Terhitung sudah satu bulan Sunghoon dan Sunoo menjalin hubungan. Semua berjalan dengan lancar jaya. Tidak ada halangan apa pun bahkan semakin hari semakin harmonis seperti saat ini keduanya tengah menikmati waktu bersama.
"Enak?" Sunoo menganggu semangat. Mereka sedang menikmati mie instan disalah satu mini market. Hanya mie instan tapi mereka terlihat sangat puas apa lagi Sunoo dia sangat lahap menyuapkan mienya.
"Kamu tidak makan?" Sunoo melirik cup milik Sunghoon yang masih utuh sama sekali belum tersentuh.
"Aaaa..." bukannya menjawab Sunghoon malah membuka mulutnya lebar membuat Sunoo langsung tersedak.
"Jangan bercanda kita sedang di luar" bisik Sunoo tak suka.
Lantas Sunghoon menolehkan kepalanya mengamati sekitar. Benar tempat itu ramai ditambah cuaca sedang hujan banyak orang yang berteduh juga tapi bukan Sunghoon namanya kalau memikirkan itu. Ia hanya melihatnya acuh.
"Kenapa? tidak ada salahnya minta suapan dari pacar" Sunoo melotot mendengar jawabannya kemudian menggeleng kuat "Pacarmu itu laki-laki bukan gadis cantik tuan!" ucapnya ketus.
Sunghoon kembali menolehkan kepalanya mengamati sekitar kemudian meraih sebuah bando kucing dan dengan cepat memasangkannya pada Sunoo.
"Pacarku juga cantik" ucapnya penuh kepuasan. Seketika Sunoo menyemburkan kuah mienya.
"Sialan!" sumpah demi apa pun Sunoo kehilangan nafsu makannya. Ia langsung berdiri meraih tangan Sunghoon mengajaknya pergi ia malu karena sekarang sudah banyak orang yang melihat mereka.
"Ayo pulang!"
"Hujan" Sunghoon menunjuk keluar. Benar masih hujan dan lumayan deras tapi Sunoo sudah tidak tahan. Baginya kehujanan lebih bagus dari pada membeku di sini.
"Bodoamat ayo pulang!"
Alhasil mereka menerobos hujan. Sebagai pasangan yang baik Sunghoon menutupi kepala Sunoo dengan jaketnya tak mau kekasihnya masuk angin.
Mereka sudah berada di perjalanan menerobos derasnya hujan. Seragam mereka sudah basah sepenuhnya. Sunghoon menepikan sepedah motornya saat merasakan tangan Sunoo yang menggenggam pinggangnya gemetaran. Berteduh di halte sepertinya tidak terlalu buruk
"Ku bilang apa dinginkan?!" Sunghoon mengusap ngusap tubuh Sunoo berharap kadar air ditubuh kekasihnya akan mengurang.
Tak ada jawaban Sunoo sibuk memanyunkan bibirnya, melihatnya Sunghoon menghela nafas panjang kemudian mendudukkan kekasihnya itu dibangku.
"Aku tidak malu punya kamu! Aku tidak peduli orang tahu bahwa kekasihku buka perempuan" Sunghoon menatap hangat kedua mata Sunoo tidak mengizinkannya untuk menatap yang lain kecuali dia.
"Orang bisa bilang apa saat aku sudah mengatakan aku mencintamu?"
Sunoo menunduk bulir bulir air mata mulai berjatuhan seiring dengan hujan yang masih mengguyur tanpa jeda. Isakannya tersamarkan oleh derasnya air hujan.
Sunghoon tak tega melihat pundak Sunoo bergetar ia langsung menarik tubuh itu ke dalam pelukannya mengecup beberapa kali puncak kepalanya. Rasa sayangnya terlalu besar sampai hatinya terasa teriris saat melihatnya menangis.
"Maafkan aku, berhenti menangis" dengan lembut tangan Sunghoon terangkat mengusap pipi Sunoo yang basah. Sunoo mengangguk kemudian mengangkat kepalanya menatap Sunghoon
"Maaf" lirihnya. Senyuman manis terukir di bibir merah Sunghoon ia sangat bersyukur memilik seseorang sebaik Sunoo.
Tidak perlu marah untuk mengatasi masalah cukup dengan bicara dan saling memaafkan. Hubungan mereka lebih berharga dari sekedar ego semata.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love || [Sunghoon X Sunoo] END
RomansaBosenkan baca cerita yang kisahnya tentang orang naklukin es? gimana kalo baca cerita tentang pangeran es yang coba deketin matahari.