25. Klarifikasi sambil ngopi

12 1 0
                                    

Kamis,
24 November 2020

***

Dira sudah beberapa kali menghela nafasnya. Sudah belasan kali dia mengubah posisi duduknya dari mulai ngangkang hingga kayang. Dira duduk lesehan ditangga teras rumahnya.

Matanya tertuju pada sebuah sepeda motor yang memasuki area halaman rumahnya. Matanya menyiratkan aura permusuhan saat melihat jenis motor yang dinaiki oleh seseorang yang menjemputnya itu

"Kamu ngapain lesehan disitu?" ujar Raiyan sembari melepas helm nya

Raiyan baru pulang dari sekolah, dan masih mengenakan kemeja batik dan ransel hitam dipunggungnya

Dira bangkit dari duduknya "Pake nanya lagi. Ya nungguin bapak lah"

"Kamu kan bisa nunggu didalem" sahut Raiyan

"Kelamaan pak. Bapak kenapa bawa musuh saya?" tanya Dira sewot

"Musuh kamu? Siapa?"

Raiyan mengikuti arah pandang Dira yang menatap motor N-max dengan tatapan horror

"Saya aja yang bonceng ya pak"

"Enggak! Saya nggak mau mati muda"

Dira mencebikkan bibirnya kesal

"Nih, pake helmnya" Raiyan menyodorkan sebuah helm warna ungu kepada Dira

"Ungu banget ya?" ujar Dira sembari membolak balik helm tersebut

"Itu punya Anya. Cepat Andira, saya nggak ada waktu"

"Iya, pak. kaya mau kemana aja"

"Sini tas nya, biar saya yang bawa" lanjut Dira

"Yakin kamu? Ini berat loh" ujar Raiyan

"Iya, dari pada saya susah duduk kehalang sama tas bapak"

Raiyan dengan senang hati memberikan tas nya kepada Dira

"Jangan biarkan ada penghalang diantara kita pak" ujar Dira

Raiyan hanya mendengus mendengar kata kata lebay ala Dira

Dira segera memakai helmnya lalu berjalan kearah gerbang untuk menutupnya terlebih dahulu

"Sudah?" tanya Raiyan memastikan

"Hmm" gumam Dira

"Nggak usah modus kamu pake peluk peluk" Raiyan menepuk punggung tangan Dira yang sudah berada di perutnya

Dira menggeplak bahu Raiyan lumayan kuat "Bapak kaku banget jadi orang. Nggak ada romantis romantisnya"

Raiyan tidak mengindahkan ucapan Dira dan langsung menarik gasnya menuju cafe tempat Anya berada sekarang

"Pak" panggil Dira

Raiyan menoleh sedikit kearah wajah Dira yang berada disamping pundak kanannya

"Bapak kapan mulai ngajar di kampus?"

"Mulai ajaran baru" jawab Raiyan

"Pak" panggil Dira lagi

"Hmm"

"Mbak Anya ngapain ya nyuruh kita kesana?"

"Saya nggak tau"

"Pak"

"Diam dulu Andira. Saya lagi fokus nyetir, nanti kita nabrak orang" ujar Raiyan

Dira langsung menutup mulutnya rapat rapat sambil mengacungkan jempolnya kearah Raiyan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jatuh Bangun Mengejar JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang