Part 18

145 23 0
                                    

Semenjak Jay ikut di bimbingan belajar itu, Jay lebih punya semangat belajar sekarang. Apalagi satu tempat les dengan gebetan, makin semangat Jay belajar.

Terkadang Naya dan Jay belajar bersama diapartment Naya atau sesekali mencari kafe untuk tempat belajar.

Tapi kali ini, Juno dan Naya sedang ada dirumahnya. Dari kemarin Naya bilang kalau ingin sekali mencoba membuat kue. Sebenarnya Jay mendukung mendukung saja. Lagipula itu tidak mengganggunya.

Setelah selesai belajar bersama, Naya pergi kedapur untuk melihat barang barang yang ia tadi pagi titipkan pada mamanya.

"Jay, aku pengen buat kue," ujar Naya saat Jay berjalan mendekat.

"Buat anak pun aku mau," balas Jay bercanda. Namun malah mendapatkan pukulan keras dari Naya. Membuat laki laki meringis sambil memegang pundaknya.

"Aku lagi serius tau, aku pengen buat cookies kaya yang dibawa sama Jungwon kemarin itu," oh iya, Naya juga sudah kenal dengan Jungwon sekarang. Bahkan mereka sudah bertemu beberapa kali.

Jay mengangkat celemek di depannya, "Buat kalo gitu, aku bantuin deh," ucap Jay. "Tapi pakai ini dulu," lanjutnya.

Disana ada tiga celemek, Naya memasangkan satu pada Jay. "Muter," ucap Naya tapi Jay menggelang, "Dari depan aja ngiketin nya," jawab Jay.

Mau tidak mau, Naya memeluk Jay sambil memasangkan benda tadi pada laki laki tinggi itu. Hal yang sama Jay lakukan pada Naya, bedanya Naya membalikan badan.

Kemudian Naya mulai mengikuti resep yang ia lihat dari internet. Sedangkan Jay hanya duduk dikursi sebelah Naya. Katanya mau bantu tapi kok malah duduk doang???

"Nay, masih lama gak?" Tanya Jay mulai bosan dengan aktivitasnya.

"Tinggal bentuk terus di oven. Udah deh, dari pada bosen mending bantuin aku buat bulet bulet," ajak Naya tapi Jay menggeleng tidak mau.

 Udah deh, dari pada bosen mending bantuin aku buat bulet bulet," ajak Naya tapi Jay menggeleng tidak mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nay, rambut aku udah panjang banget gak sih?" Tanya Jay memainkan rambutnya sendiri.

Naya menoleh pada Jay, "Iya, udah panjang banget itu,"

"Nanti anter aku buat motong rambut ya habis ini. Sekalian beli sesuatu," ucap Jay pada Naya yang masih fokus pada kegiatan membuat cookies nya itu.

Lagi lagi Nay menoleh pada Jay, "Eh? Kaya kenal sama iket rambutnya," ujar Naya menunjuk ikat rambut yang ada pada pergelangan tangan Jay.

"Punya kamu, pinjem ya. Habis potong rambut aku kembaliin deh,"

Sekitar 30 menit kemudian, Cookies buatan Naya jadi. Tapi seperti nya kali ini gagal. Banyak cookies yang gosong.

"Yah.. padahal udah capek capek," sedihnya. Sedangkan Jay tertawa melihat bentukan kue Naya yang berwarna gelap.

Lalu Jay mendekat pada gadis yang notabennya teman dekat Jay. "Uhh.. jangan sedih, masih bisa dimakan kok ini," ucap Jay sambil mengambil satu cookie Naya.

Jay menggigit bagian ujung cookie itu, lalu segera mencari air untuk diminum. Rasanya pahit sekali. "Tapi kayanya lebih bagus kalo gak dimakan," lanjut nya.

Naya sedih karena percobaan pertamanya gagal. Lalu Jay berusaha menenangkan Naya dengan memeluk gadis itu sesekali menepuk nepuk kepala Naya.

"Gapapa nay. Nanti kita coba lagi ya," ucap Jay menghibur.

"Nay, kamu laper gak?"

Naya mengangguk, seharian membuat kue dan ternyata gagal, membuat Naya kelaparan.

"Ayo ke apart aku. Jam segini biasanya banyak makanan," ajak Jay pada gadis itu. "Nanti sekalian aja belajar disana. Inget kamu besok ada ulangan," ingat Naya.

Kemudian keduanya berkemas kemas dan pindah ke apartment Jay. Meninggalkan kue Naya yang gagal.

Among Us [Jay, Junho, Nayoung]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang