Part 8

224 41 3
                                    

Jay kembali ka apartment miliknya dengan perasaan sedikit kesal. Juno seperti menganggapnya saingan, hal itu membuat Jay ingin marah.

Juno seperti sudah berada 10 langkah jauh didepannya. Bahkan Jay saja belum menyentuh angka 0 saat ini.

Jake mengatakan kalau ia akan datang ke apartment Jay.

Saat Jake sampai, Jay malah mengajaknya keluar untuk naik ke rooftop apartment miliknya.

Saat sore memang sangat bagus untuk berada disana. Suasana yang santai membuat keduanya menikmati rokok masing masing.

Jake tampak fokus pada Handphone nya. Lalu melihat temannya yang termurung itu.

"Lo masih mikirin Naya?" Tanya Jake. Membuat Jay menoleh.

"Gak terlalu," bohong. Nyatanya Jay terus memikirkan Naya sepanjang waktu.

Beberapa menit kemudian, pintu rooftop terbuka membuat Jake langsung berdiri. Sedangkan Jay masih menikmati rokok miliknya.

"Nay?" Ucap Jake pada gadis yang baru datang itu. Jay segera berdiri menyusul Jake dan membuang rokoknya pada tempat sampah didekat sana.

Jake menepuk nepuk pundak Jay sebelum keluar dari sana. "Sama sama," ucap Jake pada dirinya.

/mandiri sekali.

"Jay?" Panggil Naya mendekat pada Jay, sedangkan Jake sudah keluar dari sana. "Jadi lo beneran Naya?" Tanya Jay ikut mendekat.

"Iya aku Naya. Jake bilang kamu mau ngomong sama aku. Kenapa?" Tanya Naya sambil memperlihatkan handphone nya.

"Em.. gue mau bilang makasi karena waktu itu lo udah bantuin gue. Maaf juga waktu itu ngerepotin lo," ujar Jay membuat Naya kikuk.

"Iya, gak masalah kok. Waktu itu aku kasian aja liat kamu udah tepar. Jake juga keliatannya kesusahan buat bopong kamu sendiri. Makanya aku bantu," jelas Naya.

Keduanya tampak bingung untuk mencari topik pembicaraan.

"Nay?" Panggil Jay pada gadis itu. "Mau duduk sebentar disana?" Tanya Jay menunjuk tempat duduknya tadi.

Kemudian keduanya duduk sambil memandang jalanan yang mulai gelap. "Jujur, gue bingung harus ngomong apa? Karena ini beneran tiba tiba. Gue gak nyangka bakal ketemu lo hari ini," ucap Jay jujur.

"Aku juga bingung," ucap Naya sambil melirik ke arah Jay yang duduk disebelahnya.

"Want to know somethings?" Tanya Jay membuat Naya menoleh kearahnya, lalu mengangguk.

"Belakangan ini, gue berusaha nyariin lo kemana mana. Tiap pagi sampe malem gue nunggu lo di lobi. Walaupun gue gak tau lo yang mana," ujar Jay. "Dan kemarin gue hampir nyerah, karena gak ada hasil sama sekali," lanjut nya.

Naya membelakan matanya, tidak percaya. "Kamu kenapa nyariin aku?" Tanya Naya.

"I don't know.. i just want to know you. And Jake won't to tell me. Padahal kalau dari awal dia ngasi tau sekarang kita mungkin udah mulai jalan," ucap Jay membuat Naya tertawa kecil.

"Jay kamu emang suka mabuk mabukan?" Tanya Nay tiba tiba saat keduanya di serang kecanggungan.

Jay menggelang, "Engga kok. Pergi kesana cuma kalo lagi ada masalah aja," jawab Jay. Mata Naya terfokus pada kotak rokok yang ada disebelah Jay. Dan Jay sadar akan hal itu.

"Kamu gak suka cowok yang nyebat?" Tanya Jay kali ini. "Kalo kamu gak suka, aku bakal berhenti," lanjutnya.

Naya tersenyum lalu menggelang, "kenapa kamu bakal berhenti? Aku bukannya gak suka, cause my dad is also a smoker. But now, he's stopped. It's not healthy," ucap Naya.

"Aku juga bakal berhenti, kalau kamu yang minta,"

"Naya, are you have a... hmm?" Tanya Jay membuat keduanya saling bertatapan. "Boy friend?" Lanjutnya dengan suara pelan. Naya tersenyum lalu menggelang.

"Can i? Nay kita kenal mungkin belom ada 1 jam. But, i am sure, gue pengen kita deket dulu, setidaknya temenan?" ucap Jay dibalas senyuman oleh Naya.

"Aku gak tau harus jawab apa. Tapi kenapa engga?" Balas Naya membuat Jay tersenyum senang.

"So from now we're friends, right?"

Jay mengangguk sambil berusaha menyembunyikan senyumannya.

Kemudian keduanya kembali diam dan sesekali curi pandang. "Nay, boleh pinjem handphone lo gak?" Tanya Jay dan Naya langsung memberikannya pada Jay.

Jay terlihat mengetikan sesuatu. Lalu tiba tiba handphone Jay bergetar.

"Nih, disana udah ada nomor gue,"

Naya tertawa kecil melihat nama kontak JAY disana.

"Udah mau malem, ayo turun. Nanti lo dicariin," ucap Jay sambil berdiri. "Kapan kapan kita kesini lagi," ajak Jay. Lalu Naya ikut berdiri.

Keduanya keluar dari pintu rooftop dan menemukan Jake masih duduk disana.

"Eh? Gue kira lo balik?" Ucap Jay yang berjalan disebelah Naya lalu mendekat pada Jake.

KASIAN JAKE JADI NYAMUK, SINI JAKEY AKU TEMENIN🤓

Among Us [Jay, Junho, Nayoung]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang