Karena senyum adalah lengkung yang bisa meluruskan banyak hal.
.....
Pagi hari, ketika matahari sudah meninggi pada posisi nyamannya, sebelum memilih berpindah pada posisi yang lebih tinggi.
Seorang gadis cantik, yang masih nyaman dengan alam bawah sadar nya.Jam weker sukses membangunkan-nya, dengan suara nyaring, hingga membuat tidurnya terganggu. Dengan amat terpaksa Meishya membuka matanya, menetralkan cahaya yang mulai memasuki retinanya.
Beberapa kali matanya mengerjap, memperjelas penglihatannya, pada satu jam weker berwarna biru yang menunjukkan pukul 07.00 , diambilnya dan di matikan agar tak terus berbunyi, lalu kembali menaruhnya di nakas.
Meishya, mendudukkan dirinya di dinding ranjang, tangannya mencari benda persegi kesayangannya. Ya ponsel tidak lain tidak bukan.Tepat sekali ponselnya berbunyi, menandakan ada panggilan masuk, dan ternyata ponselnya berada tak jauh tertutup selimut, panggilan masuk yang membuatnya langsung bersemangat, nama kontak yang teramat lucu namun sangat sepesial.
VitaminC❤
Kekasihnya lah yang menelfon pagi-pagi, tumben sekali, biasanya jam segini jika tidak berkerja Zave belum bangun dari tidur nya, padahal ini weekend biasanya ia tidak berkerja.
Dengan semangat, Meishya menggeser logo hijau dan langsung mendekatkan ponselnya pada telinga.
"Halloo?"
"Iya Zave ada apa? pagi pagi telfon? biasanya kamu belum bangun" Ucap dengan suara khas bangun tidur.
"Bawel banget kekasih ku ini" Ucap lelaki di sebrang sana.
"Hahaha nggak gitu" Sergahnya dengan suara manja.
"Bukain pintu aku di depan rumah kamu" Ujarnya
"Serius?, sebentar aku turun" Ucapnya semangat, bagaimana tidak, kekasih nya sepagi ini sudah mendatanginya. Dengan celana pendek dan kaos oblong juga sendal jepit, Meishya berlari keluar kamarnya menuju halaman rumah, tak lupa handphone nya masih di genggam erat, sepertinya kebiasaan anak muda selalu tak lepas dari benda persegi itu.
Sesampainya di depan rumah, benar memang kekasih nya, yang tampan sudah berdiri gagah di samping mobilnya.
Meishya membuka gerbang rumahnya, dan langsung menghamburkan peluk pada kekasihnya itu."Baru bangun?" Tanya Zave terdiam saat mendapatkan serangan peluk tiba-tiba.
Meishya hanya mengangguk dengan muka yang di imut-imutkan dan tetap memeluk Zave."Mau sampe kapan peluknya? Aku cape berdiri terus" Ucap Zave lalu mencium kening Meishya.
"Oh, iya hehe ayo masuk" Sadar Meishya dan melepaskan peluknya, dan menggandeng Zave untuk memasuki rumahnya.
"Tumben pagi-pagi kesini ada apa?" Tanya Meishya sambil memegang gelas berisi air putih, dan meneguknya.
"Kangen aja sayang, kita jalan ayo mumpung weekend aku juga ngga kerja" Jawab Zave jujur
"Aku mau mandi kalo gitu" Balas Meishya hendak berlalu, namun langkah nya terhenti.
"Sarapan dulu aja santai masih pagi sayang" Jawaban Zave mampu membuat hati nya melting.
Meishya langsung duduk karena posisi mereka masuk langsung menuju meja makan, Meishya tak menyadari Zave membawa bingkisan di tangannya.
"Apa ini?"
"Bubur ayam, makan aku sengaja beli buat kamu, tadi pas aku kesini terus dipinggir jalan ada orang jualan bubur ya aku beli buat kamu" Jelasnya dan Meishya hanya ber-ohria lalu langsung menyantap buburnya.
Zave tak bertanya tentang kedua orang tua Meishya, karena ia tahu orang tuanya memang jarang di rumah,
"Kamu mau nggak?, bubur nya enak loh" Tawarnya dengan mulut masih terisi.
"Nggak buat kamu aja, makan dulu baru ngomong" Ujar Zave memberikan segelas air putih.
"Untung hari ini aku ngga kegiatan, jadi nggak siasia kamu ngajak aku jalan" Lanjutnya dengan mulut masih penuh, Zave tak menjawab, ia lebih memilih memandangi, wajah kekasihnya yang sudah dua tahun menemaninya.
Lalu Zave memilih bangkit, membuat segelas susu coklat untuk Meishya, setelah selesai Zave kembali duduk kembali.
"Minum ini kalo udah selesai sayang" Ujarnya menaruh segelas susu coklat hangat.Setelah selesai menghabiskan bubur ayam, Meishya langsung meneguk segelas susu coklat, yang dibuat kan kekasihnya hingga tak tersisa.
"Ngga takut gemuk makan banyak kaya gitu?" Tanya Zave menatap kekasihnya heran.
"Nggak lah aku juga rajin olahraga kan?" Yakin Meishya dengan senyuman mengembang. Lalu beranjak menuju kamarnya hendak mandi dan di ikuti Zave. Sambil menunggu Meishya mandi, Zave duduk santai di balkon kamar Meishya, menikmati sejuknya udara berhubung matahari belum terlalu terik.
Setengah jam kurang lebih, Meishya siap dengan penampilan nya, dan siap untuk menjelajah kota ini, dengan balutan pakaian remaja masa kini.
Mereka menuruni anak tangga hendak keluar rumah, terdapat asisten rumah tangga Meishya yang sedang membereskan ruang makan,"Mba Ana, Meishya pergi dulu yah, nanti kalau mamah sama papah pulang sampein aja ya" Ucapnya pada asisten rumah tangga yang bernama Ana.
"Iya kak, nanti mba Ana sampaikan" Balasnya dengan senyum dan melanjutkan pekerjaannya.
Meishya tak bertanya, kemana Zave akan membawanya pergi, ia sudah hafal, nonton bioskop, menemani berbelanja sepuasnya, memanjakan Meishya dan makan bersama di restoran favorit mereka.
"Kamu nggak bosen sayang lagi lagi aku ngajak kamu kaya biasanya?" Tanya Zave memastikan
"Haha ya enggak lah sayang, kita udah biasa kayak gitu, lagian juga kita sering liburan bareng keluar kota" Jawabnya santai
"Ini masih terlalu pagi enaknya kita kemana dulu?" Tanya Zave menyadari jam masih cukup pagi belum ada mall yang buka.
"Oh iyaya, ketemuan Troy aja dulu aku mau bahas project iklan soalnya" Jelas Meishya, Zave tak cemburu bagaimana pun Troy manager Meishya.
"Oh yang kemarin kamu bilang itu?" Tanya Zave dan Meishya hanya ber-ohria.
Setelah sampai, di depan perumahan Zave menghentikan mobilnya, dan segera Meishya turun. Menuju rumah yang tanpa gerbang itu, Meishya menekan bell yang ada di samping pintu, dan tak lama sang empunya rumah menampakkan batang hidungnya.
"Ehh,.. Elo Sya, ada apa pagi-pagi, gue lagi sarapan nih" Ujarnya
"Biarin gue masuk dulu kali" Sungut Meishya merasa baru sampai langsung di beri pertanyaan.
"Oy bang Zave masuk ayo" Ujarnya menyadari kehadiran Zave di belakang Meishya.
"Sialan lo" Kesal Meishya dan berlalu masuk.
Meishya mengambil dua gelas air putih untuk nya dan Zave" Memang sudah seperti rumah sendiri jika sedang di rumah Troy, dan jika Meishya sedang ada masalah ia lebih memilih menginap di rumah Troy.
"Gue mau nanya project iklan yang kemaren gimana, udah deal semua?" Tanya Meishya dengan santainya dan satu tangan yang sedang mengenggam apel.
"Oh udah dong, ntar gue kabarin kapan syutingnya, bang gimana nih lancar terus job?" Balasannya dan lanjut bertanya pada Zave.
"Ya begitu lah semuanya berkat kerja keras dan bersyukur"
Setelah berbincang dan Zave bermain PS dengan Troy hingga jam 10.00 akhirnya Meishya dan Zave memutuskan pergi melanjutkan tujuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
424
RomanceSeorang gadis cantik dengan sejuta mimpi dan cintanya, yakin dengan hatinya bahwa kekasihnya-lah cinta terbaiknya, hingga pada suatu saat takdir berkata lain. Pada dasarnya manusia hanya bisa berencana, dan Tuhan yang menentukan. baca terus 😍 kal...