cinta tak seharusnya menyiksa

4 2 0
                                    


.....

Pepatah mengatakan sampul tak menjamin isi di dalamnya bagus, ya seperti Meishya saat ini memiliki kekasih yang tampan namun ketampanannya tidak membuat Meishya selalu bahagia.
Sudah lima hari Zave tak bisa di hubungi sejak perdebatan kemarin, entah menghilang kemana, Meishya sudah berusaha mencari di rumah orang tuanya, di apartemennya, bahkan sudah mencari di teman-temannya namun nihil, Meishya tak mendapatkan apapun, bukan pertama kalinya Zave seperti ini, baik memang apapun ia berikan untuk Meishya tapi,

uang bukanlah kebahagiaan sesungguhnya, nyatanya menangis di mobil mewahpun rasanya tetap sakit.

Jenis yang sedang berada di rumah Meishya, melihat sahabatnya gelisah tak tenang seperti itu pun merasa jengah,

"Bisa gila lo cuma gara-gara cowok berengsek itu doang" Ucap jenis kesal.

"Tapi Jen, sampe sekarang dia nggak bisa di hubungin, gue takut kalo dia kaya dulu lagi cari pelarian ke cewe lain"

"Lepaskan jika kuatmu tak di hargai" Ucap Jenis tenang, sudah sangat bingung harus memberi masukan apa untuk Meishya nyatanya gadis itu selalu pada pendiriannya.

"Tapi lo tau Jen sesayang apa gue sama Zave, nggak mungkin lah gue lepasin gitu aja" Elak Meishya, seperti itu sifatnya dan sepercaya itu, sesayang itu pada kekasihnya yang bahkan jarang sekali membuatnya bahagia.

"Cinta sama di bego-begoin beda tipis ya" Sindiran Jenis sukses membuat Meishya melirik tajam padanya.

Handphone Meishya berdering pertanda ada panggilan masuk, Meishya menghampiri handphonenya yang berada di nakas, dan ternyata menujukan id-call Troy, Meishya sangat malas untuk mengangkat dirinya sedang tidak mood untuk membahas project atau kontrak lainnya.

"Ish ngapain si Troy nelfon pagi-pagi" Kesalnya.

"Jawab Meishya siapa tau penting!" Kesal Jenis sudah sangat muak dengan tingkah sahabatnya itu seperti budak cinta sungguhan, inilah yang Jenis lihat ketika Meishya sedang bertengkar dengan Zave.

Meishya memilih menjawab panggilan dari Troy,
"Ya hallo ada apa? Lagi banget gue bahas project" Ucapnya malas. Bukan hanya Jenis Troy pun sudah sangat paham dengan tingkah Meishya yang seperti ini.

"Nggak, gue cuma mau ngasih tau, Zave di rumah gue baru dateng" Jelas Troy.

"Ha?!, oke gue kesitu, tut..tut.." Ucapnya semangat dan panggilan langsung terputus,
Disebrang sana Troy hanya menggelengkan kepala.

"Lo mau kemana?!" Tanya Jenis yang melihat langsung langsung lari mengambil tas dan terburu-buru.

"Kerumah Troy, cepet kalo mau ikut" Jawabnya. Jenis langsung mengejar Meishya yang sudah seperti mendapat kabar gawat darurat.

Mereka dalam perjalanan seorang Meishya menyetir tanpa terkendali, seolah dirinya akan kehilangan gunung emas, Jenis tak tau apa tujuan Meishya menuju rumah Troy, ia hanya mengikuti kemana sahabatnya pergi, karna dirinya sangat faham sifat sahabatnya itu, nekat tanpa memikirkan resiko apapun yang ia dapat nanti.

Setelah sampai dan memarkirkan mobilnya di depan rumah Troy, Meishya langsung meninggalkan mobilnya dan berlari masuk ke rumah dan meninggalkan Jenis yang baru akan bersiap turun.

"Itu anak kesurupan kali ya" Gerutunya.

Dan Jenis pun menyusul masuk dan kagetnya, ketika sebuah tamparan mendarat di pipi mulus gadis cantik itu, ya Meishya.
Zave menampar Meishya dengan raut yang sulit di baca, dan lebih menyakitkan lagi ketika ada perempuan yang duduk di samping Zave.

424Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang