26. All

2.5K 397 6
                                    

Jay tengah mengalihkan pikirannya, dia sibuk mengotak atik ponsel pintar berwarna hitam. Semua sudah ia jelajahi mulai dari sosial media sampai situs situs dewasa tapi masih belum cukup untuk mengalihkan pikirannya dari Jungwon.

"Huh"

Menghela nafas gusar dirinya memilih untuk merebahkan tubuhnya di ranjang ukuran size dengan sprei biru dongker favoritnya.

Jika bukan karena rasa bersalah mungkin ia tidak ingin lagi berintraksi dengan makhluk kecil menyebalkan itu. Mengingat kembali sifat semula Jungwon yang kerap kali mengganggunya membuatnya sebal tapi apa apaan pula sekarang ia jadi merindukan sifat itu.

Jay memutar kembali memori ingatannya, mulai dari hari pertama ia bertemu Jungwon, hari ketika pemuda kecil itu bergabung dengan gengnya sampai pada pertengkaran kekanak kanakan yang mereka lakukan.

Tanpa sadar seulas senyum terukir di bibir manisnya. Jika dilihat dengan seksama Jay tak kalah menawan dari Sunghoon hanya saja sifat garis miringnya membuatnya terlihat konyol.

Samar samar ia menangkap alunan musik clasic, suaranya semakin kencang dan sukses membuatnya tersadar dari lamunan ia segera menoleh ke sumber suara.

Jay tersenyum kikuk melihat sang ibu sudah berdiri manis diambang pintu. Menenteng sekotak biskuit dan susu. Bisa ditebak bahwa dirinya belum makan.

"Apa yang menarik, ibu perhatikan kamu terus tersenyum" sang ibu melangkah masuk, meletakkan sekotak biskuit dan susu tadi diatas naskah.

"T-tidak ada" jawab Jay gelagapan karena malu.

Ibunya mengacak rambut hitam miliknya kemudian berlenggok pergi, sebelum menutup pintu beliau sempat memicingkan sebelah matanya menggoda.

"Apa apaan itu" desisnya tak suka.

Ia segera meraih biskuit tadi mengunyahnya dan meneguk susu untuk menjaga mulutnya tidak kering. Selagi mengunyah ia menscroll ulang sosial medianya dan menemukan satu postingan yang menarik.

Itu adalah postingan milik Daniel jika tidak salah dia sepupu dari Jungwon. Entah kenapa dirinya jadi tertarik untuk stalking.

"Wah mereka benar benar mirip" celetuknya baru sadar bahwa mereka memanglah mirip.

Jari Jay berhenti bergerak saat melihat satu postingan yang lebih menarik. Postingan Daniel yang membagikan foto Jungwon yang tengah menggendong seekor anjing.

Yang membuat Jay tertarik bukanlah Jungwon melainkan rumah yang ada di dalam foto. Rumah itu sepertinya pernah ia lihat tapi entah dimana.

"Kenapa aku menguntit" bisiknya geli pada diri sendiri.

.
.
.

Setelah apa yang terjadi malam itu Sunghoon mulai berhenti bicara pada ayah mau pun ibunya. Kepribadian tertutupnya kembali hadir setelah akhir akhir ini sedikit mencair.

Langkahnya terhenti tepat di depan panti asuhan. Ia ingin masuk dan menyapa anak anak tapi ia masih belum siap untuk bertemu Ina.

"Sunghoon!"

Ia menoleh dan melihat Ina yang ternyata berada di luar panti asuhan. Sunghoon ingin menghindar tapi tak bisa, gadis itu tergopoh gopoh mendekatinya dengan nafas yang tersengal sengal.

"Aku harus bicara denganmu,"

"Ini sangat penting. Malam itu saat aku pulang dari rumahmu aku melihat Sunoo, dia berdiam diri disana" ucapnya terlampau cepat membuat Sunghoon sedikit lambat untuk mencernanya.

"Sunoo?" tanya Sunghoon memastikan.

"Heum, dia langsung pergi saat melihatku mungkin dia salah paham. Aku bisa menjelaskannya jika dibutuhkan" 

First Love || [Sunghoon X Sunoo] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang