EIGHTEEN

1.6K 96 0
                                    

H

A

P

P

Y

R

E

A

D

I

N

G

                   ))**********((

Sudah lima hari Nata berada dirumah sakit dan Nata terus merengek minta pulang,mereka senang karena Nata yang dulu telah kembali dan tidak murung tapi mereka juga tak bisa menuruti permintaanya kali ini karena kondisinya belum benar-benar pulih seperti sekarang

"Kak Nathan"panggil Nata kepada Nathan yang sedang duduk disofa

"Iya kenapa Queen?"tanya menghampiri Nata

"Sini telinga kakak" lalu Nathan mendekatkan telinganya ke Nata lalu
"Kak ayo pulang aku tak betah disini liat tanganku sampai bengkak"bisik Nata lalu memperlihatkan tangannya yang diinfus

"Astaga Queen itu pasti sakit??"tanyanya yang terkejut

"Ada apa?" tanya Zein yang menutup laptopnya lalu menatap mereka

"Ini bang,lihat tangannya Queen yang diinfus bengkak"ucap Nathan yang memegang tangan Nata dengan hati-hati

"Astaga,apa ini sakit Queen?"tanya Zein dengan raut wajah yang khawatit

"I..ya"cicitnya

"Kalau begitu abang akan memanggil dokter untuk memeriksa tanganmu"ucap Zein

"Tidak usah bang,Nata ingin pulang saja kerumah disini tidak enak?"ucapnya

"Tidak boleh kondisimu belum benar-benar pulih Queen dan soal tanganmu yang bengkak,abang akan menyuruh dokter untuk memeriksanya"

"Tapi Nata pengen pulang Nata cape makan bubur terus rasanya gak enak,Nata mau pulang aja"rengeknya

"Tetap tidak boleh" ucap Zein tegas membuat Queen takut dan Zein langung merengkuhnya

"Maaf,abang tak bermakksud membentakmu Queen"ucap Zein yang memeluk Nata yang mulai terisak

"Hiks ta..pi hiks mau pulang baru Nata maafkan hiks"ucap Nata membuat Zein dan Nathan yang mendengarnya menjadi gemas lalu Zein mencium dan Nathan tertawa

"Haha Quen masih sempat-sempatnya kau meminta pulang"

"Huaa abang kak Nathan mengejekku hiks"laly Zein menendang tulang kering Nathan

'Akhh' ringisnya membuat Nata tertawa dan memeletkan lidahnya ke arah Nathan yang kesakitan lalu tiba-tiba adaa yang membuka pintu membuat Nata,Zein dan Nathan menengok dan yang datang ternyata orang tuanya beserta Riko dan Zack

"Hei kenapa putri bunda nangis?"tanya sang bunda lalu menghampiri Nata
"Apakah kakakmu nakal sayang? "
dan dijawab anggukan oleh Nata membuat Zein dan Nathan melotot

"Hah tidak bun aku tidak melakukan apa pun pada Queen"ucap Nathan yang membela diri lalu melihat ke arah Zein

"Hei apa kalian kira aku yang melakukannya? Tentu tidak"ucap Zein yang ikut membela diri

"Lalu siapa?Queen tidak mungkin berbohong"ucap bunda menyelidik
"Sayang apa yang mereka lakukan padamu biar bunda membalasnya nanti"

"Hiks me..reka tidka mengizinkan ku pulang hiks bunda"ucap Nata yang kembali menangis membuat mereka membulatkan matanya

"Hei sayang kau belum benar-benar pulih nanti kalo nata pulang nata sakit lagi sayang, emangnya nata mau sakit lagi hm?" ucap sang bunda dengan lembut dan dijawab gelengan olehnya

"Tapi bun nata cape tidur terus, ke kamar mandi aja digondong sama kakak sama abang, trus makannya bubur terus padahal nata gak suka bubur rasanya hambar"ucap nata yang saat itu ingin ke toilet dan tiba-tiba Zack menggendongnya dan menunggu diluar dengan alasan takut jika Nata terjatuh atau terpeleset lantai yang licin atau dengan alasan keadannya belum pulih padahal saat itu ia telah sanggup berjalan sendiri dan mendengar hal yang terlontar dari mulut Nata sang bunda hanya bisa tersenyum dengan sikap dan sifat para anak lelakinya itu yang begitu posesif dan perhatian pada sang tuan putrinya

"Sayang kakak dan abang mu itu sayang kepadamu jadi wajar jika mereka begitu dan soal makan memangnya kamu mau makan apa? nanti bunda masakin yang banyak buat kesayangannya bunda"ucapnya tersenyum sambil mengelus surai sang anak

"Bener bun?" dan sang bunda hanya mengganguk
"kalo gitu Nata mau burger,terus takoyaki sama spageti apa lagi yaa"ucapnya sambil berfikir

"Kau tak boleh makan makanan cepat saji itu semua tidak sehat apa lagi takoyaki itu pedas kau tak boleh memakannya nanti kau sakit perut"ucap Zein

"Benar kata bang Zein,nanti Queen gak sembuh-sembuh memangnya mau dirumah sakit terus? "ucap Riko dan Nata menggelengkan kepalanya

"Hei biarkan putri bunda memakan itu semua kalian tidak kasian kepadanya makan bubur terus"ujar bunda

"Benar kata anak-anak bun makanan cepat saji tidak baik buat Nata"

"Memangnya siapa yang mau beli"

"Tapi tadi bunda... "ucapan sang ayah terpotong

"Kan udah bunda bilang nanti bunda yang masak kalian ini gimana sii bunda juga gak bakal kasih izin Nata buat makan makanan cepat saji dari luar"gerutu sang bunda

"sayang tadi bunda denger tanganmu bengkak benar?"tanya sang bunda sambil melihat tangan Nata

"iya bun"

"Astaga ini pasti sakit"ucap Zack

"kakak akan panggil dokter untuk memeriksanya"

"Tidak usah kau cari air hangat dan handuk kecil saja,bunda akan mengompresnya"

"Tapi bun tangannya pasti sakit jika dibiarkan dan biarkan dokter memeriksanya takut terjadi sesuatu nanti"ucap sang ayah

"Ayah mau bantah bunda iya?"tanya sang bunda degan nada tegasnya dan sang ayah menggelengkan kepalanya
"kalian pikir bunda tega ngeliat putri bunda kayak gini? Ini tidak apa-apa,hanya perlu dikompres air hangat"mereka hanya mengganguk pasrah jika bunda dalam mode posesifnya ini dan takut jika ditentang sang singa betina aku akan mengamuk

  Sedangkan Nata yang mendengarkan mereka kini telah tertidur pulas dipelukan sang bunda dan mereka yang melihatnya menjadi gemmas,ingin menciumnya tapi takut sang tuan putri terbangun.




























buat readers yang setia baca makasii banyak ya udah setia sama cerita ini sampe sini padahal cerita ini awalnya gak jelas tapi nanti autor bakal buat lebih seru ceritanya

Jangan lupa vote and comen
Bayy see you next time





FOR NATA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang