Sudah hampir tiga minggu Axella dan Adam suka bertemu di taman. Sebetulnya hanya secara kebetulan saja karna Axella ke taman hanya untuk antar Kaila saja yang mau bermain di sana. Jadi Axella selalu bertemu dengan Adam di taman tersebut.
Yang Axella tidak tahu adalah bahwa Adam setiap hari memang selalu ke taman itu untuk menunggu kedatangannya. Karna Adam tidak tahu kapan lagi Axella akan ke taman. Jadi Adam setiap hari akan menunggu Axella di taman walaupun Axella tidak datang.
"Dude.. Kau tau kalau dirimu itu seperti stalker. Apa lagi yang kamu jadikan obyek adalah anak kecil." ucap Dean terkekeh.
"Diam kamu Dean."
"Come on dude sadarlah."
"Ck.. Kamu ini cerewet sekali seperti wanita." kata Adam kesal.
"Apa bisa aku mencekiknya? Kenapa dari tadi pria bodoh ini tidak bisa menutup mulutnya." ucap Alex kesal.
"Adam.. Jangan jangan Axella itu Mate mu?" Adam diam saja tidak menjawab. "Shit Dude kalau kamu diam itu pasti benar. Pantas saja tingkah mu selama ini sangat aneh."
"Aneh..? Aku tidak seperti itu sialan."
"Iya kamu. Apa kamu tidak sadar kalau kamu seperti remaja labil yang menunggu cinta pertamanya. Lihatlah dirimu sekarang menunggu Axella berjam jam dengan gelisah dan kita tidak tahu apa dia datang atau tidak." ledek Dean sambil terkekeh.
" Hufh.. Sepertinya dia tidak datang." ucap Adam kecewa.
"Kata siapa.. Tuh." tunjuk Dean dengan dagunya.
Seperti anak berumur dua belas tahun Adam loncat dan berdiri dari tempat duduknya dengan senyum yang lebar ketika melihat sepeda Axella sedang mengayun ke arah taman.
Dari kejauhan bau harum yang berada di tubuh Axella tercium sangat memabukan untuk Adam. Kalau Adam tidak ingat usia Axella yang baru tiga belas tahun dirinya sudah menandai Axella sebagian matenya.
"Hai.. Kak." sapa Kaila riang.
"Hai.. Kalian baru datang." tanya Adam. Kaila mengangguk.
"Iya.. Aku tadi menunggu Kak Ella yang di panggil oleh kepala sekolah ke ruangannya."
"Di panggil kepala sekolah? Kenapa?" tanya Dean.
"Itu karna..."
"Kaila diam.."
"Kenapa memangnya kak. Kak Adam dan kak Dean kan teman kita. Benar kan kak?" tanya Kaila.
"Benar.. Seorang teman tidak boleh menyembunyikan rahasia." ucap Adam yang mengusap kepala Kaila.
"Jadi kenapa kamu di panggil ke ruang kepala sekolah." tanya Adam pada Axella.
"Sudahlah tidak apa apa." kata Axella jengah mendengar pertanyaan Adam.
"Tidak apa apa bagaimana. Seharusnya bukan kakak yang kena hukuman tapi gadis itu." ucap Kaila marah.
"Hukuman.. Gadis..?" kata Dean bingung.
"Kak Ella berkelahi dengan temannya. Dia memukul wajah temannya itu karna sudah menyiram air ke wajah kak Ella di tambah gadis itu telah menghina ibu kami." kata Kaila menerangkan dengan wajah sedih.
"Kaila kamu bisa diam tidak." bentak Axella.
"Tidak.. Kenapa semua tidak adil kak. Apa karna kita tidak memiliki ibu? Jadi mereka bisa menghina ibu kita lalu membully mu." tangis Kaila yang sudah tidak bisa terbendung lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness To The Light (ON GOING)
Hombres LoboAxella Beryl adalah gadis yang sejak lahir tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu di karenakan ibunya telah meninggal dunia setelah melahirkannya. Selama dua tahun Axella di besarkan oleh Edward Beryl Ayahnya yang seorang pengusaha...