Chapter 2

2.9K 244 26
                                    

Hai jangan lupa Vote dan Komennya ya gaes... Kuy mampir di cerita baru akuh....
.
.
.
____________________________________

"Apa kau sudah mengingatnya?" ujar Park Gyumho.

Gio menggeleng, lalu Park berbicara lagi. "Kalau kau tidak mengingatnya kenapa kau terkejut seperti itu?"

"Itu, gigimu ada cabainya." ujar Gio.

"Apa?" ujar Park Gumhyo sambil menyalakan kamera depan ponselnya dan melihat cabai yang menempel di gigi.

Gio menahan tawanya, lalu Park Gumhyo pergi meninggalkan ruangan Gio dengan kesal. Gio hanya cekikikan melihat Mr. Arogan itu kesal. 'Bukan aku tidak mengingatmu, aku tau betul kau itu siapa. Hanya saja belum saatnya aku mengatakan kalau aku mengenalmu.'

Gio akhirnya selesai dengan pekerjaannya, lalu ia pun memutuskan untuk pulang kerumahnya. Tetapi saat melihat ruangan Park Gumhyo masih menyala dan ia melihat Park Gumhyo tertidur di Sofa. Gio masuk kedalam ruangannya, lalu ia ingin membangunkan Park tetapi ia ragu. Kemudian ia mengambil jas milik Park dan menyelimutkannya kebadan Park Gumhyo. Lalu Gio pun memutuskan pergi pulang kerumahnya. Saat ia sedang menunggu Lift, Park Gumhyo berjalan kearah Lift juga.

"Heh bodoh, kenapa kau tidak membangunkanku ha?" Ujar Park.

"Lah, mana aku tau kalau Presdir tidur di ruangan." ujar Gio.

"Lalu siapa yang menyelimutiku?" seru Park Gumhyo. Mereka sudah berada di Lift.

"Mana aku tau, security kali." ujar Gio.

Merasa kesal, Park Gumhyo mendorong Gio hingga mepet kedinding, lalu.... Cuuuuppssss
Mata Gio terbelalak Lebar, Park Gumhyo mencium Gio karena saking kesalnya.

Buuuuuk

Gio menendang perut Park Gumhyo, lalu pergi keluar Lift sambil memukul Park Gumhyo.. "Dasar mesum, bajingan, keparat."

Gio pergi duluan keluar meninggalkan kantor sambil mengusap-usap bibirnya yang ternoda. Jujur saja itu adalah ciuman pertamanya. Park Gumhyo berjalan sambil kesakitan menahan sakit akibat pukulan dari Gio. Gio sampai di Appartement tempat dirinya tinggal saat ini, sesampainya di Appartement ia langsung menuju kamar mandi dan mencuci bibirnya.

"Huuueeeeee, My First Kiss.... Seharusnya aku mencium gadis ini malah di cium Mr. Arogan brengsek. Park Gumhyooooooooooo. Aku tidak akan sudi memberi tahumu kalau aku yang kau cari. Sialan!" ujar Gio kesal.

Gio kesal, lalu ia membanting dirinya sendiri di tempat tidur yang empuk itu. Tapi ia tidak bisa tidur, ia merasa lapar. Lalu ia pergi keluar untuk mencari makanan, namun naas, ia bertemu kembali dengan Park Gumhyo yang ternyata tetangga sebelahnya. Gio buru-buru masuk kembali kedalam rumah sebelum Park Gumhyo tau kalau Gio tetangga tempat ia tinggal.

'Apa? Dia tinggal di Appartement ini juga? Kenapa.... Kenaapaaaaaaaa....?' gumam Gio. Hatinya rasa ingin menjerit, namun hari sudah malam, bisa-bisa ia di demo para tetangga.

Gio memastikan Park Gyumho sudah masuk kedalam atau belum, saat sudah an Gio pun buru-buru pergi keluar. Namun saat ia tengah asik berjalan kerah bajunya di tarik seseorang dari belakang. Gio berhenti, lalu menoleh kebelakang, Gio merasakan bulu kudugnya meremang. Gio tidak jadi menoleh, lalu ia berusaha berjalan lagi, tetapi kali ini tangannya di sentuh benda yang sangat dingin. Gio melirik kearah tangannya, tangannya di pegang oleh seseorang.

"S-setaaan... Mmmppppp..." ujar Gio ingin berteriak tetapi mulutnya di bekap seseorang.

"Bodoh," Ujar Park Gumhyo.

"Lepasin, jangan sentuh aku. Aku jiyjiyk...." ujar Gio.

"......." Park Gumhyo diam.

Gio memanyunkan bibirnya lalu Park Gumhyo berbicara. "Kau tinggal disini juga? Wah kita tetanggaan dong."

BxB- THE GIFT OF LOVE (MISTERI & THRILLER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang