Dua minggu telah berlalu setelah kepergian Phoenix. Selama dua minggu itu juga Axella selalu bersama Joanna. Adam meminta secara pribadi kepada Dean supaya Joanna tinggal untuk sementara di kediaman miliknya menemani Axella. Dean setuju karna akan lebih mudah juga baginya apabila ingin berdiskusi masalah rogue yang selama ini membuat resah.
Axella dan Joanna berada di dalam hutan. Sudah satu minggu mereka rutin ke hutan untuk mengasah kemampuan baru yang di miliki Axella. Axella sendiri harus belajar mengendalikan kekuatan besar yang ada pada dirinya sekarang. Di bantu oleh Joanna dan juga kadang oleh Eric, kekuatan milik Axella sudah sempurna sepenuh nya.
Joanna tidak habis pikir kalau kekuatan milik Axella begitu dahsyat nya. Hutan di sekeliling mereka hangus terbakar, hanya tertinggal debu saja. Panas dari kobaran api milik Joanna lebih dari panasnya lava.
Ada dua warna ketika Axella mengeluarkan kekuatan apinya yaitu api berwarna putih dan juga berwarna hitam. Di muka bumi, api berwarna putih sudah sangatlah panas sekitar dua ribu derajat Celcius. Api jenis inilah yang diidentifikasi para ilmuwan berada di dalam inti matahari
Sedangkan api berwarna hitam konon katanya keberadaannya diyakini hanya ada di neraka dan Joanna benar benar melihat api yang berasal dari neraka.
"Aku harap kamu tidak pernah marah El.."
"Apa maksudmu?"
"That's so scary..." ucap Joanna merinding melihat di sekitarnya. "Kamu bisa melukai orang bahkan membunuhnya ketika orang itu membuat mu marah." ucap Joanna lagi membuat Axella memutar kedua matanya.
"Aku sudah bisa mengendalikan nya."
"Yeah.. Right." ucap Joanna meragukan. "Lebih baik kita kembali. Nanti aku akan suruh Eric untuk menyuruh anak buahnya membereskan kekacauan yang di lakukan oleh Luna mereka." sindir Joanna yang mendapatkan gelengan kepala oleh Axella.
Axella dan Joanna kembali hampir menjelang malam hari. Di tengah perjalanan, tubuh Joanna menjadi tegang. Joanna sangat waspada pada sekitarnya karna penciuman nya yang tajam mengendus sesuatu.
"Rogue..." ucap Joanna pelan tapi bisa di dengar oleh Axella.
Suara ranting yang di injak terdengar oleh Axella dan juga Joanna. Mereka terdiam memandang ke arah depan. Di dalam hutan terlihat bayangan manusia yang sedang berjalan menuju ke arah mereka berdua. Joanna menggenggam tangan Axella erat dan mereka saling pandang satu sama lain.
Joanna terbelalak ketika siapa yang keluar dari balik pohon pinus yang ada di depan mereka. Orang itu tersenyum smirk seperti mengejek ke arah Axella dan Joanna, lebih tepatnya ke arah Axella. Axella tertegun ketika mengenali siapa orang itu.
Hampir ada puluhan rogue di hadapan Axella dan Joanna. Tapi Axella tidak menyangka kalau mengenal salah satu dari mereka.
"Well.. Well.. Who do we find now."
"Juliana..."
"Kamu masih mengenalku Luna? Padahal sudah lumayan lama juga kita tidak pernah bertemu. Terakhir ketika kekasihku mengusirku gara gara jalang sepertinmu." maki Juliana.
"Kekasih..? Siapa kekasihmu? Adam..? Dia tidak pernah menjadi kekasihmu, dasar jalang." balas Joanna sinis.
"Diam. Aku tidak bicara dengan mu." tunjuk Juliana kesal kepada Joanna.
"Apa maumu Jul..?" tanya Axella dengan tenang.
"Apa mauku? Tentu saja membuat mu menderita." kekeh Juliana. "Kamu pantas mendapatkan nya dasar wanita tidak tahu diri. Kamu telah merebut Adam kekasihku."
"Aku tidak merebut Adam, kamu tahu itu. Aku adalah mate dari Adam. Jadi wajar sekarang kami bersama sama." balas Axella dengan dingin.
"Tidak... Kamu telah merebut Adam dariku." ucap Juliana dengan suara kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Darkness To The Light (ON GOING)
Loup-garouAxella Beryl adalah gadis yang sejak lahir tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu di karenakan ibunya telah meninggal dunia setelah melahirkannya. Selama dua tahun Axella di besarkan oleh Edward Beryl Ayahnya yang seorang pengusaha...