LRN

1K 102 2
                                    

Lisa and Loren

Loren itu keliatannya kayak anak nakal. But he is actually innocent. Softboy. And loves to sleep.

"Lis? Mau ke perpus lagi?" Tanya Rose.

"Iyalah. Nanti gue nitip roti Ama kotak susu aja di kantin" Jawab Lisa sekaligus memberikan beberapa uang lembar kepada Rose.

"Sisanya buat gue kan? Ongkos ongkir nih" Ucap Rose. Membuat Lisa mendelik. Namun akhirnya mengangguk. Dan berjalan keluar kelas.

~—•°•—~


Langkah Lisa terhenti ketika melihat seseorang yang sedang menempati tempat yang biasa ia tempati.

Di pojok. Dekat dengan jendela.

Lisa tidak bisa melihat wajahnya. Tapi yang pasti, orang itu sedang tertidur.

Lisa lalu mengangkat bahunya tak acuh. Dan mendudukkan dirinya di depan orang tersebut.

              • Lrn
_________
|             |
————
• Ls

Diam-diam Lisa meliriknya.

"Kenapa?" Tanya orang itu. Alis Lisa mengernyit.

"Apanya?"

"Lo ngeliatin gue mulu" Jawabnya. Lisa menggigit bibir bawahnya.

"Ge'er banget Lo" Bantah Lisa.

"Ah masa?" Lelaki itu lalu mendongak. Menunjukkan muka mengejeknya.

"Keknya gue emang terlalu ganteng. Gue cuman tidur disini aja diliatin"

"Pede gila" Balas Lisa sambil menatap buku yang sedang ia baca.

"Iyadeh, cowok emang selalu salah"

Lelaki itu lalu meletakkan kepalanya diatas kedua tangan yang ia posisikan bersilang. Menatap Lisa.

Ditatap seperti itu, membuat Lisa salah tingkah. Ia lalu menggaruk belakang telinganya yang tidak gatal.

"Kok Lo ngeliatin gue? Ada yang aneh ya?" Tanya Lisa.

Loren menggeleng.

"Enggak. Lo cantik" Ucapan Loren membuat Lisa salah tingkah tetapi kemudian Lisa berhasil menenangkan dirinya.

"Iyalah. Baru nyadar ya situ?"

Loren mengangguk.

"Lo juga ganteng" Loren tersenyum.

"Makasih"

"Tapi kalo gue liat dari muka Lo, Lo dekel gue ya?" Tanya Loren.

Lisa mengernyit.

"Emang Lo kelas berapa? Gue juga gak kenal sama Lo. Baru ketemu"

"Gue kelas 12 loh. Hayo pasti Lo lebih muda dari gue" Lisa tampak mendelik.

"Bener" Balas Lisa mengangguk. Kemudian kembali membaca bukunya.

"Wah keknya gue cocok jadi cenayang. Gue mau lanjut tidur, gue pindah ya" Ucap Loren.

Lisa tampak heran.

"Kenapa kek jadi minta ijin? Pindah aja"

Loren lalu berdiri.

"Takutnya Lo kangen. Nama gue Lee Seung Joo. Dipanggil Loren." Ucapnya sambil tersenyum kecil. Lalu berjalan menghampiri meja lain.

Lisa lalu menggeleng pelan.

"DUAR!!"

"Eh Ayam!!!"

"SSSUTTTT" Tegur penjaga perpustakaan.

"Maaf Bu" Lisa berdiri kemudian membungkuk sedikit.

"Nih makanannya" Ucap Rose sambil memberi Lisa sebuah plastik kecil.

"Sip Thanks"

"Btw tadi gue liat Lo ngobrol sama Cowok. Siapa?" Tanya Rose.

"Kakel, gak ngebahas apa-apa sih. Cuma kenalan doang" Ucap Lisa melirik Loren yang berada tak jauh dengannya.

Merasa Lisa menatapnya, Loren lalu mengangkat buku yang menutupi wajahnya dan menatap Lisa.

Dengan cepat Lisa mengalihkan pandangannya.

Gimana dia bisa tau anjir

Melihat itu Loren tertawa kecil lalu melanjutkan tidurnya.

~—•°•—~


Sepulang sekolah, Lisa kembali bertemu dengan Loren. Yang sedang memberi makan kucing jalanan menggunakan ikan.

Duh jadi ngerasa ga enak dulu pernah nyangka dia nakal

"Lo demen banget ngeliatin gue ya Lis, suka sama gue?" Tanya Loren yang seketika sudah berada di hadapan Lisa.

"Anjir!!"

"Ngomongnya"

"Iya sorry keceplosan. Lagian Lo bikin gue kaget sih kak"

"Eh iya betewe ya, gue tuh ga suka sama kak Loren, enak aja. Ge'er banget heran" Elak Lisa. Loren mendelik.

"Jujur aja kali"

"Eh iya kucingnya kemana?" Tanya Lisa mengalihkan topik.

"Kabur ketemu Lo" Jawaban Loren membuat Lisa menatapnya tajam.

Dan itu membuat Loren tertawa.

"Yakali aja. Bohong yang kerenan dikit napa"

"Emang bener kok. Kucingnya kabur abis ketemu Lo"

"Terserah deh terserah. Lisa mau pulang aja ninggalin Kak Loren. Lisa pulang sendiri aja. Duluan"

Loren lalu menoel dagu Lisa. Menggodanya.

"Ngode minta anter nih?" Godanya.

"Hah?" Tanya Lisa bingung.

Aduh peka banget sial.

"Heh ngumpat lagi" Lisa terkejut.

"Lo--- beneran cenayang ya kak?! Ngaku gak?!" Loren mendelik.

"Lo kalo mau ngebatin itu kedengeran orang. Jadi pas Lo ngebatin mulut Lo juga ikut ngeluarin suara, jadi gue tau lah" Balasan Loren membuat Lisa refleks memegang mulutnya.

"Serius??!"

Aduh anjir gue pernah ngebatinin pak kepsek lagi pas di ruangan BK

"Kedengeran Lis"

"Lagian, in my opinion, it's cute"

"H--hah?"

"Hah hah mulu Lo. Jadi pulang gak? Ayo"

Ih dasar gatau apa pipi gue udah panas

"Tau kok, keliatan" Ucap Loren lalu merangkul Lisa sambil berjalan. Membuat Lisa menutupi mukanya yang memerah.

Mamaaaa Lisa maluuuuu

LRN
-END-

P-!! Halo Hai Hola Annyeong!! Gimana kabar kalian? Sehat dan bahagia kah? Semoga iya ya~ Jangan lupa tersenyum~! Buat yang puasa, semangat yaa~ buat yang gak puasa, semangat juga ngejalanin hari!

Maap ya Kei kmaren bener bener sibuk, ada proposal yang ternyata belum sampe ke pimpinan *akhirnya Uda sampe sih, Kei juga ada lomba, ada acara sekolah terus Kei jadi inti panitianya juga, sama revisian proposal yang belum selesai:')

Maap bangettt

-Kei

Lalisa And HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang