Yang Sebenarnya

4 1 0
                                    

.....

Setelah kepulangan Meishya dari rumah sakit beberapa minggu yang lalu semuanya berjalan baik, dan hubungan mereka pun kembali harmonis dan romantis seperti biasanya.
Kini mereka berdua sedang duduk santai di caffe yang jaraknya tidak jauh dari lokasi tempat kerja Meishya.

"Sayang liat sini aku fotoin" Perintah Zave dengan tangan yang sudah siap memasang kamera ponselnya.

"Enggak ah males lagi jelek aku" Ucapnya tanpa melirik karena sibuk memainkan ponselnya.

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"

Nih jelek dari mananya pacar aku harus cantik dong" Ucap Zave menunjukkan hasil jepretannya. Dan penasarannya Meishya mengambil ponsel yang di berikan Zave dan ternyata tidak terlalu buruk juga.

"Nggak buruk buruk amat ya" Ucap Meishya diakhiri cengiran menunjukkan gigi ratanya.

"Multitalenta kan kaya gini" Ucap Zave menyombongkan diri.

Meishya yang mendengar hanya menyipitkan matanya "Dih apaan" Ucapnya tak terima.

"Oh iya sayang aku nggak bisa lama-lama nih, aku ada janji sama Yonna buat nganterin dia sekali sekali mumpung aku libur" Ucapnya.

"Oh Oke oke hati-hati sayang" Ucap Meishya memgecup pipi Zave singkat.

Keduanya berpisah dengan kegiatan masing-masing, Zave yang memilih pergi dengan adiknya Yonna dan Meishya yang melanjutkan pekerjaannya sebagai artis.
Karena pekerjaannya sudah selesai Meishya memilih pergi bersama Jenis untuk sekedar melepas penat.

"Gue mau beli baju Jen kayaknya gue udah nggak punya baju deh" Keluhnya.

"Tiga lemari gede ditambah satu ruangan 7x10 semua ful baju lo, lo bilang gapunya baju?"

"Ah elah Jen bosen gue"

"Iya deh yang banyak duwit mah" Sindirnya.

"Banyak duwit, gue habis rugi besar besaran kemaren gue pusing makanya"

"Eh si popo apa kabar kayaknya nggak pernah di pake nih semenjak ada yang baru apalagi di kasih pacar tercinta" Ucap jenis menyindir popo adalah mobil kesayangan Meishya yang di beli dengan hasil keringetnya waktu awal awal ia manjadi artis.

"Dirumah tuh, mau lo pake?" Tanyanya sambil menyetir santai.

"Si merah mau di kemanain kalo gue pake mobil lo"

Setelah beberapa puluh menit di perjalanan akhirnya Meishya sampai di tempat yang ia tujuan, mall besar di pusat kota.
"Pemandangan indah" Ucapnya.
Mereka memasuki mall besar itu tanpa pikir panjang mereka langsung menuju store baju dan memilih dengan jeli karna banyak sekali model baju cantik disini.
Saat Meishya sudah jatuh cinta dengan baju yang ia pilih dan berniat untuk membelinya, saat hendak mengambil baju itu ternyata ada perempuan yang ingin juga mengambil baju itu, Alhasil mereka berebut baju berwarna navy yang membuat mereka jatuh cinta.
"Gue duluan yang liat baju ini" Ucap perempuan itu
"Enak aja ini punya gue" Ucap Meishya keukeuh. Dan terjadi kegaduhan disitu antara Meishya dan perempuan itu, Hingga seorang pria muncul dengan santainya menghampiri perempuan itu.
"Sayang ada apa?" Tanya si pria itu.
Dan betapa terkejutnya Meishya dan juga Jenis yang sangat yakin dengan apa yang mereka lihat itu tak salah.

"Zave?" Panggil Meishya.

"Sayang kamu kenal cewe tengil ini?" Tanya perempuan itu menunjuk Meishya.

"Kenal ko pasti gue pacarnya" Ucap Meishya datar. "Ini Zave? Aku rasa cewe ini bukan Yonna, Aku nggak salah liat kan Zave?" Tanya Meishya dengan nada datarnya menahan sebisa mungkin agar tak menangis, Jenis hanya bisa mematung melihat pemandangan di depannya ini.

"Ayo Jen kita balik" Ucap Meishya menarik Jenis untuk meninggalkan tempat itu.
Hingga Meishya menepikan mobilnya di sebuah taman dan duduk di kursi yang berada di taman di bawah lampu penerangan, dan menangis sejadi-jadinya.

"Gue kurang apa si Jen? Hikss.. Hikss.." Lanjutnya "Gue nggak ngerti harus gimana sekarang Jen"

"Lo nggak kurang apa apa Sya cuma Zave aja yang kurang bersyukur punya lo"

"Apa gue kurang cantik Jen?" Tanyanya sendu

"Sttt udah nggak usah banyak mikir yang jauh lo nggak kurang apa-apa Sya, cuma lo nemuin laki-laki yang kurang bersyukur punya lo"

Beberapa menit kemudian datang Zidan dengan tiga cup eskrim rasa coklat dan menghampiri Meishya dan Jenis.

"Hay" Ucapnya lalu menyodorkan satu cup untuk Meishya dan satu cup untuk Jenis dan satu untuk dirinya

"Zidan?" Ucapnya saat mendongakkan kepala dan ternyata seseorang yang memberinya cup eskrim itu Zidan, masih tak berubah sejak tiga belas tahun yang lalu, saat Meishya sedang menangis pasti Zidan selalu memberinya cup eskrim rasa coklat.

"Di makan dulu kalo nangis di kasih eskrim coklat pasti diem" Ucapnya menyindir.
Meishya langsung berdiri dari duduknya dan memeluk Zidan sontak yang di peluk pun kaget tak siap hingga hampir limbung jika badannya tak kuat.

"Untung lo dateng" Ucap Jenis, senang ada yang bisa menghibur sahabatnya itu.

Meishya teringat kejadian tiga belas tahun yang lalu, saat mainannya rusak ia menangis sendirian karena takut di marahi ibunya, lalu Zidan datang memberinya satu cup eskrim rasa coklat dan Meishya pun diam dengan santai menikmatinya.

"Udah kali peluknya, ntar di kira selingkuh di bales selingkuh" Sindir Jenis, lalu Meishya melepaskan peluknnya.

"Jangan nangis lagi masih banyak yang sayang sama lo" Ucap Zidan.

Meishya terdiam kepalanya terasa pusing dadanya terasa sesak detak jantungnya yang abnormal dan hingga akhirnya Meishya tak sadarkan diri.
Zidan dan Jenis langsung memutuskan membawa Meishya kerumah sakit untuk di tindak lanjuti.
Setibanya di rumah sakit dan setelah dokter memeriksa keadaannya Meishya dengan berbagai pengambilan sampel untuk test laboratorium, setelah beberapa puluh menit menunggu akhirnya seseorang keluar menemui Zidan dan Jenis.
"Permisi keluarga saudari Meishya?" Tanya pria paruh baya yang sangat di yakini jika ia dokter.

"Kami sahabatnya" Ucap Jenis.

"Untuk saat ini saudari Meishya perlu penanganan lebih lanjut, dengan berat hati saya sampaikan menurut hasil test bahwa saudari Meishya mengalami serangan jantung" Jelas sanga dokter. Jenis terpaku tak percaya jika sahabatnya harus terkena cobaan seberat ini.

"Lakukan yang terbaik dok" Ucap Jenis spontan.
Setelah itu Jenis langsung mengabari Ivvan selaku orang tua Meishya, dan orang terdekatnya kecuali Zave.

......

Silih berganti waktu terus berjalan, hingga sudah tiga hari Meishya di rawat Jenis, Zidan, Troy, dan Ivvan ayah Meishya bergantian untuk menemani dan menjaga Meishya selama di rumah sakit dan tak semenit pun Zave datang untuk Meishya.
Pada saat baru sadar Meishya mengirim pesan untuk Zave.

To : VITAMINC❤

"Aku drop lagi, kamu di mana?"

From: VITAMINC❤

"Sakit apa lagi si?!, bikin gue pusing aja lo sakit sakitan mulu"

Meishya hanya menatap pesan itu nanar, tak menyangka sosok Zave yang ia banggakan ternyata lama kelamaan seperti ini.
Meishya hanya membuat cerita di akun sosial medianya

"Aku harus belajar dari kaktus, seharusnya aku tumbuhkan duri di sekujur tubuhku, agar siapapun yang melukaiku, akan terluka juga"

424Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang