14. Ketemu nenek gerandong

12 4 1
                                    

Selasa,
06 Oktober 2020

***

"Dito, bawain dulu ini. Berat tau!" protes Ana pada Dito yang berjalan lenggang disampingnya

"Eleeh lebay bet lu mak lapir!" Dito meraih tumpukan buku yang dibawa oleh Ana

"Seharusnya lo peka dong kalo liat cewe bawa buku banyak gini. Di bantuin" ujar Ana

"Yang ada itu cewe harus mandiri, jangan apa apa minta bantuin. Contoh noh si Dira, tangan kanan bawa galon tangan kiri bawa tabung gas aja kuat" sahut Dito

"Yeuu, kalo Dira itu bukan spesies cewe. Gue curiga kalo sebenernya lo itu Agung Hercules" tuding Ana sambil menunjuk kewajah Dira

Dira yang sedang berjalan disamping Ana hanya cekikikan sambil membawa buku buku yang sama banyaknya dengan yang dibawa Dito

"Semua bisa dilakuin kalo niat" sahut Dira

"Siang pak" ujar Dito menyapa guru yang berpapasan dengan mereka

Guru tersebut hanya menganggukkan kepalanya

Dira hanya menoleh kearah Raiyan sekilas lalu mempercepat langkahnya

"Teman kamu itu kenapa?" Raiyan menoleh menatap Ana

"Em, saya juga nggak tau pak. Seminggu ini dia ngehindar dari bapak ya?" tanya Ana ragu ragu

Raiyan menghela nafasnya "Yasudah kalau begitu" Raiyan melanjutkan langkahnya tanpa menjawab pertanyaan Ana

"Saya mencium aroma aroma pertengkaran nih" ujar Dito seraya menyenggol bahu Ana dengan bahunya

Ana tersenyum "Kayanya sih iya"

Sudah seminggu ini Dira seperti menjauhi Raiyan. Dira nggak pernah lagi ganggu, nyapa, ataupun chat seperti biasa. Kalau bertemu paling cuma sekedar tersenyum dan bicara seperlunya.

Hal itu tentu saja membuat seorang Raiyan uring uringan hanya karena sosok Dira si cewe bobrok. Entah mengapa dirinya menjadi seperti merasa... Kehilangan?

Ana dan Dito menyusul Dira kekelas. Dira sedang duduk dikursinya dengan Andra yang sudah merubah posisi kursinya menghadap ke Dira. Andra tampak berbicara panjang lebar dengan Dira yang meresponnya dengan mengangguk anggukkan kepalanya.

"Pada ngomongin apa sih?" tanya Dito yang sudah menggeser kursinya kesamping Dira

Dira menoleh "Kepo"

"Pak Raiyan nanyain lo tadi" ujar Ana

Dira menghembuskan nafasnya lalu beranjak dari kursinya

"Lah, mau kemana lo?" tanya Dito

"Makan di kantin. Bu Bulan nggak masuk kan?" setelah mengucapkan itu, Dira langsung melangkahkan kakinya keluar

"Woi Dira! Bu Bulan titip absen kelas sama gue. Gue buat cabut lo" ujar Yaya sambil tersenyum licik

Dira menoleh kearah Yaya "Bodo amat!"

"Andra, dia kenapa sih?" Ana menoleh kearah Andra

"Jangan ada rahasia diantara kita" imbuh Dito seraya mendekat kearah Andra

Andra menghela nafasnya "Ntar gue ceritain. Jangan disini"

Ana dan Dito tatap tatapan kemudian mengangguk

***

"Kamu beneran mau? Mommy nggak maksa kok, mommy cuma menyarankan doang" ujar Rifa

Jatuh Bangun Mengejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang