41 - Goodbye

1.6K 144 8
                                    

Pernikahan antara Axella dan Adam, sudah terjalin hampir dua minggu lamanya dan selama itu juga Adam sibuk dengan pekerjaannya sebagai Alpha. Axella hampir tidak pernah bertemu Adam di waktu yang normal, kalaupun bertemu itu juga ketika hari sudah hampir menjelang malam. Kadang ketika Axella terlelap dan besok paginya terbangun dari tidur, Axella tidak menemukan Adam di sisinya.

Hari ini seperti biasa Axella terbangun dan tidak menemukan Adam. Axella muak dan langsung turun dari tempat tidur menuju ke kamar mandi. Setelah selesai urusan dari kamar mandi, Axella turun dari lantai dua menuju ke ruang meja makan.

Seperti yang sudah sudah, di sana Axella melihat semua anggota pack sedang melakukan makan pagi bersama. Biasanya Axella hanya makan sendirian, tapi sekarang Axella melihat semua anggota inti dari pack ada di meja makan. Ketika Axella berhenti tepat di ujung, semua mata mengarah ke Axella.

"Selamat Pagi Luna..." ucap mereka secara bersama dan berdiri serempak menghentikan apa yang sedang mereka lakukan.

"Pagi..."

Axella dengan wajah dinginnya langsung duduk di tempat yang memang sudah di sediakan untuk nya. Ketika Axella duduk semua anggota pack ikut duduk dan melanjutkan sarapan pagi mereka. Adam yang melihat itu mengerutkan dahinya.

Sejak Axella duduk dirinya tidak menoleh ke arah Adam sedikit pun. Axella makan dalam diam. Aura di ruang makan sedikit mencekam, anggota pack menyadari kalau Adam  mengeluarkan aura yang tidak enak yang mereka rasakan, di tambah Luna mereka yang sejak tadi tidak mengeluarkan suara.

"Aku sudah selesai." ucap Axella. "Boleh saya kembali ke kamar Alpha?" tanya Axella dengan wajah tanpa senyum.

Semua orang berhenti dan menarik nafas ketika mendengar geraman dari Adam. Adam tidak suka dengan apa yang Axella lakukan.

"Tidak..." ucap Adam dengan suara Barito miliknya.

"Baiklah... Aku akan ke taman." ucap Axella sambil berdiri.

"Duduk.." perintah Adam. "Kamu tidak boleh pergi kemana mana sebelum aku selesai." ucap Adam tegas.

Axella mengepalkan kedua tangan nya. Axella sudah tidak bisa menahan amarahnya. Siapa Adam yang seenaknya bisa membentak dirinya di depan orang lain pikir Axella. Tiba tiba kepalan tangan Axella mengeluarkan percikan api. Semua orang tersentak melihat Axella yang terlihat sedang memandang Adam dengan tajam.

Adam menaikkan sebelah alisnya dan senyum smirk tertera di wajahnya. Adam telah memancing kemarahan Axella, yang menurut Adam seharusnya yang marah di sini adalah dirinya.

"Lunaa..." Axella menoleh ke arah Dean yang memanggilnya.

"Apa kamu akan menyakiti ku, mate?" tanya Adam tiba tiba. Axella menoleh ke arah Adam.

Axella memejamkan kedua matanya, menarik nafas dalam. Percikan api yang berada di genggaman Axella perlahan lahan meredup. Dean menghela nafasnya. Dean berfikir entah apa yang terjadi kepada Alpha dan Luna nya hari ini, karna aura intimidasi dari keduanya begitu kental.

"Lanjutkan sarapan kalian." titah Adam lalu berdiri dan menarik pergelangan tangan Axella.

Adam membawa Axella kembali ke kamar mereka. Cukup lama mereka hanya terdiam berdiri saling pandang tanpa ada yang mau memulai percakapan.

"Apa yang kamu lakukan tadi El..? Apa marah padaku?" ucap Adam pada akhirnya. "Mate..." tegur Adam karna Axella hanya terdiam.

"Apa aku ini benar benar istrimu?" tanya Axella. Membuat Adam mengerutkan dahinya.

"Tentu saja. Apa yang kamu katakan. Kita sudah menikah El.. Apa kamu lupa itu?"

"Benarkah. Tapi kemana saja kamu akhir akhir ini? sepertinya aku hanya hidup sendirian. Setiap malam aku tidur sendiri. Ketika aku bangun dari tidur, tidak ada orang lain selain diriku. Ketika aku makan, aku tetap sendirian, hanya di temani oleh maid. Sebenarnya aku ini apa bagimu? Pajangankah? Atau hanya status sebagai Luna di pack ini, yang memang harus di miliki seorang Alpha?" tanya Axella dengan suara bergetar.

The Darkness To The Light (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang