Hai jangan lupa vote dan komennya ya...
"Dasar perempuan tidak berguna, ini semua gara-gara kamu tidak becus mengurus anak." ujar ayahnya Jimmy.
"Jangan hanya bisanya menyalahkan aku, seharusnya kau juga berperan penting dalam mengurus anak." ujar Ibunya Jimmy.
"Oh jadi kau menyalahkan aku? Siapa yang menyuruhku bekerja keras dan mati-matian mencari uang? Semua aku lakukan juga buat kau dan anak kita." ujar Ayah Jimmy.
"Halah, kau bilang sibuk tapi nyatanya kau selingkuh di luar sana. Kau pikir aku tidak tau." seru ibunya Jimmy.
Plaaaaaaaaak
Tamparan itu mendarat, namun ibunya Jimmy tidak merasakan tamparan itu melainkan mendarat di pipi seseorang. Ayahnya Jimmy, melotot dan terkejut saat melihat Gio memegangi pipinya. Lalu Gio berbicara. "Maaf om dan tante, ini rumah sakit. Anak kalian sedang sakit di dalam sana, seharusnya kalian merawat dan menjaganya. Bukan malah bertengkar, maaf saya memang anak kecil dan belum tau bagaimana rasanya berumah tangga. Tapi perlu kalian tau, saya bahkan tidak memiliki kedua orang tua sama sekali."
"Saya merasa iri dengan Jimmy, karena Jimmy masih memiliki kedua orang tua yang lengkap, tetapi saya tidak jadi iri, karena apa? Saya bahkan tidak ingin memiliki kedua orang tua yang seperti kalian. Hanya mementingkan kepentingan kalian sendiri, Jimmy kesepian. Dia butuh kasih sayang kalian berdua, disaat sakit seperti ini Jimmy membutuhkan perhatian kalian, bukan malah bertengkar. Kalau begitu, lebih baik kalian yang pergi dari sini biar saya yang menjaga anak kalian. Ketika kalian sudah menyadari kesalahan kalian berdua, maka kembalilah kesini dan rawatlah anak kalian." ujar Gio.
Kedua orang tua Jimmy nampak diam, mereka menyesali perbuatan mereka. Sementara di dalam sana Jimmy mendengar semua pertengkaran bahkan percakapan itu. Ibunya Jimmy pergi duluan kedalam ruangan Jimmy, lalu ia memeluk Jimmy erat dan meminta maaf kepada Jimmy.
"Maafkan ibu nak, maafkan ibu. Ibu sudah egois tidak memikirkan perasaanmu." ujar Ibunya.
"Ibu tidak salah, Jimmy yang nakal dan bandel bu." sahut Jimmy.
Tidak lama kemudian, ayahnya Jimmy pun masuk dan memeluk mereka bertiga. "Ayah yang salah nak. Ayah yang tidak pernah tau bagaimana perasaan kalian, ayah bodoh. Ayah bukan ayah yang baik buat kalian."
"Ayah, ayah tidak salah..." ujar Jimmy.
Mereka semua berpelukan, lalu Jimmy melihat Gio yang melihat pemandangan itu, Gio tampak menghapus air matanya, lalu ia menunduk dan tersenyum lalu ia pergi dari sana. Jimmy berbicara. "Giiiooo..."
Ayah dan ibunya Jimmy menoleh kearah pintu, lalu ayahnya pergi keluar namun Gio tidak ada. Lalu ibu Jimmy berbicara. "Gio yang menolong dan membawamu kerumah sakit nak,"
"Iya nak, bahkan dia yang mendonorkan darah untukmu. Kalau tidak ada dia, kau mungkin sudah..." ujar Ayah Jimmy.
"Bahkan dia juga yang sudah menyadarkan kami," ujar orang tua Jimmy.
Jimmy nampak diam, Jimmy bahkan tidak tau harus berbicara apa. Ketika ia teringat akan kelakuannya terhadap Gio di sekolah, ia bahkan sudah melakukan perbuatan tercelah kepada Gio. Jimmy merasakan sakit di kepalanya, itu karena dia terlalu keras berpikir, Ia kemudian tidur dan tidak banyak bicara lagi. Sementara itu Gio sampai dirumahnya.
"Nenek aku pulang," seru Gio.
Gio hidup sebatang kara, itu bahkan bukanlah nenek kandungnya. Gio di buang kedua orang tuanya saat usianya berusia lima tahun, lalu Gio kecil di temukan oleh wanita paruh baya dan memungutnya sebagai cucunya. Nenek itu juga kesepian alhasil nenek itu mengangkat Gio sebagai cucu kesayangannya. Bahkan selurih harta kekayaan sang nenek semuanya di wariskan kepada Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB- THE GIFT OF LOVE (MISTERI & THRILLER)
Mystery / ThrillerGIO NAMA PEMUDA YANG SANGAT CERIA DAN RAMAH, NAMUN SIAPA SANGKA DI BALIK KECERIAANNYA GIO MENYIMPAN KESEDIHAN DI DALAM HATINYA. BERKALI-KALI DISAKITI, NAMUN IA TETAP TABAH DAN TEGAR. NAMUN SEBUAH MISTERI TERJADI DALAM HIDUPNYA, BERBAGAI MACAM HAL I...