"Lisa, kamu saya terima. Tugas utama kamu adalah, untuk menjaga Haruto. Lalu, tugas kedua kamu, adalah untuk mengajari dia seni bela diri. Mengerti?" Tanya nyonya Watanabe.
"Mengerti, nyonya." Balas Lisa. Dia masih tidak menyangka bahwa ternyata dirinya adalah satu-satunya orang yang diterima untuk pekerjaan ini.
*Flashback On
pipppp pippp pippppppp..
Lisa melempar selimutnya malas. Lalu mengucek matanya sebentar karena rasa kantuk yang masih melanda.
Lisa lalu berjalan dengan gontai ke arah Kamar Mandi. Selesai menyegarkan sekaligus membersihkan diri, ia menyalakan gadgetnya untuk melihat jam.
Matanya yang bulat langsung bertambah bulat seketika.
"ANJ WOI UDA JAM 8 AJA" Selesai berteriak panik Lisa langsung membuka lemari pakaiannya. Lalu mengobrak-abrik pakaian yang ada di dalamnya.
Selesai memakai pakaian, Lisa langsung berlari kencang menuruni tangga. Lalu langsung mengambil susu kotak rasa coklat beserta roti sandwich dengan cepat. Tidak lupa ia juga langsung mengambil gantungan kunci motornya yang mahal.
"Aduh sial banget Alarm gue kok bisa-bisanya mati sih AAAGH. Pasti gue telat sih" Gerutu Lisa.
"Yaudah deh bodo amat. Kalo jadi Bodyguard aja gue kaga bisa, terpaksa deh gue megang perusahaan bokap. Dahlah. Gas aja dulu"
~—•°•—~
Sesampainya di Mansion Watanabe, Lisa langsung menganga.
Bagaimana tidak?
Karena di syarat ketentuan nyonya Watanabe menginginkan Bodyguard perempuan, maka tentu saja semua yang sedang berada di aula adalah perempuan.
Tapi...
Buset ini ciwi-ciwi pada pen ke bar ato lamar pekerjaan si anjirrrr - Batin Lisa.
Lisa lalu menatap pakaiannya. Dan juga ia memegang mukanya.
Jadi berasa gembel gue - Lanjutnya.
Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Gak gak gue gak boleh pesimis duluan.
~—•°•—~
"Yaudah Lisa, kamu bisa mulai bekerja dari sekarang. Karena sekarang kan masih siang"
"Nyonya, Lisa mau izin tanya" Sahut Lisa pelan.
"Ya?"
"Haruto itu siapa ya? Dia berapa tahun?" Tanya Lisa penasaran. Nyonya Watanabe lalu tampak berpikir.
"Saya kurang tahu,, sekitar 16-17? Kita samperin anaknya langsung aja deh ya."
"Ayo" Ucap Nyonya Watanabe sambil tersenyum.
~—•°•—~
"Haruto?" Tanya Nyonya Watanabe sambil mengetok sebuah pintu kamar.
Ya udah pasti lah itu kamar Haruto, gimanasi Jamil.
"Iya mah?" Sahut Haruto.
"Masuk aja" Lanjutnya lagi.
Ceklek...
"Nah jadi, Kak Lisa bakal jadi Bodyguard kamu mulai sekarang. Lisa juga udah mindahin barang-barangnya barusan. Udah sih itu aja yang mau mama sampaiin. Kamu bisa kenalan dulu sama kak Lisa. Mama mau lanjut ke kantor dulu ada kerjaan, okay?" Jelas Nyonya Watanabe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa And Him
FanfictionJust a Fanfiction about Lalisa's Oneshot. [!] Lapak kegabutan ! ©dapethidayah