jisung laper" setelah berucap seperti itu ia langsung melahap makanannya Karen sungguh ia sangat lapar.

Minho pun terkekeh lalu ia juga menyantap makanannya dengan khidmat.

Setelah selesai makan, mereka langsung naik mobil lagi langsung menuju rumah, karena hari juga sudah mulai malam takut kalau nanti datangnya kepagian.

Namun di saat di perjalanan, jisung memegangi kepalanya yang berdenyut sakit.

"Kak...sakit" lirih jisung sambil memegangi kepalanya. Minho langsung menoleh dan sedikit panik.

"Iyah sayang sebentar lagi kita sampe rumah nanti istirahat. Kamu bawa obat kan?" Dan jisung pun mengangguk.

"Yaudah kamu minum dulu yah obatnya. Nih air minumnya" ucap Minho sambil memberikan air mineral dari dasbor mobil.

Jisung pun menerimanya dan setelah itu meminumnya. "Kamu tidur dulu yah, istirahat. Pasti kamu kecapekan" titah Minho dan jisung pun mengangguk setelah itu memejamkan mata Sampai akhirnya terlelap dalam mimpi.

Semoga kamu baik-baik ajah...

Ke rumah bunda✅
🍁🍁🍁
Your my Hiro

TBC..

Siapa yang nyangka kalo hari ini aku kembali nggak up??

Aku Doble up, karena kemarin aku nggak up. Jadi ini sebagai ucapan maaf aku:(

Semoga suka yah, dan maafin aku yang ngaret buat nulis ni cerita. Maaf kalo ada typo. Dan jangan lupa votemen yahh!!

See u🍁

Tertanda:hersa💫

YoUr My HiRo (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang