Tujuhbelas

308 30 0
                                    

Proses revisi!

Ale berlari kecil menuju toilet, sambil menahan kebelet. Dirinya tidak ditemani oleh Riska yang sedang ngorok dikelas. Sedangkan Al dan Iansedang berada diruang osis membahas masalah camping yang akan diadakan besok. Kalo Rafa, jangan ditanya lagi. Pasti sedang menganggu adek kelas untuo dimodusi lagi. Menambah korban phpnya.

Saat selesai, Ale keluar dari bilik dan tidak sengaja berpapasan dengan seorang cewek yang baru saja kemaren dia bertemu.

"Hai, ketemu lagi." Kata cewek tersebut sambil tersenyum manis.

"Kamu sekolah disini?" tanya Ale, tanpa menggubris sapaannya.

Cewek itu mengangguk kecil." Gue murid baru, jadi semoga kita akrab. Oiya, nama gue Citra." Sambil menjulurkan tangannya.

Ale menatapnya datar, lalu berlalu."  Sayangnya, aku gak mau akrab sama kamu."

Citra terkekeh, lalu kemudian memasang wajah datar.

"Kita lihat, apa lo bisa ngacuhin gue kayak gini lagi?"

●●●●

Ale melangkah dengan kesal. Kenapa cewek itu pindah sekolah kesini? Dia mempunyai firasat buruk tentang itu.

Brak.

Karena saking kesalnya, Ale tanpa sengaja menabrak orang didepannya hingga membuatnya oleng dan terjatuh. Untung saja koridor saat ini sedang sepi, jadi dirinya tidak merasa malu. Namun, pantatnya menjadi sakit.

"Lo gapapa?" tanya cowok yang telah dirinya tabrak sambil menjulurkan tangannya.

Ale menerima ulurannya,  lalu terkejut setelah mengetahui siapa cowok yang telah dirinya tabrak itu.

" Varo? Ngapain disini?"  Cowok yang dipanggil Varo tersebut tertawa kecil.

"Kaget yah?" tanyanya yang diangguki Ale dengan polos.

"Gue murid pindahan. Baru aja tadi pagi," jawabnya yang membuat Ale ber oh ria.

"Wah, bagus dong."

"Bagus apa?"

Ale tersenyum manis yang membuat Varo terdiam dan melihat Ale dengan lekat." Jadi, kita bisa berteman dong. Entar aku kenalin sama--" perkataan Ale terpotong, karena ada suara yang memanggilnya dengan datar yang ternyata adalah Al.

Ale langsung tersenyum dan melambaikan tangannya, namun Al tidak membalasnya dan malah menghampiri mereka dengan wajah datar.

"Kamu ngapain disini bukannya dikelas?"

"Aku kebelet pipis, kamu juga lama banget." Ale berkata sambil menggandeng tangan Al.

Varo yang melihat interaksi itu mengerutkan alisnya. Apalagi sadar, bahwa Al menatapnya dengan dingin.

"Al, kenalin ini Varo. Ini cowok yang kemaren--"

"Kita kekelas!" Al memotong perkataan Ale dan mengandeng tangannya untuk pergi.

Ale hanya diam dan mengikuti Al dengan bingung. Varo yang melihat itu pun hanya diam sambil menatap dua insan itu dengan pandangan datar.

●●●●

"Kamu kok gitu, aku kan belum selesai bicara," ucap Ale kesal.

Sekarang mereka berdua berada dikantin dikarenakan Ale merenggek kelaparan.

Al hanya mengendikkan bahunya." Aku gak suka lihat interaksi kamu sama dia."

"Tapi aku cuma teman."

"Aku gak mau kamu dekat-dekat sama cowok itu, ngerti?" Ale ingin membantah, tapi melihat raut wajah Al jadi mengurungkan niatnya dan mengangguk.

Sekarang mereka berdua menikmati makanan dengan tenang, tapi itu tidak lama karena Rafa datang membawa kegaduhan.

"Lo berdua makan gak ngajak-ngajak woy!"

"Iler banyak bicara ih, tinggal makan juga." Ale menyahut kesal.

"Lo pms Ale? Perasaan marah-marah mulu sama gue deh." Ale mengangguk singkat

"Iya, tapi aku marah juga, karena muka iler itu nyebelin."

Rafa hanya bisa mengelus dadanya menahan sabar. Mau ditabok, eh takut penjaganya marah. Jadi lebih baik diam daripada cari mati.

●●●●

Tbc


Al untuk Ale (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang