25|merelakan apa mengikhlaskan?🖤

225 28 7
                                    

Sesuatu yang menyakitkan itu pasti menimbulkan luka, maka dari itu menyembuhkannya pun tak akan semudah kau mendapatkan luka itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca guys
Jangan lupa kasih bintangnya🌟 ya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dua minggu kemudian!

Sudah dua minggu setelah hari itu, sudah dua minggu juga apri tidak mendengar kabar tentang fajar, bahkan setelah hari itu fajar sudah tidak menghubungi nya lagi.

Apri juga tidak tau apa yang terjadi dua minggu belakangan ini di luaran sana, dia sudah tidak pergi ke kampus bahkan turun dari tempat tidur saja rasanya begitu malas, lima hari lalu juga apri sempat di infus karena sakit.

Kakanya sampai beberapa hari tidak pergi ke kantor hanya untuk menjaga apri yang sedang sakit. Apri hanya di rawat di rumah, tidak di bawa ke rumah sakit karena itu permintaan apri. Apri tipikal orang yang tidak suka berlama-lama di rumah sakit, dia lebih suka di rawat di rumah dari pada di rumah sakit.

Sewaktu sakit pun fajar tidak datang menjenguk nya, apri sempat berpikir mungkin fajar hanya sibuk mengurus calon istrinya itu.

Apri jadi semakin sadar tak seharusnya apri terlalu berharap banyak pada fajar.

Dan semejak itupun apri mendapatkan sesuatu yang hampir membuat pikirannya semakin aneh dan tak habis pikir.

Kevin! Pria itu dia selalu saja datang ke rumahnya, pria itu tidak banyak bicara setiap kali apri menanyakan apa alasan kevin datang dia tidak pernah menjawab, dia hanya memilih bungkam, dan cara dia memperhatikan apri pun sampai sampai membuat apri jadi risih tingkah pria itu aneh entahlah sulit bagi apri mengartikan ekspresi wajah kevin yang terlihat datar dan dingin.

Rasanya apri jadi risih dengan kehadiran kevin di kehidupannya. Dan sekarang hari ini pria yang bernama kevin itu ada di sini duduk di sisi ranjang apri, memandangi apri yang terlihat hanya bersandar di sandaran ranjang besar di kamarnya, apri hanya memandangi televisi yang tengah menayangkan acara kartun Spongebob.

Ahhh entahlah padahal apri sudah besar tapi sikapnya masih seperti anak kecil.

Apri juga tidak begitu memperdulikan kehadiran kevin, apri lebih memilih mendiamkan manusia yang bernama kevin itu.

Pria itu seperti memperhatikan apri, bahkan setiap kali apri butuh sesuatu kevin selalu sigap membantunya, bagaimana apri tidak merasa aneh dengan kelakuan kevin.

Dan ka greys dia bahkan selalu membiarkan kevin datang, padahal apri sudah meminta kakaknya itu untuk melarang kevin datang, tapi kakanya itu memang susah untuk di ajak kompromi.

Apri mendengus kasar dia jadi merasa bosan dengan keadaan ini, semuanya terasa hampa hari harinya belakang ini hanya diisi menyendiri di kamar dan di temani pria aneh yang bernama kevin itu.

Rian juga pria itu selalu datang tapi disaat yang tidak tepat, dia datang hanya pagi, hanya untuk menanyakan apakah apri mau pergi kuliah, jelas apri selalu menjawab belum siap. Entah kapan apri akan siap.

"Kakak....!!!".Apri berteriak memanggil kakanya itu.

"Ada apa? Butuh sesuatu... " Dan yah malah kevin yang menjawab permintaan apri itu. Apri mengerutkan dahinya dalam.

Pria ini sepertinya dia ingin menjadi babunya apri saat ini.

"Kakak....!!" Apri tidak memperdulikan ucapan kevin itu, dia lebih memilih tetap memanggil kakanya.

"Dia tidak akan datang. " Ucap kevin

Apri langsung mengerutkan dahi. "Maksudnya? Kakak....!!!" Lagi lagi apri berteriak dan teriakan nya itu terdengar manja.

Million Dreams[APRIYANI RAHAYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang