17. Koceng oren!

15 4 3
                                    

Senin,
12 Oktober 2020

***

"Andira"

"Ya, pak?"

"Kenapa kamu berubah?" Raiyan menatap Dira

"Lah, berubah gimana pak?"

Raiyan menghembuskan nafasnya kasar

"Kamu ngehindari saya kan?"

"Enggak tuh, buktinya ini saya mau bapak ajak" jawab Dira santai

"Kamu beneran cinta kan sama saya?" tanya Raiyan pede

"Haha, ya enggak lah pak. Bapak jangan salah paham dulu deh" jawab Dira

Nyessss

Damage nya bukan main

"Maksud kamu?"

"Gini ya pak, saya nggak cinta sama bapak. Ya saya cuma iseng doang kok gangguin bapak. Bapak tau lah anak muda jaman sekarang itu liat yang cakep dikit langsung noleh, liat yang bening sikit ngaku ngaku jodohnya. Saya pun juga begitu kok pak. Saya juga sering ganggu atau ngebaperin orang lain, bukan hanya bapak doang. Jadi saya minta maaf sama bapak kalau bapak ngerasa risih atau saya nggak sopan ke bapak. Lagian saya masih mau cari pasangan yang sepantaran dengan saya pak" ujar Dira sambil nyengir

Iseng doang

Iseng doang woe!

"Kamu bercanda?" tanya Raiyan memastikan

Dira menggeleng "Enggak, saya serius kok pak" ujar Dira sambil mengangkat jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf 'V'

"Kenapa kamu lakukan itu ke saya?" tanya Raiyan dengan nada serius

"Saya minta maaf pak. Bener bener minta maaf" Dira menghela nafasnya

"Kenapa kamu berubah disaat saya sudah membalas perasaan kamu Andira?" ujar Raiyan sendu

"Uhuk, bapak bercanda?" Dira tersedak minumannya

Raiyan menggeleng "Saya serius"

Ya Allah

Dira jadi bingung. Dirinya harus sedih atau bahagia? Kata kata itu yang paling ditunggunya selama ini. Namun, keadaan yang mengharuskan Dira untuk melepaskan cintanya.

"Wa-waduh, jangan pak. Bapak lupa ya? Bapak kan udah dijodohin" ujar Dira

"Memangnya kenapa?"

"Loh kok kenapa? Harusnya bapak itu jaga hati buat calon istri bapak dong.Jangan sampe bapak suka sama saya" jawab Dira mulai nge-gas

"Tapi saya menolak perjodohan itu Andira" ujar Raiyan

"Gini ya pak. Menurut saya, bapak terima perjodohan itu. Karena pasti pilihan orang tua itu yang terbaik buat bapak. Bapak udah dewasa, udah pantas menikah pak. Bapak juga berhak mendapatkan pasangan yang bisa mengimbangi bapak. Bukan seperti saya yang masih anak kecil ini pak" ujar Dira

"Tapi yang saya mau itu kamu" ujar Raiyan mantap

"Pak, saya masih kecil. Masa depan saya masih panjang. Saya juga masih ingin kuliah pak. Lagian saya kan udah bilang kalau saya nggak cinta bapak"

"Andira, kamu-"

"Pulang pak" potong Dira

"Maksudnya?" tanya Raiyan

"Antar saya pulang"

Raiyan menghela nafasnya "Ok"

Raiyan memutar setirnya meninggalkan area taman dekat kompleks perumahan mereka

Jatuh Bangun Mengejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang