Just a Friend to You

226 41 12
                                    

Q&A #6

Q: Tipe ideal seorang Jung Eunji itu gimana sih?

Eunji: "Fisik itu relatif. Tapi gue suka cowok yang bisa gue ajak ngobrol, berkeluh kesah dan bikin gue nyaman saat ada disampingnya."

🐣🐣🐣

Eunji melirik ke arah jam digital yang berkedip di samping ranjangnya. Sudah hampir jam sembilan malam, ia memang telah tiba di apartemennya sejak setengah jam lalu. Pakaiannya pun kini telah berganti piyama babydoll  dan tengah bersiap tidur.

Baru saja naik ke atas tempat tidurnya yang nyaman, ia dikagetkan dengan suara bel yang menandakan ada seseorang yang bertamu ke tempatnya. Eunji pun menghela nafas karena terpaksa menunda keinginannya untuk segera beristirahat lebih awal.

"Siapa sih dateng malem-malem gini," gerutunya pada diri sendiri seraya menyeret kedua kakinya ke pintu utama. Tak lupa, ia menghidupkan lampu ruang tengah agar ada cahaya.

Segera setelah pintu dibuka, Eunji dibuat terkejut dengan sosok Wonho yang berdiri dengan raut wajah sedih. Mengenakan kaos putih plus hoodie jeans yang berwarna senada dengan celananya, pemuda itu melambaikan tangan kearahnya.

"Boleh gue masuk?" Tanyanya tanpa menggubris ekspresi heran sahabatnya.

"Tumben pake ngebel segala? Gak mungkin tiba-tiba lupa sama passcode-nya kan?"

Eunji hanya menggeser tubuhnya sedikit kesamping supaya Wonho bisa masuk ke dalam apartemennya yang sudah sunyi. Di saat pemuda itu melewatinya, ia bisa mencium sedikit bau alkohol.

"Gue kira lo lagi sama Hongbin. Gak enak aja gue kalo tiba-tiba masuk kaya tempo hari," jawab Wonho sambil merebahkan tubuh diatas sofa panjang milik Eunji di ruang tengah.

Sang pemilik rumah yang telah menutup pintu pun mengikuti tamunya dan berdiri tepat didepannya. "Lo abis minum? Sama Ravi dan Taemin?"

Eunji bertanya namun tak mendapat jawaban dari Wonho yang malah memejamkan matanya.

Gadis itu pun mendesah. "Lo pasti belum makan, gue hari ini gak masak karena tadi diajak makan malem sama Hongbin. Gue seduhin ramen aja ya," Eunji sudah akan membalikkan tubuh, namun mendadak tangannya ditarik. Cukup kencang hingga membuatnya kini duduk di sofa yang sama dengan Wonho.

Rupanya, sahabatnya itu juga telah menegakkan badan dan sekarang malah memeluknya. "Jangan tanya apapun, dan biarin gue kaya gini, sebentar aja..." bisik Wonho sambil menenggelamkan wajahnya di tengkuk Eunji.

Entah karena terkejut, ia seperti merasakan sesuatu yang aneh di dalam dadanya. Jantungnya berdetak begitu kencang, bersamaan dengan ia membiarkan wangi parfum masculine juga aroma segar shampoo yang melekat pada Wonho merasuki hidungnya.

Dan sesuai perintah, Eunji pun membiarkan kedua lengan kekar Wonho membungkus pinggangnya yang ramping, sementara bibirnya hanya terdiam dan telinganya menikmati alunan nafas yang dihembuskan pemuda yang kini mendekapnya dengan erat.

Jung Eunji terlalu terfokus pada sahabatnya yang ia yakini tengah punya masalah serius, hingga ia tak menyadari ponselnya tertinggal di kamar dan sedaritadi bergetar karena ada panggilan masuk dari Lee Hongbin.

***

Min Yoongi berdiri di depan sebuah rumah minimalis di jantung kota Seoul. Bangunan itu sesaat membuatnya terpana dengan desainnya yang modern. Belum sempat ia mengaguminya lebih lama, gerbang yang menjadi pembatas antara rumah dan trotoar tiba-tiba terbuka. Sesosok laki-laki sebayanya, dengan postur kurus menampakkan diri.

Class of the Roosters! (93line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang