Q&A #8
Q: Banyak yang bilang lo itu seorang fashionista. Setuju gak? Trus inspirasi berpakaian lo dapet darimana?
Mino: "Wah terimakasih pujiannya! Jujur, gue emang doyan banget mix and match baju dan pernak-pernik supaya kelihatan keren. Kalau inspirasi, karena banyak yang bilang gue mirip sama G-Dragon dari Bigbang, gue jujur jadi banyak terinspirasi dari dia. Panutan gue banget!"
🐣🐣🐣
Sebuah mobil berwarna hitam terlihat terparkir di depan gerbang rumah mewah keluarga Park. Didalamnya, terlihat dua orang muda-mudi yang masih mengenakan seragam sekolah.
"Udah deh Yeon, berhenti nangisnya," Mino yang duduk di balik kemudi, mengelus punggung Jiyeon dari atas ke bawah berulang kali. Ia mencoba menghentikan air mata yang sedaritadi keluar dari sepasang mata indah kekasihnya.
Sejak pulang sekolah hingga ia mengantar sang gadis pulang, Jiyeon tidak dapat menahan diri untuk tidak menangis. Hal yang sangat jarang dilakukan olehnya terutama di hadapan Mino.
"Aku benci appa. Mengapa bisa-bisanya dia membawa dua orang asing sekaligus ke dalam kehidupanku?!" pekik Jiyeon di tengah tangisan dan itu membuat Mino menariknya ke dalam pelukan.
"Aku tahu kalau ini bakalan sulit banget buat kamu nerima semuanya," ia membelai surai cokelat panjang milik kekasihnya, sementara Jiyeon masih terisak dengan wajah menempel di dada Mino. "Tapi kamu kan belum nyoba, siapa tahu punya ibu dan saudara tiri malah membuat kehidupan kalian menjadi lebih baik dan rame."
"ENGGAK!" Jiyeon dengan segera menarik diri dari pelukan Mino. Dengan wajah merah padam menahan amarah, mata gadis itu melotot. "Aku gak bisa menerimanya! Mereka akan mencuri appa-ku, mereka akan mencuri ketenangan dan kebahagiaanku selama ini! Bagaimana bisa kamu nyuruh aku buat nerima mereka, No? Aku benci Minah dan ibunya!!!"
"Tenang Yeon, tenangin diri kamu,"
Walau mendengar nada suara Jiyeon yang meninggi, Mino tetap berusaha sabar dengan kembali menarik gadis ramping itu ke dalam pelukan, kali ini lebih erat dari sebelumnya.
"Aku yakin ini akan sulit awalnya saja. Tapi tetap saja mereka akan menjadi bagian resmi dari hidupmu sebentar lagi. Siapa tahu... Aku bilang siapa tahu ya, Minah dan ibunya tidak seburuk yang kamu pikirkan," ucap Mino hati-hati karena ia tahu temperamen kekasihnya yang mudah meledak.
Sekali lagi, Jiyeon menarik diri dari belenggu Mino sambil menghapus air mata yang ada di pipinya dengan kasar. "Aku harus masuk ke dalam sekarang. Makasih udah nganterin aku pulang."
Tanpa menunggu lagi, ia membuka pintu mobil Mino dan bergegas masuk ke dalam rumahnya. Sementara itu, Mino hanya sanggup menyaksikan bayangan kekasihnya yang telah hilang dari balik gerbang rumahnya yang kokoh sebelum menghela nafas panjang.
***
"Lo mendingan ungkapin perasaan lo ke dia, Bbom," Dasom berbicara pada teman sebangku, sekaligus teman dekatnya, di kala keduanya sedang berjalan bersama menuju halte bus.Bomi memang selalu mencurahkan perasaannya pada sahabatnya, jadi tidak heran kalau Dasom sudah mengetahui sejak lama kalau ia menaruh hati pada Yoo Kihyun.
"Gimana caranya gue bilang ke dia, Som. Dia cuman anggep gue sebagai temen," Bomi menunduk lemas dan membiarkan pandangannya tertuju pada trotoar yang mereka lewati. "Sepertinya gue emang kurang beruntung dalam masalah percintaan."
"Ini bukan masalah keberuntungan, Bbom. Lo-nya aja yang pengecut. Sori aja nih, lo udah naksir Kihyun setahun belakangan ini, setidaknya lo ungkapin daripada dipendem terus kan nyiksa," Dasom nampak gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Class of the Roosters! (93line)
Fiksi RemajaKelas tempat berkumpul murid-murid yang berada dalam naungan tahun Ayam Air. Elemen yang memiliki sifat pembawaan pintar, percaya diri, penuh tanggung jawab dan punya tekad kuat hingga menjadikan mereka para sosok yang istimewa. Ranking: #1 in 93lin...