Jan lupa vote and komen.
Karena itu gratis dan gak bayar
Hargain!!Selamat membaca😂
Proses Revisi!
Saat mereka sudah sampai, rupanya sudah ada kelompok yang lain yang telah sampai terlebih dahulu, entah membawa berapa bendera.
Saat melihat sekeliling, tidak sengaja Ale menatap kearah Citra yang juga sedang menatap kearahnya dengan tatapan datar.
Ale juga balas menatapnya, namun mengalihkan pandangannya ketika Riska memanggilnya."Ale...Lo liat apa?" tanya Riska penasaran yang dibalas gelengan oleh Ale." Gak ada kok."Saat mereka berbincang menunggu semua kelompok berkumpul. Leta yang berbeda kelompok dengan sahabatnya pun menghampiri mereka.
"Aaaaa....Kangen." Kata Riska sambil memeluk Letta.
"Lebay," ejek Raffa yang dibalas tendangan dikaki oleh Riska yang kesal."Adohhh.. anjir tenaga kuda lo. Sakit woyy." Rafa mengelus kakinya yang sakit.
Riska pun tidak peduli.
"Kalian dapat banyak bendera?" tanya Letta
"Hmm... kami cuma dapat lima aja," jawab Ale
"Lebih banyak dari pada kelompok gua."
"Lah emang kelompok lu dapat berapa?" tanya Joi yang sedari tadi diam
"Cuma satu, lagian semuanya pada gak ada yang bisa diajak kerja sama."Mendengar itu mereka pun meringis.
"Astaga, ketahuan banget pemalasnya yah." Citra yang datang tiba-tiba.
Ingin mencari keributan mungkin?
"Yaelah, malah datang boneka Annabel. Padahal gak ada yang manggil." Citra hanya tersenyum sinis mendengar perkataan Rafa.
"Ohh...Gua boneka Annabel, jadi gua bisa dong selalu gangguin dimanapun lo berada," balasnya santai sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Mendengar itu Rafa hanya mendengus.stres
"Lo kenapa sih tiba-tiba datang kek jelangkung aja," ketus Riska kesal
"Wah... nama panggilan gua banyak juga yah. Pertama boneka Annabel, kedua jelangkung, ada tambahan lain?"
"Bodo amat dah. Rese banget lo, pergi sana ganggu." Rafa mengusir sambil menunjuk kearah muka Citra.
"Ketahuan banget busuknya. Kemaren aja sok bail banget."
Laila pun hanya tertawa sinis.
Sudah gila keknya. Dipikiran mereka, gak ada yang lucu ketawa.
"Lebih baik gue, daripada Ale yang bisanya cuma repotin orang."
"Jaga bicara lo ya!" sahut Riska marah. Sangat tidak suka sahabatnya di ejek.
"Wah... para sahabat membela cewek manja. Daebakkk." Ale tertawa pelan, membuat semua orang menatap bingung kearahnya.
"Gue memang mnja, apalagi sama Al tuh. Terus kenapa? Kamu cemberu? Ketahuan banget sih. Sekedar pemberitahuan aja supaya gak salah paham. Malah Al yang minta aku buat cuma manja sama dia. Tahulah, Al orangnya cemberuan."
Para sahabatnya tersenyum senang mendengar perkataan Ale. Sedangkan Citra tersulut amarah.
"Lo-"
"Cukup!" Al yang tiba-tiba datang, lalu memeluk tubuh Ale dengan lembut, yang melihat itupun hanya tersenyum kemenangan, apalagi saat melihat wajah Citra yang memancarkan kekesalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Al untuk Ale (TAMAT)
أدب المراهقينSebuah kebahagian bagi Ale memiliki sahabat seperti Al yang selalu mengutamakannya. Banyak orang berkata persahabatan mereka sudah selayaknya orang pacaran. Apakah itu semua bisa menjadi kenyataan? Bagaimana kisah mereka berdua? Kuylah baca. Jangan...