Part 19

258 32 5
                                    

Jay menggendong tas miliknya dan juga milik Naya. Padahal Naya tidak memintanya, tapi Jay yang memaksa.

Setelah sampai didepan pintu apartment milik Jay, Naya berkata, "Pertama kalinya aku masuk kesini. Dulu cuma nganter kamu sampai depan," ucap Naya.

Kemudian keduanya masuk kedalam. Tapi ternyata didalam sana tidak ada makanan. Jay lupa kalau hari ini asisten rumah tangganya tidak bisa datang. "Oh iya lupa, go-food aja ya," ujar Jay dari arah dapur.

"Yaudah deh. Terserah mau pesen apa, aku ngikut aja," jawab Naya.

Keduanya duduk diatas karpet berwarna putih bersih itu. Naya mengeluarkan buku miliknya, begitu pula dengan Jay.

"Inget, rumus ini kamu harus hapal dulu. Aku kasih waktu 3 menit buat hapalin, kalo bisa hapal nanti aku kasi hadiah deh," ucap Naya menantang Jay agar bisa hapal semua rumus.

"Tapi hadiahnya bebas ya, boleh apa aja," pinta Jay dan Naya setuju.

Naya dapat melihat Jay yang sedang bersusah payah menghapalkan rumus rumus tadi. Setelah tiga menit, Jay mulai menyebutkan rumus yang ada disana.

Ternyata Jay berhasil menyebutkan semua rumus dengan benar. "Hadiahnya aku minta belakangan. Sekarang ajarin aku jawab yang ini," Jay menunjuk soal nomor 3 dibukunya.

Naya berusaha menjelaskan satu persatu cara menyelesaikan soal itu. Dari tadi Jay sebenarnya tidak fokus mendengarkan penjelasan Naya. Tapi saat Naya menjelaskan tiba tiba tangan Jay menyenggol nyenggol lengan Naya, membuat Naya berhenti menjelaskan.

"Kenapa?"

"Nay, aku tiba tiba pengen nyebat," ucap Jay sambil mengelum bibirnya. "Kamu ada permen gak?" Tanya Jay.

Naya mencari cari ditasnya lalu, "Nah ketemu," kata Naya antusias menemukan sebuah permen di dalam tas miliknya.

"Susah ya berhenti?" tanya Naya pada laki laki yang sedang membuka bungkusan permen itu. Jay ayng merasa ditanya menoleh, lalu tersenyum tipis.

"Susah, sama susahnya kaya dapetin kamu,"

Jay kenapa selalu saja bisa membuatnya tersipu. "Tapi, aku yakin aku bisa milikin kamu Nay," lanjutnya. Naya hanya bisa tersenyum malu sambil menunduk.

Beberapa sekon setelahnya, Jay menarik kedua tangan Naya dan menggenggamnya. "Nay, aku beneran serius sama kamu. Aku pengen kamu jadi bagian dari hidup aku untuk sekarang dan seterusnya. I love you so much. Will you be my girlfriend?" Tanya Jay menatap mata Naya lekat lekat.

Naya juga menatap mata Jay. Sangat terlihat Jay mengharapkan jawab iya dari Naya. "Hadiah tadi aku pakai sekarang. Gak ada penolakan," ucap Jay lagi membuat Naya tersenyum lalu mengangguk.

"Yes, i do. I love you too Jay," jawab Naya dan Jay segera memeluknya erat. Keduanya terlihat sangat senang hingga tidak dapat menyembunyikan senyum masing masing, akhirnya mereka benar benar official sekarang.

Setelah itu keduanya menjadi canggung. Untungnya suasana menjadi lebih cair ketika Go-food yang mereka pesan datang. Jay keluar untuk mengambil satu box pizza yang ia pesan.

Sedangkan Naya mati matian mengontrol detak jantungnya. Naya bahkan tidak menyangka kalau hari ini mereka akan resmi berpacaran.

Jay masuk kedalam. Setelah selesai makan, keduanya kembali belajar. Kabar bagusnya mereka sudah tidak secanggung tadi.

"Yang, ini gimana sih? Kok aku lupa," ucap Jay pada gadis yang kini berstatus kekasihnya itu. Hal itu tentu membuat Naya salah tingkah.

"Ini mirip soal nomor 8 tadi. Cuma itu beda tanda aja. Coba kamu pakai cara yang tadi," balas Naya menunjuk pada buku.

Sekitar pukul 9 malam, Naya memutuskan untuk kembali ke apartment nya. Tadi Naya juga sudah menelpon papa nya kalau ia belajar di apartment Jay.

Jay membantu Naya membereskan barang barangnya. "Balik sekarang?" Tanya Jay memperlihatkan ekspresi nya yang belum terima kalau Naya pulang.

"Gimana kalo aku kangen kamu?" Lanjut Jay membuat Naya malu mendengarnya. Padahal mereka ada digedung yang sama

Kalau teman temannya melihat, Jay pasti di buli habis habisan.

Jay mengantarkan Naya hingga kedepan pintu apartment nya. "Nay, kalo aku kengen. Aku telpon kamu harus angkat ya,"

"Iyaaaa Jay," ucap Naya gemas sambil menarik pipi Jay yang terlihat lucu kalau sedang manja begini. "Udah sana kamu balik," usir Naya pada Jay.

"Gimme some chu," ucap Jay menunjuk nunjuk pipinya.

Naya menoleh ke arah kanan dan kiri, sangat sepi. Lalu Naya berjinjit dan memberik kecupan singkat pada pipi kanan Jay.

Sontak membuat Jay lemas, "Oh my heart," ucap Jay berlebihan.

"Sana balik!" Usir Naya lagi.

"Iya, kamu jangan kangen ya. Good night Naya. I love you," bisik Jay pada Naya lalu berbalik.

"Good night Jay! I love you too,"





END
—————
Maaf gabisa buat ending baguss😭
thank you buat yang udah menyempatkan diri untuk baca, apalagi memberi vote🤍

aku tau lapak ini sepi, tapi gapapa wkwk
love you guys!🥰
jangan lupa baca cerita aku yang lain!

Among Us [Jay, Junho, Nayoung]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang