Part 10

196 35 2
                                    

Naya berangkat menuju tempat les nya sendirian. Tadi Jay sempat ingin mengantarnya tapi Naya menolak, lagipula jam lima sore masih terang.

Dan Jay bilang akan menjemput Naya saat pulang nanti.

Sebelum masuk ke tempat les, Naya melihat Juno duduk dikursi depan gedung sendirian. Naya berinisiatif untuk mendekat.

"Jun, hai," ucap Naya menyapa.

"Akhirnya dateng juga. Gue kira hari ini lo gak les. Nay gue pindah kelas, sekarang gue ikut di kelas lo," ucap Juno sambil berdiri.

"Oh ya? Bagus dong kalo gitu. Ayo masuk yuk, bentar lagi mulai nih," ajak Naya pada Juno. Kemudian kedua nya berjalan masuk ke dalam gedung.

"Na boleh minta nomor lo gak? Siapa tau kedepannya ada yang penting," ujar Juno sambil memberi kan handphone nya pada Naya.

Tidak lama, Naya langsung mengetikan nomornya disana.

Naya dan Juno masuk kedalam kelas secara bersama sama. Dan duduk bersebahan. Naya tidak masalah tentang hal itu.

"Lo sama Jay ada hubungan apa?" Tanya Juno saat Naya mengeluarkan buku dari tasnya.

"Engga ada hubungan apa apa. Kenapa?" Tanya Naya balik.

"Jay bilang dia gak tau elo. Tapi kok lo bisa tau Jay?"

"Iya, kemarin Jay baru tahu aku. Jadi dulu itu Jay pernah salah masuk apartment. Waktu itu dia lagi mabuk, tapi ada Jake juga pas itu. Terus aku sama Jake yang bantu Jay buat ke apartment nya dia, gitu. Ngomong ngomonh kamu kok bisa kenal Jay juga?" Tanya Naya lagi.

"Ada hubungan keluarga. Waktu itu Jay gak ngapa ngapain lo kan?"

Naya menggelang lalu berbisik pada Juno, "Ga kok, lanjut cerita nanti. Mister udah dateng tuh," ucapnya pelan.

Sekitar 2 jaman mereka belajar, akhirnya pembelajaran itu berakhir.

Juno dan Naya keluar dari kelas bersama sama, "Jay emang gitu, dia baru balik dari luar negeri. Jadi pergaulannya masih terlalu bebas gitu. Kalo dia macem macem lo bisa kasi tau gue," ujar Juno.

Naya mengangguk paham. "Btw, lo satu sekolah sama Dongyun ya?" Kali ini Juno yang mengangguk, "Iya, sekelas juga. Gue tau kok masalah kalian," jawab Juno.

"Lo masih ada perasaan sama Dongyun?" Tanya Juno, Naya cukup kaget mendengar pertanyaan Juno, "Engga lah, udah lama juga," jawab Naya.

Kemudian Naya dan Juno keluar dari gedung. Pandangan keduanya terfokus pada Jay yang sedang berdiri didekat pintu masuk.

Antara Juno dan Jay saling menatap dengan tatapan penuh tanya.

Naya yang sadar tentang hal itu hanya bisa berjalan mendekat pada Jay. "Ayo Nay," ucap Jay sambil membawa Naya pada rangkulannya.

"Juno, duluan ya," teriak Naya ketika Jay membawanya berjalan menjauh.

Jay tampak kesal melihat kedekatan antara keduanya, Naya juga merasakan hal itu. "Aku sama Juno cuma temen satu les," ucap Naya. Membuat Jay melonggarkan rangkulannya.

"Eh?"

Padahal Jay tidak meminta penjelasan dari Naya. Tapi Naya tetap menjelaskan, apakah karena Naya tidak ingin Jay salah paham?

Boleh kah Jay merasa menang saat ini. Walaupun status mereka juga hanya sebatas teman tapi bukan kah pernyataan Naya tadi sudah menyatakan kalau Jay prioritasnya.

"Iya Nay, aku tau kok. Kan aku yang bakal jadi cowok kamu," sejak kapan Jay menjadi soft sepeti ini.

Bahkan ia mengganti kata lo-gue menjadi aku-kamu.

"Kepedean," ujar Naya lalu menarik tangan Jay agar mempererat rangkulannya.

Kupu kupu pada perut Jay sedang berterbangan sekarang. "Nay, aku pengen beli sesuatu. Tunggu disini sebentar," stop Jay saat mereka berada didepan mini market.

Sekitar beberapa menit Jay kemudian kembali, "Ayo," ajaknya.

"Beli apa?" Tanya Naya lalu Jay membuka tangannya memperlihatkan ada dua buah permen chupa chup disana.

"Berhenti ngerokok gak gampang, tapi demi kamu aku bakal coba terus," ucapnya sambil mencubit pipi Naya.

Jay tidak lagi merangkul Naya, tapi kini tangan kanannya menggenggam tangan kiri Naya.

Keduanya sampai didepan apartment Naya, kebetulan mama Naya keluar dari sana.
"Eh? Sama siapa Na?" Tanya mamanya sambil menaik naikan alisnya.

"Temen ma, Jay tinggal disini juga kok. Makanya balik bareng,"

"Oh kamu tinggal disini juga? Kalo gitu ayo gabung sama kita makan malem. Kamu udah makan belum?"

Jay menggeleng, "Belum sih tante, tapi gak usah deh ngerepotin," jawab Jay sopan. Sejak kapan Jay jadi seperti ini????????

"Ayo jangan nolak, Naya ajak temen kamu masuk," ujar mama nya.

"Gimana? Mau gak? Kapan lagi makan bareng keluarga ku," ucap Naya membuat Jay tersenyum senang.

"Yaudah deh kalau maksa. Tapi nay...malu,"


SEJAK KAPAN JAY TAU KATA MALU??????




———————————
Udah lama ga update disini ya✨

Among Us [Jay, Junho, Nayoung]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang