Satu

1.3K 96 38
                                    

Jangan lupa vote and komen.Soalnya itu gratis.Kalian gak disuruh bayar atau gak akan rugi cuma sekedar pencet bintang.

Hargain!!

Cuma itu aja. Silahkan baca😂

Warning: revisi sedang berlangsung!

Ditengah keramaian kota ada seorang cewek yang berlari dengan orang yang mengejar di belakang nya

"woy jangan lari lu belum bayar." Kata penjual makanan yang meneriakinya.

"Iya Bang, duit Ale ketinggalan entar pasti di bayar deh suerr" Ale berkata sambil terus berlari,  tidak sadar didepannya ada orang  yang membuat Ale yang tidak sempat berhenti pun harus ikhlas tubuhnya menabrak orang tersebut hingga akhirnya terjungkal ke belakang.

"Adoh...Woy kalo jalan liat-liat dong!" ucap Ale sambil menahan sakit di pantatnya. Yang terjatuh hanyalah Ale saja karena  orang yang dirinya tabrak memiliki berat badan berlebih-- alias Obesitas.

"Maaf mbak, saya buru-buru mau kerumah sakit," ucap orang yang menabraknya yang nampak panik dan pergi begitu saja tanpa membantunya.

Ale yang kesel langsung berdiri. Sakit di pantatnya tidak seberapa daripada malunya dia di lihat banyak orang di kira orang gila teriak-teriak.

Ale dengan langkah terburu mau pergi tapi tidak jadi gara-gara abang tukang bakso yang mengejarnya tadi menarik rambutnya dari belakang.

"Eh neng jangan kabur lagi bayar dulu makanannya malah nyelonong pergi."

Ale yang meringis kesakitan gara-gara rambutnya yang di tarik abang nya pun berteriak kesal

"BANG LEPAS DULU DONG RAMBUT ALE SAKIT NIH YAELAH SEKATE KATENYA NARIK RAMBUT ALE DIKIRA TALI APA!" Mendengar teriakan Ale, akhirnya Abang tadi pun melepaskan tarikannya.

"Yaelah neng makanya jangan kabur dong, dan saya refleks aja narik rambutnya soalnya cuma rambut yang bisa saya gapai." Abang tukang bakso itu mengomel, tapi Ale malah memperhatikan rambutnya yang kusut.

"Alamat dimarahin deh, rambut kusut," gumamnya, tidak tahu bahwa Abang didepannya ini menatap kesal kearahnya.

Bagaimana tidak kesal, Ale setelah makan langsung lari kalo cuma makan satu mangkok saja, ya mungkin diikhlaskan. Lah ini  sampai menghabiskan lima mangkok, rugi besar lah abangnya.

Ale sambil cengingiran
"Maaf bang, bukannya gak mau bayar tapi duit Ale ketinggalan di sekolah tadi entar dibayar kok suer deh."  Ale berkata sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya.

Tiba-tiba ada seseorang datang dan langsung merangkul pinggang Ale posesif. Mencium bau farpumnya yang khas, Ale langsung mengenalnya, dan langsung memeluk orang tersebut yang tidak lain adalah sahabatnya.

"Ambil!" Al berkata datar sambil menyerahkan uang seratus ribu, dibarengi mata elangnya menatap Abangnya tajam. Dirinya sedari tadi melihat apa yang telah terjadi, tapi memilih diam untuk menghukum Ale yang sering membantah perkataannya.

Abang bakso melihat Al dengan takut dan ingin segera pergi." Emm, itu... duitnya kebanyakan."

"Saya enggak akan susah, cuma untuk uang segini." Mendengar itu Ale meringis sembari mendongak untuk menatap wajah Al yang terlihat tampan.

Abang bakso itu pun dengan takut mengambil uangnya dan mengucapkan terimakasih, tapi mendengar apa yang Al katakan membuatnya merinding seketika.

"Untung saja tangan anda tidak saya patahkan karena berani menarik rambut Ale!" Ale yang mendengarnya langsung menabok pelan tangan Al yang berada dipinggangnya.

Al untuk Ale (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang