Empat

580 56 5
                                    

Beberapa menit kemudian lonceng masuk pun berbunyi. Semua murid  dengan segera kembali kekelas masing-masing.

Tidak lama masuk lah ibu Siti dengan badan tambunnya itu.

"Apakah kita ada pr hari ini?" tanya beliau yang membuat semua murid serempak mengatakan tidak.

"Yaelah, nyari saya gitu sekali- kali, gak bosan apa nanyain pr mulu." Kata Rafa yang selalu mau nyari masalah terus dengan setiap guru.

Memang kebiasaan ibu Siti, setiap masuk pasti menanyakan tugas terlebih dahuku, karena setiap  mengakhiri kelas selalu memberikan tugas kepada muridnya.

"Kenapa saya harus nyari kamu?"

"Kan saya murid ibu yang paling ganteng di sekolah"

"Jangan terlalu pede jatuhnya malu-maluin," timpal Ale santuy.

Yang dibenarkan oleh murid lain yang merasa geli mendengar kata-kata Rafa. Walau memang benar, Rafa juga tidak mungkin dicap playboy apabila hanya berwajah pas-pasan untuk mencari mangsa.

"Yaelah nyaut mulu lu soleha."

"Eh.. nama aku bagus-bagus di plesetin," protes Ale sambil mengepalkan tangannya kearah Rafa.

"Udah deh diam ngapa, ribut mulu lu kek kucing ama anjing." Leta berujar sebal, membuat siswa yang lain tertawa

"Iya si iler anjingnya."

"Sekate-kate lu," sahut Rafa tak terima

"Apa?! mau disentil ginjalnya." Ale berucap sambil menodongkan pulpen kearah Rafa.

"Cukup perdebatan kalian! yang tidak penting. Kita mulai pelajarannya."

Tak terasa pelajaran yang terasa lama bagi Ale pun selesai. Lonceng istirahat akhirnya berbunyi. ibu Siti pamit undur diri, tapi sebelum itu, terlebih dahulu  memberikan pr untuk muridnya.

"Anak-anak soal di bab 5 kerjakan minggu depan akan ibu periksa, dan bagi yang tidak mengumpulkan akan ibu hukum membersihkan wc, ingat!"

Setelah mengatakan itu ibu Siti pun keluar kelas tanpa menghiraukan protes dari muridnya

"Njir lapar gua kuy lah kantin kita," ajak Rafa yang diangguki teman-temannya.

Setibanya dikantin, mereka mencari tempat duduk paling pojok karna mereka lebih suka di situ.

"Woy kalian mau makan apa biar gua pesenin mumpung gua lagi baik." Kata Letta

"Eh gua mau bakso aja deh ama teh manis"

"Gua nasgor sama es jeruk"

"Kalo lu pastinya mie ayam kan udah hapal gua." Ale hanya menampilkan cengirannya

"Tau aja... hehe"

"Kalo Al mau apa?" tanya Ale kepada Al yang sedang pokus dengan ponselnya.

"Aku samain kek kamu aja."

Setelah itu Leta pun memesan makanan bersama Rian.

Tiba-tiba, datanglah musuh bebuyutan Ale yaitu Loren Belkin bersama teman-temannya.

Ya, Ale tidak menyukainya karena Loren yang selalu ingin mencoba merebut Al dari nya walaupun Al yang pasti tidak tak tertarik dengan Loren yang kecentilan dan sok cantik.
Loren pun selalu mencoba mendekati Al walaupun tidak pernah mendapat respon.

"Ngapain sih kesini? jauh-jauh sana! bikin alergi. " kata Ale jengkel sambil menjulurkan lidahnya.

"Gua kesini mau ketemu sama Al bukan sama lu yah!"

Al untuk Ale (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang