Sabtu,
03 Oktober 2020***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak dua puluh menit yang lalu. Wajah Dira sudah masam sedari kembali dari ruang kepala sekolah sampai sekarang. Dan sekarang pun dirinya sudah merapikan barang barangnya bersiap untuk pulang.
Saat ini tinggal mereka bertiga masih betah berada didalam kelas
"Lo kenapa sih Ra? Lo di apain sama kepsek?" Ana masih saja mengulang pertanyaan yang sama kepada Dira
"Tau nih, dari tadi ditanyain nggak ngejawab. Emang kita peramal?" timpal Dito
"Gue kesel sama pak Raiyan" akhirnya Dira menjawan pertanyaan itu dengan suara ngegas
"Ya bilang kesel kenapa?" ujar Dito
"Gue dapat surat panggilan orang tua. Pasti mommy marah sama gue" Dira berhenti dengan aktivitasnya lalu memilih duduk dikursinya
"Ya itu wajar dong Ra, itu kan emang lo yang salah" ujar Dira
"Iya, pak Raiyan nggak salah apa apa. Dia cuma ngejalanin gimana semestinya" timpal Dito
"Tau ah kalian berdua sama aja" Dira merebahkan kepalanya diatas tas nya
Bukan apa apa, dirinya hanya takut di omelin sama Rifa. Omelan Rifa lebih serem dari hantu di film the conjuring.
"Ayo pulang"
Eh suara siapa itu?
"Siang pak" sapa Ana dan Dito berbarengan
Raiyan berdiri bersandar di ambang pintu sambil melipat kedua tangannya didada
Dira menoleh kearah Raiyan
"Yauda sana pulang duluan. Saya bisa naik go-jek"Ana dan Dito hanya saling tatap tatapan
"Andiraa" panggil Raiyan
"Nggak mau. Saya marah sama bapak" sahut Dira
"Marah kok bilang bilang" ujar Dito pelan tapi masih bisa didengar oleh Dira
Raiyan berjalan mendekati Dira lalu menarik tangannya paksa
"Ih pak nggak mau. Anabeel tolongin gue" pekik Dira sambil terus diseret oleh Raiyan
Raiyan membukakan pintu lalu mendudukkan Dira disamping kemudi lalu menutup pintu kembali. Dirinya memutari mobil lalu masuk kedalam kemudinya
"Saya nggak mau ikut bapak" ujar Dira sambil berusaha membuka pintu yang ternyata sudah dikunci oleh Raiyan
Raiyan hanya diam lalu melajukan mobilnya meninggalkan area sekolah
Mereka berdua saling diam cukup lama
"Saya hanya mau kamu bertanggung jawab Andira, jangan lari dari masalah" ujar Raiyan membuka suara
Dira masih diam ditempatnya
"Terserah kamu saja" ujar Raiyan mengalah
Dira menoleh kearah Raiyan yang sedang fokus menyetir. Ditatapnya wajah pria itu lamat lamat.
"Kenapa liatin saya gitu?" ujar Raiyan tiba tiba yang membuat Dira gelagapan
"Nggak, siapa yang liatin bapak. Ge-er!" Dira buang muka
Raiyan mendengus lalu memutar kemudinya keminimarket terdekat.
"Bentar, saya mau beli sesuatu" ujar Raiyan lalu keluar dari mobil setelah meraih dompetnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Bangun Mengejar Jodoh
HumorUpdate sesuai mood ! [comedy-romance] Dira, seonggok daging bernyawa yang hobbinya buat onar. Hingga membuat jantung seorang Raiyan jumpalitan. Raiyan, kalau kata Dira sih 'manusia es krim' dingin tapi manis. Yang awalnya hidupnya tentram adem aye...