Secret Admirer

619 60 12
                                    

Q&A #1

Q: "Dari sekian banyak cowok ganteng di kelas, siapa yang paling menarik di mata lo? Alasannya?"

Jieun: "Min Yoongi. Dia baik banget."

🐣🐣🐣

Suasana di gedung Chungdam High School siang itu begitu ramai. Itu karena jam istirahat kedua tengah berlangsung.

Para murid yang telah kembali dari kantin lebih banyak nongkrong di depan kelas masing-masing, walaupun ada juga yang tetap berada di kelas ataupun memilih di perpustakaan.

Tak terkecuali sepasang sahabat yang kini sedang bersandar di dekat pintu kelas 3C. Yang satu berambut hitam panjang lurus dengan sepasang mata bulat dan kulit pucat, sementara kawannya bersurai panjang kecokelatan dan memiliki kulit seputih susu.

Walaupun berdiri di lokasi yang sama, arah pandang keduanya rupanya berbeda. Satu orang tengah memperhatikan sepasang kekasih yang sedang mengobrol di depan kelas 3A. Ujung bibir gadis itu tertarik ke bawah saat mendengar tawa bahagia keluar dari mulut muda-mudi yang 'nampak' kasmaran tersebut.

Satu orang lainnya, sibuk mencuri pandang ke sisi kanan kelas, tepatnya dari arah kantin yang tidak jauh dari kelas mereka. Ia menangkap sosok laki-laki yang ia yakini juga tengah memperhatikannya. Senyum malu pun menyertai tiap lirikan yang ia berikan.

"Lama diem disini ternyata panas juga ya? Balik ke dalem yuk," gadis berkulit pucat bersuara sambil menatap kawannya yang masih sibuk dengan 'mangsanya'.

"Ah? Panas darimana? Ini loh sudah hampir musim semi. Lo gak sakit kan, Eun?" Mata belo gadis yang bersamanya membelalak.

"Tau deh. Kenapa gue ngerasa panas ya Min, " ucap Jieun kemudian seraya memandang sinis ke arah Barat. Rupanya sang sahabat yang mengikuti arah pandangnya langsung mendapatkan jawaban.

"Ah..." Minah pun menjentikkan jarinya yang lentik. "Lo abis ngeliatin mereka pacaran sih... pantes aja lo kebakaran hutan!"

Minah mencubit lengan Jieun hingga membuat sahabatnya itu meringis.

"Trus lo suruh gue liatin apaan? Liatin gebetan lo yang ada disono?" Kesal, Jieun tanpa ragu mengangkat telunjuknya dan mengarahkannya pada dua orang pemuda yang rupanya melihat mereka dari arah kantin.

"Iihh, jangan nunjuk-nunjuk Eun! Malu tau kalo ketahuan!" Minah dengan gesit mendorong tangan Jieun turun.

"Ya bagus dia tahu. Lagian kalo emang suka, mending lo bilang aja Min, daripada tar keburu disamber cewek lain," cerocos Jieun sembari merapikan anak rambutnya ke belakang telinga.

.
.
.

"Ho, si Jieun barusan nunjuk ke arah kita tuh," Mark menyikut lengan temannya yang tengah bersamanya di kantin.

Mereka memang sudah sejak sepuluh menit lalu menghabiskan makanan yang dipesan, namun keduanya tak langsung kembali ke kelas.

"Iya, gue juga liat kok," Wonho tersenyum sebelum menenggak lemon juice dari dalam gelas hingga tak bersisa.

"So what are we going to do now? Kita samperin aja?" Tanya Mark.

Wonho membiarkan sepasang maniknya memandang ke arah dua perempuan yang berdiri kurang dari dua puluh meter, sebelum ia bangkit dari tempat duduknya. "Ayo," ucapnya pada Mark yang tidak membutuhkan waktu lama untuk ikut berdiri.

Kedua pemuda berparas tampan itupun kemudian melangkahkan kaki bersama ke tempat tujuan. Dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana, Wonho dengan penuh percaya diri menyunggingkan senyum saat ia sudah berdiri dekat dengan Jieun dan Minah.

Class of the Roosters! (93line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang