26| kehadirannya 🖤

471 31 15
                                    

Lucu emang, gw yang suka gw yang sakit.
🥀
.

Khalid~ saturday Nights🎶

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca ya guys
Jangan lupa kasih bintang 🌟nya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Langit mendung sore ini membuat apri lebih memilih mampir ke sebuah caffe di dekat kampus.

Memang kelas pun sudah usai lebih dahulu dari jadwal yang di tentukan, jadi jadwal pulang pun lebih awal.

Di karenakan di rumah tidak ada siapa-siapa apri juga merasa malas jika harus pulang.

Gadis itu tengah menikmati latte di caffe itu. apri memilih duduk di salah satu meja yang langsung mengahadap ke arah jalan, jadi apri bisa melihat beberapa kendaraan berseliweran dari arah berlawanan.

Entah sejak kapan dia menghabiskan waktunya hanya untuk bersantai dan duduk di caffe ini. Yang pasti semenjak kelas selesai apri jadi bingung kemana tempat tujuan dia hanya untuk bersantai atau lebih tepatnya melamun.

Jam juga masih menunjukkan pukul 14 : 30 tapi langit mendung itu sudah seperti menggambarkan langit ingin menggelap menjadi malam.

Apri jadi merasa takut dia sendiri sekarang tidak ada siapapun. Hidupnya jadi sepi tidak seperti dulu. Yang dimana dulu dia selalu saja tertawa bercanda bersama kedua orang sahabatnya. Tapi kini masa-masa itu sudah tidak ada. Saat ini hanya ada sepi dan sepi.

Apri kembali menyeruput latte nya yang sudah mendingin. Rasa latte itu seperti gambaran kehidupan dirinya. Yang tadinya latte itu masih hangat dengan asap yang mengepul disana. Tapi kini latte itu sudah mendingin dengan rasa yang masih manis tapi sudah tidak terasa nikmat karena kehilangan ke hidupannya yaitu kehangatan yang selalu ada menyertainya.

Apri tersenyum kecut dia tidak menyangka dia sampai berpikir seperti itu.

"Apri..! " Pekik seseorang di arah pintu masuk caffe itu.

Apri menyipitkan matanya memandang orang itu. Lalu apri memutar bola matanya malas. "Kevin.. " Gumamnya.

Pria itu kevin berjalan menghampiri apri lalu tanpa di suruh duduk, dia langsung duduk di depan apri lalu tersenyum lebar. "Hai.. " Ucapnya seraya melambaikan tangan.

Apri mengerutkan dahinya tak suka dengan kehadiran kevin. Baru saja dua hari lalu dia meminta pria ini untuk tidak datang padanya tapi tetap saja dia mengganggu nya.

"Ngapain disini.. " Tanya kevin basa basi.

Apri tidak menjawab melainkan menunjukkan secangkir latte nya yang masih dia genggam sebagai jawaban untuk apa dia ada disini.

Kevin mengerti lalu pria itu mengangguk. "Buat aku mana..?" Ucapnya bertanya.

Apri membulatkan matanya lebar. "Apa? "

"Buat aku mana!!?.."

Apri mendengus kasar. "Pesen aja. " Jawab apri ketus.

Mengerti akan ucapan apri kevin pun tersenyum sumringah seraya melambaikan tangan ke bar tender yang baru saja melintas di sampingnya.

"Latte panas satu.. " Ucapnya seraya menunjukkan telunjuk kanannya.

Lalu bar tender itu mengangguk paham seraya pergi menuju bar untuk membuat latte yang di pesan.

Serasa senang kevin tersenyum kembali pada apri.

Apri tidak menanggapi senyuman aneh kevin. Pria itu terlihat aneh wajah datarnya tiba-tiba berubah menjadi mengerikan dengan senyum yang mengembang di sana.

Million Dreams[APRIYANI RAHAYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang