Chapter 8 : No Friends

2.3K 318 34
                                    

Keesokan harinya, Taufan pun seperti biasa membersihkan rumah terlebih dahulu sebelum berangkat sekolah, ini sangat melelahkan, ditambah ia belum diberi makan dari kemarin.

Tubuhnya sangat lemas, bahkan memar di pipinya masih terlihat dikarenakan tamparan ayahnya kemarin.

'Sudah kubilang.. Jangan nekat mendekatiku...' Batin Taufan

Ia kemarin tentunya sangat senang bisa bertemu saudaranya, walaupun hanya beberapa detik saja, ia sangat takut, sangat, ia takut dibuang oleh orang tuanya.

Dan jadi anak jalanan, walaupun sebenarnya keadaan ia saat ini pun hampir sama dengan anak jalanan di luar sana.

Di tindas, di kucilkan, di asingkan, oleh keluarganya sendiri.

'Andai aku punya teman..'

#FlashBack On

"Jadi.. Selama ini kau hanya berpura-pura berteman denganku...? Hanya untuk bermain-main saja?," Ucap Taufan yang sedang terduduk sembari memegangi pipinya yang baru saja dipukul

"Tentu saja~Siapa sih yang ingin berteman dengan orang payah sepertimu! Hahaha!" Ucap anak itu dengan girangnya dan menatap Taufan remeh

"Kukira kita teman..."





"Padahal aku sudah mempercayaimu.."


#FlashBack Off

'Tak ada siapapun yang bisa ku percayai... Tak ada yang ingin menemaniku..'

Taufan menatap kalender yang tertempel di dinding kamarnya, yup hari ini adalah hari ulang tahunnya, dan ya tak ada yang menarik sama sekali.

(Ket : Ulang tahun Taufan, Hali dan yang lainnya berbeda)

"Happy birthday.. Stupid.." Ucap Taufan yang sedang bercermin, menatap dirinya sembari mengingat masa lalu yang sangat ia rindukan

#Flashback On

-Pukul 00.00-

"Selamat Ulang Tahun Taufaaan!! Bangun heey! Ini harimuuu! Adik nakaal~ Bangun~" Ucap Hali sambil menepuk-nepuk pipi Taufan lembut

"Mmhh.. Ngoaam.. Ngaa... Ummph.. Ngantuk.." Ucap Taufan yang masih setengah sadar

"Kuenya Blaze abisin lho~!!" Ucap Blaze jahil

"Ee!! Gak boleh!!" Teriak Taufan lalu langsung duduk dan mengucek matanya. "Hoaaam... Mmh ummh.. Makasih! Ehee~"

"Warm hug~"

Ketujuh bersaudara itu pun berpelukan, saling memberi kehangatan kepada semuanya.

"Happy Birthday Taufan/Kak Taufan!"

"Terima kasih.. Aku sangat menyayangi kalian~!"

#Flashback Off

Untuk ke sekian kalinya, air mata Taufan lolos dari matanya, ia ingin kembali ke masa lalu, dimana semua yang ia inginkan masih bisa ia dapatkan.

Sekarang? Semua hal itu mustahil di dapatkan.

Orang tua yang membencinya, teman yang meremehkannya dan saudara yang menjauhinya.

"Hari yang bodoh.." Taufan memakai syal yang Hali berikan disaat ulang tahun ia dulu, walaupun sudah kecil Taufan terus memakainya

Ia memakainya disaat hari ulang tahunnya saja, Taufan takut syal itu kotor dan rusak kalau dipakai setiap hari, karena hanya itu satu satunya barang berharga yang ia miliki saat ini.

Taufan menatap sebuah kertas yang tergeletak di atas kasurnya, yup itu adalah surat dari rumah sakit, surat keterangan penyakit kanker yang dideritanya saat ini.

Keterangan disana menyatakan bahwa..

"Penyakit Taufan semakin memburuk"

Taufan hanya bisa pasrah, ingin ia mengatakan itu pada orang tuanya namun ia tahu apa jawaban yang akan diterimanya, pastinya penolakan dan cacian dari mereka, jadi Taufan hanya bisa diam.


Sedangkan di tempat lain...


"Hey, hari ini ulang tahun Kak Taufan, bagaimana ini? Setidaknya kita harus memberinya sedikit hadiah.." Ucap Solar yang sedang berbicara pelan di kamar

"Aku tahu.. Tapi bagaimana, jika kita diam diam lagi, nanti Taufan juga yang kena seperti kemarin, aku tak mau.." Ujar Hali

"Mm.. Kita minta izin saja ke Papa.." Ujar Gempa sembari menatap semua saudaranya lembut

"Hah?kau gila Gem.. Tentu saja tua bangka itu takkan mengizinkan kita untuk melakukan itu.." Ucap Hali terkejut dengan apa yang Gempa katakan

"Bisa kok.. Ayo, percayalah, Kakak mau hari ini jadi hari special untuk Kak Taufan kan?," Tanya Gempa dengan senyuman khasnya

"Hhaah.. Tentu saja... Aku ingin melihat senyuman cerahnya lagi.."

"Kami juga.."

Hali dengan yang lain pun segera turun ke lantai bawah untuk sarapan, sebelum orang tuanya marah lagi.

Setelah selesai sarapan..

"Pa.. Hali minta izin sesuatu boleh?," Tanya Hali sembari menatap Raihan serius

"Hm? Apa?," Ucap Raihan heran

"Hari ini.. Hari ulang tahun Taufan, tolong.. Untuk hari ini saja.. Kami boleh menemaninya? Kami mohon.." Ucap Hali

"Hah? Kau bercanda kan papa su-"

"Pa.. Thornie mohon, umph.. Sehari aja.."

"Hu'um... Boleh ya.. Kan cuma sehari.. Aze mohon pa.."

"Gem juga.."


"Tsk.. Baiklah.. Hanya sehari, ingat."

#Di sekolah

"Hm hm.." Taufan sedang duduk diam di kursinya sembari Mengelus sebuah foto

"Heh.. Tauf, kau terus duduk disana sampai kapan hm? Bermainlah sana~bodoh~" Ucap salah satu siswa sambil merebut foto yang Taufan pegang

"Eh?! A ah.. Kembalikan.." Ucap Taufan pelan

"Kembalikan~? Hahahaha! Aku bakar kayaknya seru nih.. Foto apaan ini, sudah lusuh sekali~"

"U ugh.. Jangan.. Kumohon..." Ujar Taufan yang mencoba mengambil foto itu

"Hey!! Jangan mengganggu adikku!!" Teriak seseorang dari depan pintu kelas Taufan


"Eh..suara itu..."










"Kakak....?"


================================

Hewo~Kembali lagi denganku! Maaf pendek banget :")

Maaf updatenya lama, akhir akhir ini tugasku numpuk banget weh! Maaf yaaa, kalian pasti nunggu lama banget :(

Jadi ini juga aku coba coba membagi waktu, tapi susah banget- jadi mohon di maklumi yah!

Terima kasih yang sudah membaca, mohon maaf kalau ada typo atau kesalahan kosakata.

Jangan lupa vote dan comment!

Part selanjutnya akan dibuat oleh author putripjp32

I'm Always Wrong [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang