demam

203 24 0
                                    

Hay,hayy readers tercintahhh. Hehe maaf baru up, dan maaf kalo cerita yang sebelumnya banyak typo:(

Dah lah, minta vote sama commenya yahh!!

Typo bertebaran!!

Happy reading 💫
.
.
.

Mereka sudah sampai di rumah sekitar dua puluh menit yang lalu, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7:25 malam.

Dan dari lima menit yang lalu, jisung langsung masuk ke kamar dan langsung saja tidur. Mungkin dia lelah, pikir Minho. Jadi Minho membiarkannya, dan dia lebih memilih makan.

Setelah makan, Minho langsung bebersih diri dan setelah itu, ia langsung menyiapkan makanan untuk jisung tak lupa  juga segelas susu hangat.

Cklekk

Minho langsung masuk, dan ia langsung di suguhkan dengan jisung yang memakai baju yang sama seperti tadi dan tubuhnya yang tertutup selimut tebal. Hanya kepalanya saja yang menyembul.

Minho tersenyum lalu menyimpan nampan berisi makanan tersebut di nakas dan setelah itu, ia langsung duduk di tepi kasur.

Minho mengelus rambut jisung dan juga wajah jisung. Tapi tunggu,  kenapa wajah dan jidat jisung panas.

"Sayang, heyy" panggil Minho pelan.

Dan jisung hanya bergumam tidak jelas.

Minho semakin khawatir, akhirnya ia mencoba membalik tubuh jisung hingga menghadapnya. Dan Minho langsung melotot di saat melihat wajah jisung yang pucat itu semakin pucat, dan juga bibirnya yang bergetar.

"Astagahh, kamu sakit dek?" Tanya Minho panik.

"Shhh, kak dingin" ucap jisung sambil menggigil.

"Iyah bentar yah, Kaka ambil selimut dulu" ucap Minho lalau langsung mengobrak-abrik isi lemari untuk mencari selimut tebal, hingga akhirnya ia dapat dua selimut dan langsung di pasangkan ke tubuh mungil jisung.

"Kaka panggilin dokter yah?" Tawar Minho dan jisung pun hanya mengangguk kecil saja.
.
.
.

"Dia cuma demam biasa. Kayaknya tadi kedinginan banget, Lo pasti abis ngajak jisung jalan-jalan yah?" Jelas dan tanya Chan. Iya, Chan sudah datang sekitar lima belas menit yang lalu.

Minho mengangguk. "Iyah, tadi gue bawa dia ke Daegu buat ke makam ibunya" jawab Minho sambil matanya menatap jisung yang tengah di suapi oleh hyunjin.

"Mungkin itu akibatnya Lo nggak ngajak atau ngasih tau gue buat ke Daegu. Jadi kayak gini kan, dan mungkin Tuhan nggak mau ngasih azab ke lo, karena Lo udah banyak dosa. Makanya jatuhnya ke jisung, uhh kasian banget jisung" cerocos hyunjin dramatis sambil mengelus rambut jisung. Sedangkan jisung ia diam saja, terlalu lemas untuk ikut berbicara.

Chan sudah menggelengkan kepalanya heran, sedangkan Minho ia sudah geram, hampir saja ia layangkan sandalnya ke wajah hyunjin kalau tidak ingat 'jisung ada di sampingnya, nanti kalo meleset terus kena jisung kan nggak seru' itu yang mengingatkan Minho.

"Yaudah, lain kali lo harus lebih siaga lagi kalo mau bawa jisung jalan. Lo tau kan, ini udah musim hujan. Rawan banget sama yang namanya demam, jadi Lo harus terus siap buat jagain jisung" nasehat Chan sambil mengeluarkan obat demam untuk jisung. 

"Nih obatnya, minumnya satu kali sehari ajah. Soalnya jisung juga harus minum obat sakitnya, kalo gitu gue cabut dulu" lanjut Chan.

"Thanks Chan"  ucap Minho dan Chan pun mengangguk lalu membereskan alat-alatnya.

YoUr My HiRo (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang