I Won't Give Up

287 48 7
                                    

Q&A #3
Q: Kayanya lagi suka sama seorang cewek di Kelas 3C. Bener gak?

Wonho: Hmm... suka sih, cuma lebih suka kalau bisa ngalahin seseorang di 3C. Kalian nanti bakal tau lah dia itu siapa.

🐣🐣🐣

Di sore yang cerah, sesuai waktu yang dijanjikan, tampak empat orang murid SMA Cheongdam telah berkumpul di apartemen milik Lee Jieun yang terletak tidak terlalu jauh dari sekolah. Mereka adalah Min Yoongi, Bang Minah, Lee Wonho dan sang pemilik apartemen sendiri.

Masih mengenakan pakaian sekolah lengkap, keempatnya telah duduk di lantai beralaskan karpet dan mulai sibuk dengan catatan masing-masing. Selain dipenuhi buku-buku tebal tentang rumus Kimia, di atas meja kayu berukuran 80x80x35 itu juga tersaji minuman dingin dan beberapa snack. 

Kerja kelompok yang telah berjalan hampir dua jam itu kemudian harus terdistraksi ketika suara dengkuran memenuhi ruangan yang semula dipenuhi diskusi. Ketiga pasang mata langsung kompak tertuju pada satu orang anggota yang memang sudah tertidur lelap dengan kepala bersandar pada dudukan sofa dan wajah tertutup buku latihan Kimia. 

"Bisa-bisanya dia tidur di saat kita semua lagi mati-matian mikir buat nyelesein soal nomor sepuluh," sungut Wonho.

"Biarin aja. Dia kayanya cape banget. Harusnya hari ini dia libur kerja paruh waktu. Tapi karena kita harus nyelesein tugas kelompok, mau gak mau dia ngehabisin waktu istirahatnya disini sama kita," Jieun membela Yoongi seraya tersenyum memandangi pemuda yang tengah tertidur pulas tersebut. 

"Iya ya, Yoongi kan kerja paruh waktu dari pulang sekolah sampai tengah malam. Wajar aja sih dia cape," Minah menambahkan sambil mengunyah snack cumi kering di dalam mulut.

Wonho yang mendengar pembelaan Jieun ke teman sekelasnya, merasa sedikit kesal. Untuk mengalihkan emosinya, ia membuka jas sekolah yang dianggap membuatnya merasa sumpek. Di saat itulah mata Minah dipaksa membelalak karena lengan Wonho yang hanya dibungkus kemeja putih berlengan pendek jadi sangat terlihat. Gadis itu tidak dapat menutupi kekagumannya pada kelebihan yang dimiliki sang pemuda idaman. Jieun pun sampai harus berdehem untuk membuat kawannya tersadar.

"B-Baiklah, mari kita selesaikan dua soal lagi dan setelah itu kita bisa pulang," dengan gesit, Minah mengalihkan maniknya yang semula lekat memandangi bisep atletis Wonho, ke atas buku latihannya kembali.

Jieun yang melihat kelakuan temannya, hanya bisa tersenyum geli.

.

.

.

Satu jam kemudian, Yoongi yang sedaritadi tidur, akhirnya terbangun juga. Ia sedikit terkejut karena tidak menemukan seorang pun di ruang tengah apartemen milik Jieun. Setelah menegakkan tubuhnya yang semula bersandar di kaki sofa, pemuda bermata sipit itu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan.

"Oh, lo udah bangun," suara Jieun yang mendadak muncul dari arah belakang, membuatnya langsung memutar kepala.

"Gue daritadi ketiduran ya? Kenapa gak ada yang bangunin sih?" tanya Yoongi sambil mengucek mata kirinya.

"Kita tahu lo pasti cape banget mesti sekolah plus kerja paruh waktu. Makanya kita sepakat ngebiarin lo tetep tidur," Jieun meletakkan dua mangkok ramyun panas di atas meja dan kemudian duduk di depan Yoongi. "Makan dulu. Perut lo pasti udah laper kan?"

Benar saja, setelah mengatakan itu, terdengar suara berisik dari dalam perut Yoongi hingga membuat pipi tembamnya memerah. "Thanks, Eun."

Jieun tersenyum sambil mulai menyeruput ramyun miliknya.

Class of the Roosters! (93line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang