Cling.
Lisa melirik ke arah pintu yang terbuka.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya Lisa sambil tersenyum.
Pemuda di depannya ini hanya menatap Lisa datar.
"Tolong ambilkan aku rokok" Jawab pemuda di depannya tersebut.
"Merk apa?" Tanya Lisa lagi. Berjalan menuju rak yang berada di belakangnya.
"Pentul."
Lisa lalu mengambil salah satu rokok yang dimaksud.
Eh tapi mukanya muda banget ga sih? - batin Lisa
Lisa lalu mengeluarkan rokok-rokok yang ada di sana, dan memasukkan beberapa permen yang ia punya.
"Ini ya dek." Ucap Lisa sambil menyodorkan rokok tersebut.
Taeyong lalu menyerahkan uangnya, namun Lisa nampak mengembalikan uang Taeyong lebih dari yang seharusnya.
Taeyong mengernyit.
"Bukankah harganya 4100 won?" Tanya Taeyong.
Lisa menyengir.
"Lagi diskon, jadi harganya hanya 2000 won saja" Taeyong lalu mengangguk. Dan meninggalkan toko tersebut.
Lisa menghela napasnya lega.
--
Taeyong yang sedang berdiri di balkon rumahnya mengeluarkan bungkus rokok yang ia beli tadi.
Tetapi saat ia ingin mengambil rokoknya, ia malah menemukan sticknote dan beberapa permen di sana.
'hey! Adik kecil, jangan merokok lagi ya? Rokok sangat buruk untuk kesehatanmu. Nanti paru-parumu akan menghitam! Tahu! Perjalananmu masih panjang!'
Taeyong berpikir. Pantas saja tadi harganya murah sekali. Ternyata isinya permen.
Yasudah. Ia akan membeli rokok lain kali saja.
Ah iya, dan baru kali ini Taeyong bertemu Pegawai toko yang seperti ini.
Ia tersenyum tipis.
--
"ADUH!! ADUHHH!! LEPASKANN!!" Rengek Lisa kesakitan. Ia sekarang sedang dijewer.
"Kau tadi melakukan apa Hem?? Kenapa mengurangi harganya?" Tanya Nyonya Manoban.
"Aku tahu ia tampan!! Tapi jangan mengurangi harganya jugaa!! Yak!! Sini!" Lisa berlari. Bersembunyi di balik tubuh appanya yang besar dan tinggi.
"Itu karena aku menggantinya dengan permen!! Maka dari itu harganya ku kurangi!" Ucap Lisa.
Sedangkan Tuan Manoban hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang anak dan istri.
"Mengapa kau menggantinya dengan permen?? Kau sudah jatuh cinta pada pemuda itu? Makanya kau langsung menembaknya dengan permen??" Tanya Nyonya Manoban.
Lisa melebarkan matanya tak percaya.
"Yak!! Bukan!! Itu karena ia terlihat muda sekali!!" Jawab Lisa.
"Jadi kau mengganti rokoknya dengan permen karena ia terlihat sangat muda?" Tanya Nyonya Manoban. Ia tau Lisa tak ingin seseorang meninggal karena rokok, seperti kakaknya, tetapi mau bagaimana lagi, itu pelanggan. Ia lalu memijat keningnya.
Anak perempuannya ini berani sekali.
"Iya.. hehe"
--
"Lisa! Bangun!! Sudah siang!!" Teriak Nyonya Manoban.
Mendengar itu, Lisa melempar Selimut yang barusan menyelimutinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/228221089-288-k707494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa And Him
Fiksi PenggemarJust a Fanfiction about Lalisa's Oneshot. [!] Lapak kegabutan ! ©dapethidayah