Kamis,
24 November 2020***
Dira sudah beberapa kali menghela nafasnya. Sudah belasan kali dia mengubah posisi duduknya dari mulai ngangkang hingga kayang. Dira duduk lesehan ditangga teras rumahnya.
Matanya tertuju pada sebuah sepeda motor yang memasuki area halaman rumahnya. Matanya menyiratkan aura permusuhan saat melihat jenis motor yang dinaiki oleh seseorang yang menjemputnya itu
"Kamu ngapain lesehan disitu?" ujar Raiyan sembari melepas helm nya
Raiyan baru pulang dari sekolah, dan masih mengenakan kemeja batik dan ransel hitam dipunggungnya
Dira bangkit dari duduknya "Pake nanya lagi. Ya nungguin bapak lah"
"Kamu kan bisa nunggu didalem" sahut Raiyan
"Kelamaan pak. Bapak kenapa bawa musuh saya?" tanya Dira sewot
"Musuh kamu? Siapa?"
Raiyan mengikuti arah pandang Dira yang menatap motor N-max dengan tatapan horror
"Saya aja yang bonceng ya pak"
"Enggak! Saya nggak mau mati muda"
Dira mencebikkan bibirnya kesal
"Nih, pake helmnya" Raiyan menyodorkan sebuah helm warna ungu kepada Dira
"Ungu banget ya?" ujar Dira sembari membolak balik helm tersebut
"Itu punya Anya. Cepat Andira, saya nggak ada waktu"
"Iya, pak. kaya mau kemana aja"
"Sini tas nya, biar saya yang bawa" lanjut Dira
"Yakin kamu? Ini berat loh" ujar Raiyan
"Iya, dari pada saya susah duduk kehalang sama tas bapak"
Raiyan dengan senang hati memberikan tas nya kepada Dira
"Jangan biarkan ada penghalang diantara kita pak" ujar Dira
Raiyan hanya mendengus mendengar kata kata lebay ala Dira
Dira segera memakai helmnya lalu berjalan kearah gerbang untuk menutupnya terlebih dahulu
"Sudah?" tanya Raiyan memastikan
"Hmm" gumam Dira
"Nggak usah modus kamu pake peluk peluk" Raiyan menepuk punggung tangan Dira yang sudah berada di perutnya
Dira menggeplak bahu Raiyan lumayan kuat "Bapak kaku banget jadi orang. Nggak ada romantis romantisnya"
Raiyan tidak mengindahkan ucapan Dira dan langsung menarik gasnya menuju cafe tempat Anya berada sekarang
"Pak" panggil Dira
Raiyan menoleh sedikit kearah wajah Dira yang berada disamping pundak kanannya
"Bapak kapan mulai ngajar di kampus?"
"Mulai ajaran baru" jawab Raiyan
"Pak" panggil Dira lagi
"Hmm"
"Mbak Anya ngapain ya nyuruh kita kesana?"
"Saya nggak tau"
"Pak"
"Diam dulu Andira. Saya lagi fokus nyetir, nanti kita nabrak orang" ujar Raiyan
Dira langsung menutup mulutnya rapat rapat sambil mengacungkan jempolnya kearah Raiyan
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Bangun Mengejar Jodoh
HumorUpdate sesuai mood ! [comedy-romance] Dira, seonggok daging bernyawa yang hobbinya buat onar. Hingga membuat jantung seorang Raiyan jumpalitan. Raiyan, kalau kata Dira sih 'manusia es krim' dingin tapi manis. Yang awalnya hidupnya tentram adem aye...