Minggu pagi yang cerah matahari bersinyar menerangi semua yang ada di bumi. Sunghoon remaja 17 tahun tersebut tengah sibuk memasukkan beberapa barang ke dalam panti
Dia dan penghuni panti baru saja selesai melakukan ibadah di gereja bersama. Selain tampan dan pintar Sunghoon juga taat pada agama rupanya.
Sunghoon terlihat makin tampan dengan kaos putih yang dibalut kemeja kotak kotak berwarna grey tak lupa dengan jaens hitam yang menambahkan kesan kalem.
Siapa kira kira yang berhasil menggugah hati Sunghoon? siapa lagi kalau bukan doppelgangernya matahari.
Jika Sunghoon mengawali harinya dengan ibadah maka Sunoo mengawali harinya dengan berjogging ria ditemani oleh Molly anjing malamute kesayangannya.
Sangking asiknya berlari sambil mendengarkan musik dari airphonenya ia sampai tak sadar sudah terlalu jau dari rumahnya.
"Huh aku lelah" ia berjongkok dipinggir jalan membiarkan tubuh indahnya terkena debu.
Tak lama ia terduduk dan meluruskan kakinya yang terasa keram sambil menepuk nepuk punggung Molly.
"Berapa berat badanmu? boleh beri aku tumpangan?" sepertinya ia memang benar benar gila. Sebesar apapun Molly tulangnya akan tetap patah menerima beban seberat dirinya.
Sunoo mengadarkan pandangannya kesepenjuru jalan. Sepertinya jalan ini tidak asing dan benar saja saat matanya menangkap objek besar berwarna putih.
"Sekolahan?" pantas saja kakiknya sudah terasa mau copot ia sudah sekitar satu jam lontang lantung di jalan.
Seketika ia mengingat sesuatu bukankah rumah Sunghoon tidak jauh dari sekolah?
"Molly kamu ingin cuci mata?"
"_"
"Oke jika kamu mau" ia langsung berjalan menyusuri jalan yang mungkin saja menuju ke rumah Sunghoon padahal Molly hanya menggonggong tidak bilang bahwa dia setuju.
Kembali pada Sunghoon ia dibantu Jay sedang memperbaiki mobilan milik salah satu anak panti. Jangan heran kenapa Jay juga ikut karena ia baru saja dipaksa oleh Ina.
"Jangan begitu bodoh" maki Sunghoon saat Jay bukannya membantu malah merusuh saja.
"Masih bagus aku mau membantu" cibirnya sambil memanyunkan bibir.
"Tidak ada yang menjadi lebih baik saat kau disini" ucapan Sunghoon tentu saja melukai perasaan Jay dia sekarang ngambek lalu melemparkan kunci yang ia pegang ke sembarang arah.
"Sudahlah aku mau pulang!"
Jangan pikir Sunghoon akan panik saat Jay merajuk. Sunghoon bahkan tak melirik Jay sama sekali masa bodo mau merajuk atau tidak nanti juga akan lunak dengan sendirinya.
"Hei Sunghoon" belum ada satu menit Jay pergi ia sudah kembali lagi tentu itu membuat Sunghoon mendengus kesal.
"Apa lagi?"
"Lihat siapa yang aku temukan" Jay menunjuk ke arah gerbang dengan berat hati Sunghoon mengikuti arah telunjuk Jay dan di detik itu juga Sunghoon langsung menghentikan kegiatannya.
Di sana ia bisa melihat Sunoo dengan anjing besarnya sendang berusaha untuk memasuki panti dia kesulitan karena sepertinya Molly tidak ingin masuk.
"Ayolah Molly" ia berusaha menarik tali yang menghubungkannya ke tubuh Molly berharap anjing besar itu mau masuk.
"Aku menemukan harta karun" Sunghoon sama sekali tak mempedulikan ucapan Jay dan langsung secepat kilat menghampiri Sunoo.
"Em.."
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love || [Sunghoon X Sunoo] END
RomantikBosenkan baca cerita yang kisahnya tentang orang naklukin es? gimana kalo baca cerita tentang pangeran es yang coba deketin matahari.