Ruwen membenarkan posisi Gio, lalu Ruwen membiarkan Gio tertidur di pelukannya. Sore tiba, Gio pun bangun. Gio sudah merasa kalau dirinya semakin sehat, ia keluar kemar dan mencari Ruwen. Diego berlari dari arah belakang lalu tangan Diego menyentuh Gio dan mengajak Gio ke belakang. Gio mengikuti Anjing pintar itu, lalu di belakang Ruwen sedang memasak atau menyiapkan panggangan daging. Mereka akan membakar-bakar daging atau BBq an.
"Kamu sudah bangun? Ayo sini, aku buatkan ayam bakar yang enak banget buat kamu." ujar Dr. Ruwen.
"Baiklah," ujar Gio.
Ruwen dan Gio melakukan pesta BBQ hanya berdua eh bertiga dengan anjing pintar itu. Tidak terasa malam sudah larut, mereka pun pergi untuk tidur. Ruwen mengambil bantal dan selimut untuk dirinya tidur di sofa ruang tamu, jika di pikir-pikir tidak mungkin gak ada kamar lain, hal itu ia lakukan hanya untuk mencari perhatian Gio saja.
"Dokter, kenapa harus tidur di luar? Tidur di kamar saja dengaku, aku gak apa-apa kok." ujar Gio.
Guug guuug
Diego menggonggong dan menarik baju Ruwen dan mengajak Dr. Ru ke kamar, lalu Gio tertawa saat melihat tingkah majikan dan hewan peliharaan yang kompak. Gio masuk kekamar, lalu Diego sudah menjadi pembatas untuk mereka tidur. Tapi anjing pintar itu sedikit licik, ia pindah tempat tidur saat keduanya sudah tidur pulas. Alhasil saat Gio bangun pagi harinya Gio bangun dalam keadaan di peluk Dr. Ru. Gio melirik anjing itu, lalu Diego pura-pura tidur.
Gio bangun lebih awal, ia memasak sarapab untuk mereka berdua. Diego naik keatas kasur dan mengganti tubuhnya yang di peluk Dr. Ruwen. Semua perintah dari Gio, agar Dr. Ru tetap nyenyak tidurnya. Saat Dr. Ru bangun ia pun langsung kedapur mencari Gio.
"Dr. Sudah bangun?" ujar Gio.
"Ya, kamu jahat. Mengganti tubuhmu dengan Diego." ujar Dr. Ru.
"Ahahhaha, maaf. Aku hanya ingin Dr. Tetap nyaman tidurnya." ujar Gio.
"Tidak apa-apa, aku lapar sekali mencium aroma masakan mu ini. Aku makan ya," ujar Dr. Ru.
"Hmmm, mandi dulu sana. Dokter hari ini kerumah sakit kan? Nanti makan saya aku anterin makan buat dokter," ujar Gio.
"Aaah senangnya, akhirnya aku punya istri yang baik dan perhatian. Hari ini kita resmi menikah, aku sudah siapkan semuanya." ujar Dr. Ru.
"Apa? Heh jangan mengada-ngada? Sinting." ujar Gio.
"Beneran, tu lihat kalung dan cincin aku pakaikan tadi malam. Ya sudah suamimu yang tampan ini mandi dulu ya," ujar Ruwen sambil mencium kening Gio.
Gio hanya tersenyum, lalu setelah semuanya sudah selesai Dr. Ru pun berpamitan pergi kerumah sakit untuk melakukan tugasnya. Tetapi sebelum pergi Gio meminta ijin kepada Dr. Ru. "Dokter, boleh tidak nanti aku jalan-jalan ajak Diego keluar rumah?"
"Jangan panggil aku dokter ketika dirumah, panggil aku S U A M I..." ujar Dr. Ru.
"Suamiku... Boleh kan?" ujar Gio.
"Baiklah istriku, kamu boleh jalan-jalan dengan Diego. Nanti kasih kabar saja, dimana kamu duduk, aku akan menyusulmu." ujar Dr. Ru.
Gio mengangguk tanda mengerti, lalu Dr. Ru pun pergi meninggalkan rumah menunu kerumah sakit. Gio beres-beres sebentar lalu setelah selesai Gio pun pergi meninggalkan rumah untuk jalan-jalan sebentar bersama anjing penurut itu. Gio pergi membeli bakpao kesukaannya, lalu ia duduk di bangku taman bersama Diego. Saat ia tengah asik menikmati Bakpao nya, ia melihat Gumhyo berjalan kearahnya.
"Lihatlah siapa yang aku temui ini?" ujar Gumhyo.
Gio hanya diam tidak menghiraukan Gumhyo dan asik bermain dengan Diego. Merasa di abaikan Gumhyo menendang Diego, dan Gio...
KAMU SEDANG MEMBACA
BxB- THE GIFT OF LOVE (MISTERI & THRILLER)
Mistério / SuspenseGIO NAMA PEMUDA YANG SANGAT CERIA DAN RAMAH, NAMUN SIAPA SANGKA DI BALIK KECERIAANNYA GIO MENYIMPAN KESEDIHAN DI DALAM HATINYA. BERKALI-KALI DISAKITI, NAMUN IA TETAP TABAH DAN TEGAR. NAMUN SEBUAH MISTERI TERJADI DALAM HIDUPNYA, BERBAGAI MACAM HAL I...