.
.
.HARI ini Ziell sudah mulai beraktivitas kembali, yaitu sekolah. Tidak terasa, sekarang ia sudah naik ke kelas 12. Kata orang, inilah saat-saat yang paling pusing. Karna harus menghadapi ujian nasional dan juga menentukan universitas.
Saat ini kelas Graziell sudah seperti pasar. Karna secara mendadak, kepala sekolah mengadakan rapat guru. Oh jelas, itu membuat siswa jungkir balik karna bahagia.
"Guyss guyss!! Ada cafe baru nih." Alena berseru dengan semangatnya sambil menunjukkan ponsel.
"Is gile, tema unicorn??" tanya Theresia.
"AHHH KIYOWOOO!"
"Fix kita harus kesini!!"
Graziell hanya menggelengkan kepalanya. Jika ada sesuatu yang baru atau langka selalu aja mereka heboh.
Saat ini Ziell dan kawan-kawan berkumpul dalam satu meja dengan suara yang sangat berisik.
"Pulang sekolah ke sini yuk!!"
"GAS!"
"Gue gabisa--" jawab Ziell cepat. Suasana yang tadinya bising, menjadi hening. Semua mata melihat ke arahnya dengan kernyitan alis. Tumben sekali dia menolak diajak ke cafe.
"Ehh tumbenan Lo gabisa?"
"Kenapa? Ada acara?"
"Emm i--iya." jawab Ziell gugup.
"MAU JALAN SAMA DOI BARU YAA!"
"Wah, sejak kapan Lo punya pacar baru?"
"Ih apaan si, gak gituu!! Pokonya next time aja ya." jawab Ziell memasang puppy eyes nya.
Semua menghela nafas kecewa "yauda deh"
Flashback On
Graziell sedang memakai sepatu diteras rumahnya, bersiap pergi ke sekolah.
"Ekhem!"
Gadis itu melihat ke asal suara, ah ternyata itu Kenzie.
"Balik gue jemput." ucap Kenzie tiba-tiba sambil menatap lurus halaman rumahnya. Ziell terlihat celingak-celinguk, sebenarnya pria ini berbicara pada siapa?
"Kak Kenzie gila ya? Ngomong sendiri."
Kenzie menoleh ke arah samping kirinya sambil menatap datar.
"Bego!"
"Hah, kok bego?"
Kenzie berdecak, lalu ikut berjongkok dihadapan Graziell.
"Gue, ngomong sama Lo." Kenzie menekan hidung Graziell dengan jari telunjuknya sambil senyuman tipis.
Flashback Off.
KAMU SEDANG MEMBACA
KENZIELL
Teen Fiction"Dasar kulkas!" "Berenti manggil gue kulkas!" "Kak Kenzie gada bedanya kayak kulkas, dingin." "Kulkas dingin? Sok tau." "Kulkas kan emang dingin!" "Kalo mati lampu?" Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal. "Terus kapan mati lampu? Biar gak dingin l...