Warning-! OOC
Mohon maaf bila ada kesalahan, dan typo merajalela
.
.
Cerita ini murni pemikiran kami berdua, dimohon untuk tidak mengcopy ataupun terinspirasi ya-!
.
.
Enjoy~
"Terkunci?!! B bagaimana ini!! U uh.. Kenapa disaat aku akan bersenang-senang selalu saja ada masalah..." Lirih Taufan yang terus mencoba membuka pintu WC tapi hasilnya nihil
"Siapapun... Tolong.. Aku ingin merayakan ulang tahunku.." Air mata Taufan mengalir deras dan duduk di closet (?) dengan pasrahnya
.
.
.
Sedangkan di tempat lain
"Kau sudah menguncinya kan?," Tanya Raihan yang sedang menelfon seseorang
"Iya tuan, tenang saja." Ucap orang suruhan Raihan
Ternyata yang mengunci pintu itu adalah suruhan Raihan agar Taufan tak bisa pulang kerumah hari ini untuk merayakan ulang tahunnya.
Entah apa yang dipikirkan Raihan, kenapa dia melakukan itu pada Taufan? Dia anaknya juga, dia berhak untuk bahagia.
"Kenapa Taufan belum juga pulang yah.. Ini sudah sore.." Ucap Hali yang sedang menunggu Taufan di depan rumah
"Katanya dia ada kelas tambahan, tapi kok lama sekali yah.. Ini sudah satu jam lebih." Ujar Solar yang sedang mencoba menelfon Taufan
"Bagaimana? Taufan mengangkatnya?," Tanya Gempa pada Solar, Gempa sedang menyiapkan makanan dan juga kue untuk merayakan ulang tahun Taufan
"Tidak.. Sepertinya ponsel Taufan tak ada sinyal, atau mungkin ponselnya mati.." Jawab Solar lalu menghela nafasnya
"Kita harus mencarinya.." Ujar Hali lalu berdiri
"Diam disini, jangan kemana-mana ini sudah larut." Ucap Raihan yang sedang menyilangkan tangannya
"Hah? Hali bisa jaga diri, te-"
"Jangan melawan." Ucap Raihan dengan dinginnya
"Tsk..."
'Entah kenapa rasanya papa merencanakan sesuatu..' Batin Solar yang menatap Raihan
'Dia tersenyum.. Aku yakin keterlambatan Taufan pulang pasti karena tua bangka ini.' Batin Solar lagi
Solar mengetuk meja makan beberapa kali dengan nada yang berbeda, tentu itu adalah bahasa yang mereka ber enam ciptakan agar tak ketahuan oleh kedua orang tuanya kalau mereka sedang membicarakan Taufan.
Kode yang Solar berikan itu bernada :
"Kak Hali, ikut aku ke kamar, aku tahu sebab Taufan terlambat, sepertinya papa yang melakukannya, kita harus ke sekolah sepertinya Taufan masih disana"
Hali mengangguk perlahan. "Pa, aku mau istirahat di kamar sambil nunggu Taufan pulang.. Aku agak capek karena latihan karate tadi." Ucap Hali lalu pergi ke kamarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Always Wrong [COMPLETE]
AcakKeluarga? Kasih sayang? Apa itu? Aku belum pernah merasakannya sama sekali. Bagaimana rasanya jika kalian di kucilkan? Diacuhkan? Pasti sangat sakit kan? Panggilan Ayah? Ibu? Yang ku ketahui hanya 'Nyonya Besar' dan 'Tuan Besar' Apa salahku? Kena...