Keesokan paginya di rumah Park Gumhyo, semua orang yang di kasih obat tidur oleh Gio sudah bangun. Lalu saat mereka bangun, Gio sudah tidak ada. Lalu para penjaga mencari-cari Gio saat mereka tidak menemukan Gio, mereka langsung menghubungi Park Gumhyo.
"Halo tuan, tuan Gio tidak ada dirumah, dia kabur." seru salah satu Bodyguardnya.
"Apaaaaaaa? Bagaimana bisa dia kabur? Bodoh...." seru Gumhyo dari sebrang sana.
Gumhyo pun pergi meninggalkan kekasih selingkuhannya, lalu saat sampai dirumah semua orang di rumah terlihat lemas. "Bodoh kalian semua, kenapa dia bisa kabur?"
"Kami tidak tahu tuan, kami tiba-tiba pingsan dan tidak sadarkan diri," ujar Bodyguard.
Gumhyo nampak kesal lalu ia pergi dan masuk kedalam kamarnya, lalu ia melihat lembaran Photo yang ada di nakasnya, saat ia melihat photo-photo itu, ia sedikit menyesali perbuatannya. Namun dalam hati ia bertanya siapa yang telah berani mengirim photo itu, ia juga melihat Cincin yang Gumhyo berikan padanya. Merasa Frustasi Gunhyo pun pergi menemui selingkuhannya yang bernama Hyunjin. Saat ia bersama Hyunjin ia bahkan melupakan Gio dengan mudahnya, lalu ia memberikan cincin itu kepada Hyunjin.
"Kau terlihat Frustasi, ada apa?" ujar Hyunjin.
"Tidak ada apa-apa sayang, hanya masalh kecil." ujar Gumhyo.
Hyunjin hanya mengangguk, lalu mereka kembali pergi tidur dan melakukan segala sesuatu yang mereka inginkan.
Kembali dirumah Gio yang baru, pria itu kini sudah bangun lebih dulu, takut kalau Gio bangun ia akan melihat identitasnya, karena pria itu merasa belum saatnya dan belum tepat. Pria itu berpesan kembali kepada Chan Dong untuk menjaga miliknya itu, yang paling berharga, yang paling ia sayangi, yang paling ia cintai. Jika terjadi sesuatu padanya makan ia tak akan segan-segan menghancurkan siapa saja yang membuat calon pengantinnya itu hancur dan sakit hati. Dalam sekejap orang yang menyakiti Gio bisa ia hancurkan atau musnahkan.
"Aku pergi dulu, ingat jaga dia baik-baik." ujar Pria itu.
"Baik Presdir," ujar Chan Dong.
Pria itu pergi, lalu di kamar Gio bangun dari tidurnya. Ia melihat ada sebuah surat dan bunga mawar yang sangat indah di nakasnya. Lalu saat ia melihat semua lukanya sudah di obati, tunggu ada yang aneh di jarinya. Cincin berlian seharga miliaran ada di jarinya. Lalu ia bangun dan akan mencari Chan Dong, ia menemukan sapu tangan milik pria itu. Aromanya Citrus Mint, Gio menyimpan sapu tangan itu.
"Siapapun kamu, entah kenapa aku nyaman. Bahkan aku merasakan kau tidur disini semalaman denganku." ujar Gio.
Ia pergi keluar kamar dengan wajah yang sangat berseri-seri, lalu ia melihat Chan Dong sedang menyiapkan sarapan. "Ooooh, kau makan sendirian gak ngajak-ngajak aku gitu?"
"Laaah, kan aku lagi siapin sarapan untuk kita berdua." ujar Chan Dong.
"Oh, Btw apakah ada tamu tadi malam? Ah aku bahkan lupa sudah tidur berapa lama," ujar Gio.
"Kau yang bodoh, meminum air yang udah di kasih obar tidur." ujar Chan Dong.
"Hahahahaha, iya aduh... Kepalaku tiba-tiba pusing." ujar Gio.
"Kakak tidak apa-apa?" ujar Gio.
Chan Dong ingin menyentuh Gio, tetapi ia dilarang menyentuh Gio oleh pria itu. Tapi ia mengabaikannya, lalu ia menyentuh kening Gio, Gio demam. "Kau demam, aku ambil obat demam dulu."
Gio mengangguk, lalu Chan Dong memberikan obat itu, tapi sebelum minum obat Gio sudah makan roti. Lalu ia meminum obat itu dan segera kembali beristirahat. Ia menyerahkan segala urusan perusahaan kepada Chan Dong, karena hari ini ia sangat merasa lelah dan ingin di rumah saja. "Chan Dong, pergilah ke kantor, aku tidak apa-apa kok."
"Tapi, kakak kan lagi sakit. Mana mungkin aku tinggal sendirian." ujar Chan Dong.
"Kan ada pembantu sama bodyguard, oh iya jika kau bertemu dengan orang aneh yang berbicara padamu itu, bilang sapu tangannya terjatuh di kamarku." ujar Gio.
"Ppppffffff... Apa? Kakak kau...?" ujar Chan Dong.
Chan Dong menyemburkan minumannya ke arah Gio, lalu Gio memasang wajah datarnya. "Kau pikir, aku lagi berobat di dukun pakai di sembur-sembur segala? Mana bau jengkol lagi. Singkirkan otak mesummu itu, aku tidak melakukan apapun, hanya saja aku melihatnya sekilas wajahnya di tutupi masker, jadi aku gak tau dia siapa. Yang aku tau dia orang yang bersamamu waktu itu."
"Baiklah aku akan meyampaikannya, kalau begitu kakak istirhat saja, aku pergi dulu." ujar Chan Dong.
Gio mengangguk, lalu ia membuka ponselnya. Tanaka mengiriminya pesan singkat. 'Apakabar Gio, apakah kau sehat? Aku dengar kau sudah tidak bekerka di perusahaan Gumhyo? Apakah kau mau bekerja di kantor ku?'
"Kabar baik, aku sedang tidak ingin bekerja Presdir, aku masih ingin istirahat. Aku masih menikmati waktu liburanku," balas Gio di chat itu.
'Apakah kita bisa bertemu? Aku akan menjemputmu.' balas Tanaka lagi.
Gio bingung harus bagaimana, Gio tidak menyadari bahwa semua chatnya sudah di sadap oleh pria asing itu. Di kejauhan sana, pria itu berharap kalau Gio tidak mengiyakan ajakan itu. Ia menanti balasan Gio. Dan tidak lama kemudian, Gio membalas Chat itu.
"Maaf Presdir, saya tidak bisa. Saya sedang tidak berada di Korea." ujar Gio.
Tanaka harus menelan pahit-pahit penolakan itu, biar bagaimanapun kini Gio tidak ingin terjebak cinta yang salah. Entah kenapa saat ini ia lebih nyaman dengan orang yang misterius itu. Bahkan ia menolak ajakan Tanaka demi menjaga orang misterius itu. Gio yakin orang itu pasti selalu mengawasinya. Bahkan ia nyaman dengan hal itu, Gio mulai bosan dirumah. Ia tidak tau harus ngapain, lalu ia pergi keluar rumah bersama kedua Bodyguardnya hanya untuk pergi jalan-jalan sebentar. Gio pun semakin bosan, entah apa yang mau ia lakukan sekarang ini. Dari kejauhan seseorang tengah mengambil fotonya diam-diam. Orang itu adalah di pria misterius itu, Gio melihatnya lalu ia berbicara.
"Heh, kau sembarangan mengambil fotoku. Hapus, atau aku akan..." ujar Gio.
Pria itu bukannya berhenti memotretnya, tetapi malah terus-terusan memotretnya. Lalu Gio geram dan berlari ke pria itu, lalu mereka saling kejar-kejaran dan pria itu sengaja agar Gio tidak bosan.
"Haaah, kau gila ya?" seru Gio.
"Aku gila karena mu." sahur pria itu.
"Apa? Dasar sinting," ujar Gio.
"Aku sinting karenamu, aku gila karenamu, karena kau segalanya bagiku. Kau harta berharga milikku," ujar pria itu.
Deeeeeeeg
"Tunggu, kata-kata ini.... Surat itu..." Gio nampak berpikir lalu ia berbicara. "Kau..?"
"Kau mengingatnya?" ujar pria itu.
"Jadi kau, kau yang selama ini....?" ujar Gio lalu pingsan tiba-tiba.
Bersambung...
Jgn lupa komen dan vote ya... ❤️🥰
Kyaaa kyaaaaaaaaasss
Siapa kah pria itu wahai author?
![](https://img.wattpad.com/cover/242906040-288-k185744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB- THE GIFT OF LOVE (MISTERI & THRILLER)
Mystery / ThrillerGIO NAMA PEMUDA YANG SANGAT CERIA DAN RAMAH, NAMUN SIAPA SANGKA DI BALIK KECERIAANNYA GIO MENYIMPAN KESEDIHAN DI DALAM HATINYA. BERKALI-KALI DISAKITI, NAMUN IA TETAP TABAH DAN TEGAR. NAMUN SEBUAH MISTERI TERJADI DALAM HIDUPNYA, BERBAGAI MACAM HAL I...