Part 11

180 33 0
                                    

Jay agak cangung ketika masuk kedalam apartment keluarganya Naya.

Naya mengajak Jay ke meja makan, dimana Papa Naya sudah duduk disana.

Papa Naya yang sebelumnya fokus pada handphone kini menatap Jay intens saat kedua anak muda itu mendekat.

"Kamu? Yang waktu itu sering duduk di lobi bukan?" Tanya papa Naya. Jay tidak menyangka kalau Papanya Naya sampai ingat wajahnya.

"Iya om itu saya,"

"Pantes mukanya familiar. Kamu tinggal disini juga? Temennya Naya?" Tanya laki laki satu anak itu lagi.

"Iya saya tinggal di lantai 12. Temennya Naya juga. Oh iya masalah yang dilobi itu saya lagi ada misi,"

Papa Naya memancingkan matanya, "Misi apa?"

Jay menoleh pada Naya yang dari tadi tersenyum, "misi apa ya Nay?" Tanya Jay pada Naya.

"Misi anak muda pa, papa gak bakal paham," jawab Naya.

"Ngomong ngomong nama kamu siapa?" Tanya Nya lagi pada Jay.

"Jay om," jawabnya. Jujur saja Naya merasa Jay seperti sedang di introgasi oleh papanya. Tapi untungnya mama Naya datang dengan membawa dua piring makanan di tangannya.

"Nay, bantu mama ngambil lauk yang lain," ucap mamanya lalu Naya berdiri tapi Jay menahan tangannya, seolah olah ketakutan jika Naya tinggal.

Kemudian Naya mendekat pada telinga Jay dan berbisik, "Tenang papa orangnya baik kok, paling cuma gigit doang," canda Naya.

Tanpa keduanya sadari papa Naya melihat interaksi antara Naya dan Jay sambil tersenyum.

Jarang ia melihat Naya bisa tersenyum sebahagia ini.

Setelah Naya pergi, kini Jay dilanda kebingungan. "Kamu suka sama Naya?" Tanya papa Naya tiba tiba membuat Jay kaget.

"Hm.. iya om," jawab Jay pelan.

"Jawabnya ragu banget, kamu laki bukan?"

"Iya om, saya suka sama Naya," jawab Jay lebih jelas membuat laki laki didepannya itu tertawa ngakak.

"Udahlah pa, kasihan anak orang kamu begitukan. Maaf ya Jay, om emang keliatan serem, tapi aslinya baik kok," ujar Mama Naya, disambung anggukan oleh Naya dari belakang.

Ke empat orang itu kemudian duduk, dan mulai makan.

"Nih tambah lagi," ujar Naya meletakan tiga udang diatas piring Jay. Jay tersenyum kearah Naya, "makasi,"

Setelah acara makan selesai, Naya kembali meninggalkan Jay berdua bersama papanya.

Namun ketika kembali Jay dan papanya malah terlihat sangat akrab. Entah apa yang mereka bicarakan. Tapi Naya senang melihatnya.

Jay merasa sudah cukup malam, ia merasa tidak enak kalau terlalu lama tinggal disana. Jay menghampiri Naya yang sedang membuat minuman.

"Nay, aku mau balik," bisik Jay. Kemudian Naya menghentikan aktivitasnya. "Ayo aku anter kedepan,"

"Om, tante, Jay pamit ya. Makasi banyak makanannya," ucap Jay mendekat pada kedua orang tua Naya yang sedang duduk disofa.

"Iya Jay, kapan kapan kita nobar bareng," teriak Papa Naya.

Jay mengangkat tangannya, "Siap pasti om, pasti MU yang menang," jawab Jay lalu Papa Naya malah tertawa.

"Hahaha masih aja,"

Kemudian Naya mengantar Jay sampai depan pintu.

"Nay, padahal kita baru kenal dua hari rasanya udah lama kenal ya. Keluarga kamu juga asik, aku suka." Ujar Jay.

"Kamu juga orangnya asik, aku seneng kamu sama papa punya kesukaan yang sama,"

"Yaudah Nay, aku naik ya. Jangan kangen,"

Naya memukul pelan pundak Jay, "Kepedan banget, kamu tuh yang bakal kangen sama aku. Udah sana naik,"

"Kiss nya mana?" Tanya Jay sebelum pergi sambil menepuk nepuk pipi kirinya.

Bukannya memberi ciuman, Naya malah mencubit tangan Jay. Lalu mendorong laki laki itu.

"Udah sana," ucap Naya berusaha melepaskan tangan Jay yang memegang tangannya.

"I miss you.." balas Jay dengan wajah sok sedih dan masih memegang tangan Naya.

"Sana Jay, kamu belom mandi." Dorong Naya lagi, lalu Jay berjalan menjauh.


Kemana perginya Jay yang dulu?????

Among Us [Jay, Junho, Nayoung]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang