In Trouble

185 30 12
                                    

Q&A #14
Q: "Di Kelas 3C siapa menurut lo yang paling susah buat lo ajak temenan?"

Mark: Well, a hard choice. Rata2 hampir semua gue kenal cukup baik. Cuma gue emang jarang ngobrol sama Bomi deh. Bukan karena dia ga bersahabat. Bomi anaknya rame, tapi rada pemalu, sama kaya gue, jadi suka canggung kalo mau ajak ngobrol.

🐣🐣🐣

Jiyeon menyemprotkan parfum di kemeja putih yang dipakainya sebelum ia tersenyum memandangi pantulan bayangannya sendiri di kaca.

"Aku siap," ucapnya pada diri sendiri sebelum mengambil tas selempang hitam berukuran mini dari atas ranjang.

Kakinya yang dibalut wedges warna senada dengan kemejanya, melangkah mantap keluar dari dalam kamar.

"Appa ayo kita ber--" kelanjutan kalimat dan senyumnya mendadak sirna saat menemukan kehadiran Minah dan ibunya yang kini berdiri di ruang keluarga bersama dengan Tuan Park. Ketiga pasang mata itupun otomatis tertuju padanya.

Tanpa menyapa kedua orang tamunya, Jiyeon berjalan melewati mereka begitu saja.

"Appa, aku tunggu di mobil,"

"Jiyeon, berhenti disana," suara pria paruh baya itupun menghentikan langkah Jiyeon yang sudah sangat dekat dengan pintu utama.

Mendengus, ia dengan terpaksa membalikkan tubuhnya dan memasang wajah jutek.

"Raportmu akan diambilkan eomma-nya Minah,"

"A-Apa?? Appa bercanda kan? Appa kemarin sudah janji padaku," tanya Jiyeon terkejut.

"Sekretaris Lee tadi menelepon dan memberi kabar kalau pemegang saham terbesar perusahaan kita meminta mengadakan rapat darurat," Tuan Park memberi alasan. "Jadi appa meminta bantuan Minah eomma untuk sekalian juga mengambilkan milikmu."

"Tidak mau! Aku tidak sudi diambilkan olehnya!" Tolak Jiyeon seraya memberi tatapan sengit ke arah Minah dan ibunya.

"Jiyeon, jaga bicaramu!" Tuan Park emosi dan ingin menghampiri putrinya namun dengan cepat ditahan oleh calon istrinya.

"Lebih baik aku mengambil milikku sendiri daripada harus bersama dengan mereka!" Ucap Jiyeon tegas dan ia pun meninggalkan rumah begitu saja.

Ayahnya hanya sanggup geleng-geleng kepala dengan tingkah putrinya, sementara Minah yang sedaritadi hanya diam, memandangi punggung Jiyeon yang perlahan menghilang dari balik pintu rumah keluarga Park dengan tatapan sedih.

***

Kyungsoo menatap lembaran kertas raportnya dengan senyum puas. Ranking satu berhasil dipertahankan dengan nilai sempurna.

Tuan Do yang mendampingi pun menepuk pundak putranya dengan bangga. "Appa pulang duluan, jangan pulang terlambat karena kita sekeluarga akan merayakannya dengan makan malam bersama."

"Baik appa. Sampai jumpa dirumah," Kyungsoo membungkuk sebagai ucapan salam sebelum sang ayah lebih dulu meninggalkan pelataran sekolah.

Kyungsoo memang memutuskan untuk tetap disana karena akan menunggu kedatangan Dasom. Kekasihnya itu mengatakan akan datang sedikit terlambat.

Class of the Roosters! (93line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang