"Kamu pikir aku cewek apa? Kamu sadar nggak sama omongan kamu?"
Plak!
"Anjing! Masih bisa ngomong? HAH? MASIH BISA NGELES LO BANGSAT?!"
Felix menarik tubuh mungil Elora dan mendorongnya ke dinding dengan kuat. "Emang dasar cewek bangsat Lo ANJING...
Kedua remaja berbeda gender dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya itu masih bergelut dalam mimpi padahal hari sudah mulai gelap.
Mereka terlelap dan tidak ingat jam. Sekarang sudah jam tujuh malam, sedangkan mereka tidur sedari jam dua siang tadi. Setelah makan siang dari masakan Elora, Felix mengajak gadisnya untuk tidur siang.
Bunyi deringan telepon berhasil membuat sang gadis terganggu. Gadis itu dengan terpaksa mendudukkan tubuhnya dengan tangan mengusap wajah.
Tangan mungilnya meraih ponsel di nakas lalu menatap sebentar. "Bunda?" Gumamnya.
Gadis itu menarik tanda hijau menjawab panggilan dari bunda pacarnya itu. "Assalamu'alaikum Bun," sapa gadis itu dengan nada seraknya.
"Waalaikumsalam El, kamu sama Felix ke mana? Dari tadi bunda telepon kok gak diangkat."
Ya, gadis itu adalah Elora. "Kita di apartemen Felix Bun. Emangnya Felix nggak ngabarin bunda?"
"Enggak sama sekali. Harusnya kamu telepon bunda, bunda khawatir sayang."
Elora menggaruk pipinya yang tidak gatal. "Maafin Elora Bun, Elora kira Felix udah bilang sama bunda. Kita juga ketiduran."
"Ya udah. Kalian nggak pulang? Udah makan malam belum?"
"Belum Bun. Bentaran Elora mau masak sama bangunin Felix. Sekali lagi maaf ya Bun."
"Iya sayang. Kalian jangan pulang kemalaman. Bunda tutup ya, assalamualaikum."
"Iya bunda Waalaikumsalam." Elora memutuskan panggilannya lalu menaruh handphone Felix pada nakas kembali.
Elora menatap ke samping, ke arah Felix tidur dengan wajah tenangnya. "Ganteng banget sih." Elora mengelus pelan surai hitam Felix.
Gadis itu tersenyum tipis, ia tidak menyangka jika ia akan mempunyai kekasih setampan Felix. Padahal ia tidak terlalu cantik, tapi Felix mau menerimanya apa adanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Elora mendekatkan tubuhnya pada Felix. Mengecupi kepala kekasihnya itu dengan sayang.
"Lix, bangun hey," ucapnya pelan. Sembari terus mengelusi surai hitam Felix.
"Eungh bentar lagi," gumam Felix dengan nada seraknya.
"Yuk bangun, udah malem loh ini sayang."
Felix bangkit dari tidurnya. Lelaki itu menatap Elora lalu menyelusupkan kepalanya pada dada Elora. "Ngantuk," rengeknya pelan membuat Elora tersenyum manis sembari memeluk erat leher Felix.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.