Rose menyeret kakinya, berusaha lari dari Jeffrey yang mengejarnya. Tadi, sewaktu pulang sekolah, tiba-tiba saja dirinya dibawa ke gudang belakang sekolah.
Disana kakinya dilempari kursi rusak yang terbengkalai, tadinya kepalanya juga akan dilempar menggunakan kursi yang sama, tapi Rose sudah lari duluan.
Dan jadilah seperti sekarang ini, bersusah payah menghindari Jeffrey yang membawa kayu ditangannya.
Sekolah juga sudah tampak sepi tak berpenghuni, dapat dipastikan bahwa semua penghuninya telah pulang ke rumah masing-masing.
Dan Rose tidak terlalu berharap banyak untuk itu, jika memang hari ini kepalanya harus bocor, ya sudah. Mau bagaimana lagi?
Rose melewati gang sempit yang menjadi jalan tikus setiap kali dirinya pulang, itu adalah jalan paling efektif untuk mempersingkat jarak antara rumah dan sekolahan.
Grettt...
"Aw-"
"Ssstt, lo aman disini" cewek cantik yang Rose tebak sepantaran dengannya itu telah menarik tangannya untuk bersembunyi dibalik dinding besar yang berada ditengah-tengah gang tersebut.
Rose menganggukkan kepalanya, dia menangis dalam diam. Kakinya terdapat lebam dan juga mengeluarkan darah karena ikut tergores. Tapi hebatnya Rose melupakan rasa sakit itu karena terlalu panik.
"Gue Caca" cewek itu mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Rose, segera saja Rose membalas uluran tangannya, "Rose."
"Thanks, ca. Gue gak tau lagi kalo lo gak ada tadi" ucap Rose, tersenyum manis.
"Iya, kalo bisa jangan sampe ketemu Jeffrey lagi ya" pesan Caca, ikut tersenyum.
"L-lo kenal Jeffrey?" Tanya Rose, membuat Caca sedikit gelagapan.
"Gue pulang dulu, udah aman kok kalo lo juga mau pulang" kata Caca, cepat.
"Ca-!" Caca sudah berlari meninggalkan Rose sendirian, ah iya, seharusnya Rose juga cepat-cepat pergi dari sini.
Masih dengan cara jalan yang sama, Rose berusaha untuk terlihat baik-baik saja. Walaupun penampilannya jauh dari kata rapi, tapi setidaknya dirinya masih bisa berjalan untuk pulang.
Rose tampak sudah melewati gang sempit tadi, kini dirinya berjalan dijalan raya yang terbilang tidak terlalu ramai. Dan untuk sampai rumahnya, Rose harus menyebrang di lampu merah depan sana.
Setelah melihat kanan dan kiri terlihat sepi, Rose segera berjalan menyebrangi jalanan yang dimaksud.
Brakkk..
Badan Rose sedikit terpental, Jeffrey dengan sengaja menabrak dirinya. Dengan puas, cowok gila itu tersenyum penuh kemenangan. Dia sudah tahu kalau Rose pasti akan lewat jalan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Toxic Relationship
Fiksi RemajaBuktinya yang lemah akan kalah. Jaehyun x Rose Sebelum membaca, saya ingin menekankan kalau saya tertekan, g dong. Cerita ini berdasarkan kisah realistis para muda-mudi yang sulit keluar dari lingkaran setan. Disini tidak ada unsur menye-menye, ceri...