Chapter 13 : Someone Who Is Comforting

2.5K 344 104
                                    

Langkah kaki itu terus berjalan di sepanjang jalanan kota yang benar benar terasa asing baginya.

Dia tidak pernah sekalipun datang atau mengenal tempat ini dan sekarang dia benar benar terasingkan seorang diri.

Taufan menghela nafas lelah, kemana lagi dia harus berjalan. Sebenarnya dia berjalan mencari apa?

Dia tidak menemukan alasan untuk berjalan selelah ini tapi kakinya memaksanya untuk tetap berjalan.

Taufan benar benar terpuruk, dia sekarang benar benar sendirian, dan sudah terbuang.

"Bagaimana ini?" lirihnya.

Tidak ada ponsel atau apapun di tas yang ada di dekatnya, walaupun ada uang tidak akan cukup untuk dirinya, dan dia tidak tahu di mana dia sekarang.

Langkah Taufan terhenti di salah satu kios kecil yang menjual majalah, buku buku, dan koran.

Yang menarik perhatiannya adalah salah satu majalah yang sampul depannya bergambarkan sosok ayah dan ibunya.

Tanpa sadar Taufan mengambil majalah itu dengan cover orang tuanya, rasanya sesak ketika melihat wajah kedua orang itu tersenyum berwibawa namun juga hangat.

"Apa kau menyukai keluarga mereka?" tanya penjaga kios itu.

"Tentu saja," jawab Taufan lirih.

"Aku juga menyukai keluarga mereka, begitu sempurna belum lagi anak anak mereka yang sangat berbakat dan mereka semua kembar 6 coba kau buka halaman 15!" perintah penjaga toko antusias.

Taufan menuruti ucapannya dan membuka halaman 15 dan itu membuat matanya semakin memanas.

Dua halaman tengah dengan foto keluarganya tanpa dirinya namun Taufan menyukainya.

"Eh kalau aku perhatikan wajahmu mirip para kembaran Boboiboy, apa kau salah satu dari mereka? Kamu siapa, Halilintar, Blaze, Thorn?" tanya penjaga kios antusias.

"Bukan." Hanya itu jawaban yang di berikan Taufan.

"Ya bisa saja beberapa orang mirip walau tidak punya gen, jadi kau mau membelinya tidak? Aku beri diskon karena wajahmu mirip idolaku 50% bagaimana?" tawar penjaga kios.

"Iya, terima kasih paman," ucap Taufan tersenyum.

Setidaknya biarkan dia menyimpan foto keluarganya, dia tidak tahu sampai kapan dia akan bisa memandang wajah ibu ayah dan seluruh saudara kembarnya.

==

Mereka selalu mengatakan bahwa keluarga adalah segala galanya, sebuah keluarga walaupun berpisah mereka akan tetap saling kembali karena memiliki sebuah ikatan untuk kembali pulang.

Tapi bagaimana dengan Taufan.

Papa dan mama nya sendiri yang telah membuangnya, yang berarti mereka benar benar sudah muak dengan keberadaannya.

Sekarang dimana tempatnya untuk kembali pulang?

Sekarang kemana Taufan harus kembali ke tempat yang dia anggap rumahnya itu.

"Aku benar benar menyedihkan..." lirih Taufan berusaha tak terisak karena sedang berada di taman yang masih ada orang orang.

"Sekarang bagaimana hidupku, dimana aku akan tinggal, bagaimana nasibku sekarang, apa aku akan mati dengan nasib menyedihkan seperti ini!" desis Taufan.

"Aku tidak tahu dimana aku sekarang karena aku memang jarang di izinkan keluar rumah, jika sudah kembali pun apa mereka tetap mengusirku?"

"Bagaimana ini!"

I'm Always Wrong [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang