Alex melepaskan pelukkannya, Alex memandang wajah Axella lekat dengan sorot mata emas miliknya yang begitu indah di mata Axella. Axella baru benar benar melihat iris mata milik Alex dari dekat.
Axella menyentuh wajah Alex dengan seksama, dari dagu, pipi, hidung dan mata. Kedua mata Alex terpejam menikmati sentuhan Axella, nafas Alex berderu.
"Mate..." ucap Alex serak.
Entah keberanian dari mana tiba tiba Axella mencium bibir Alex, hanya sekejap tapi membuat Alex tertegun dan membuka kedua matanya terkejut. Warna keemasan milik Alex menjadi gelap, deru nafas Alex menjadi semakin kencang seiring naik turunnya pernapasannya.
"Jangan memprovokasi ku, mate." ucap Alex dengan rahang mengeras.
Axella tersenyum, bukannya menghentikan apa yang di lakukannya, Axella malah berani mencium dan melumat bibir Alex. Alex yang di perlakuan seperti itu tidak diam saja. Alex langsung membalikkan keadaan, yang sekarang malah mendominasi dan mengambil alih ciuman mereka.
Kedua kaki Axella melingkari pinggang Alex, posisi mereka terlihat sangat intim. Axella menggunakan pakaian tidur dari satin yang membuat tubuhnya hanya terhalang oleh tipisnya bahan yang di kenakannya dari tubuh kekar Alex yang Shirtless.
Alex mencium bibir Axella dan melumat bibir ranum milik Axella yang sejak tadi sudah menggodanya. Desahan yang keluar dari mulut Axella tidak di sia siakan oleh Alex untuk memasukkan lidahnya ke rongga mulut Axella.
Alex mengisap dan melumat bibir Axella dan Axella membalasnya. Alex mencium d
lebih dalam dan panas. Ciuman Alex begitu keras dan menuntut, berbeda dengan Adam yang sedikit lembut, tapi Axella menyukai ciuman keduanya."Alex.." lirih Axella di sela sela ciuman mereka.
Alex melepaskan ciuman bibirnya, kedua mata Alex sudah berubah menjadi warna grey milik Adam. Axella menyadarinya kalau Alex sudah berganti menjadi Adam.
"Hai mate..." ucap Adam serak.
"Hai.." Axella tersenyum lembut.
Lalu Adam melanjutkan dengan mencium pipi, kuping dan leher Axella. Adam mencium dan mengisap lembut bagian leher Axella yang terbuka.
"Akhh..." Axella mendesah ketika Adam memberikan tanda kepemilikan di sana.
"El... Kamu membuat aku gila." ucap Adam serak.
Adam melihat wajah Axella yang memerah, Adam tersenyum lalu melumat bibir Axella yang terlihat membengkak karna ulah Alex. Adam memaki Alex dalam hatinya, kalau saja Adam tidak mengambil alih tubuhnya, pasti Alex sudah membuat Mark di leher Axella, yang seharusnya adalah hak Adam sebagai Human yang melakukannya.
"El.. Bolehkah?" tanya Adam serak.
Axella terdiam. Axella memandang wajah Adam yang terlihat seperti menahan hasratnya. Axella tahu apa yang di minta oleh Adam. Tapi hatinya masih bimbang, karna yang jadi pertanyaan adalah apa Axella sudah siap kehilangan Phoenix seperti adiknya yang sudah kehilangan Freya.
Axella memejamkan matanya, lalu membuka mata yang di mana bola mata Axella berganti menjadi warna merah. Yang berarti di depan Adam bukanlah Axella, melainkan Phoenix.
"Phoenix.." Adam mengerutkan dahinya.
"Kita harus bicara." ucap Axella dengan suara tegas tanpa mau di bantah.
Adam dan Phoenix sedang berhadapan di atas atas tempat tidur. Phoenix menceritakan apa yang terjadi dengan Kaila dan mungkin terjadi dengan Axella nantinya. Axella tidak bisa menceritakan kebenarannya, takut dirinya mengecewakan Adam. Karna Axella benar benar belum siap di tinggal oleh Phoenix.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness To The Light (ON GOING)
مستذئبAxella Beryl adalah gadis yang sejak lahir tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu di karenakan ibunya telah meninggal dunia setelah melahirkannya. Selama dua tahun Axella di besarkan oleh Edward Beryl Ayahnya yang seorang pengusaha...