TWENTY-ONE

1.4K 79 0
                                    

 H

A

P

P

Y

R

E

A

D

I

N

G

                ~>>>••••••••••<<<~

   Kini keluarga Obrien tengah berkumpul diruang keluarga mereka bercanda ria sambil sesekali tertawa karena aksi lelucon yang dilakukan Nathan dan si kembar Andra dan Andro yang memang kelakuannya  11,12 tak jauh berbeda

Nata Pov

  Tiba-tiba saja aku merasakan kepalaku nyeri,aku tak berani bilang kepada mereka keluargaku karena aku takut merepotkan lalu aku menahannya sambil sesekali meringis karena sakit kepala ini tak berhenti,dan bang Zein sepertinya menyadari jika aku menahan sakit

"Queen kau kenapa?"ucap bang Zein

"Ah Nata tidak apa-apa bang"ucapku tersenyum

"benarkah? "tanyanya kembali

"Iya aku hanya mengantuk saja" ucapku meyakinkannya

"Kalau begitu kau istirahatlah Queen"ucap kak Riko

"Mau kakak antar?"ucap kak Zack, kak Andra dan kak Andro

"Biar aku saja,aku kan twinsnya"ucap kak Nathan menyela ketiganya

"Tidak perlu aku akan ke kamarku sendiri saja, Ayah,Bunda,Mamih,Papih Nata izin ke kamar dulu"ucapku dengan sopan sambil mencium mereka satu persatu

"Mau ayah antar saja sayang? "tanya ayah

"Tidak usah ayah Nata sudah besar jadi bisa pergi sendiri"

"Baiklah putri kecil ayah ini sudah besar rupanya ya"ucap ayah terkekeh

"kalau begitu Nata pamit ke kamar dulu semua"ucapku lalu berjalan menuju tangga namun belum sampat aku menaiki tangga pertama tiba-tiba tubuhku melayang ke udara dan pelakunya adalah bang Zein

"Biar abang antar saja,abang tau jika kau sangat lelah"ucap bang Zein sambil menyenderkan kepalaku di dadanya

Dan setelah sampai di kamarku bang Zein menurunkan ku lalu merebahkan tubuhku diranjang king size lalu mengelus suraiku dengan lembut

"Abang tau kau berbohong sayang" ucapnya membuatku terkejut

"Ti..dak aku memang mengantuk"ucapku yang memang kala itu kepalaku terasa berat

"Baiklah jika kau tak mau memberi tau kepada abangmu ini,tidurlah Queen"ucapnya

Lalu kepalaku semakin memberat pandanganku memburam dan tiba-tibaa semuanya gelap

Nata Pov End

  Ketika melihat Nata telah tertidur Zein memandangnya ada rasa aneh karena biasanya Nata tak akan langsung tertidur dan selalu minta ditemani tidur disampingnya dan ini bukan jamnya Nata untuk tidur tapi ia tak ingin berfikir yang tidak-tidak Zein mengecup kening Nata lalu keluar tanpa tau darah mulai menetes dari hidung Nata..

Skipp 

'Eungh'

'asataga kepalaku masih pusing dan darah ini...'batin nata

  Nata buru-buru membersihkan darah yang telah mengering dihidungnya takut dilihat keluarganya dan membuatnya khawatir dan setelah mencuci wajahnya Nata bercermin menatap pantulan wajahnya yang terlihat pucat lalu kembali ke tempat tidurnya dan merebahkan dirinya karena ini masih terlalu pagi sekitar jam 2,entah apa yang akan dilakukannya ingin kembali tidur tidak bisa

  Lalu saat Nata tidur menyamping ia melihat noda darah dibantalnya membuatnya kelabakan kemudian Nata mengganti sprai yang ia pakai dan sprai yang ada noda darah Nata taro dikeranjang pakaian kotor paling bawah agar tak terlihat oleh keluarganya

  Dan tiba-tiba saja ada suara sepatu melangkah menuju kamarnya lalu buru-buru Nata membaringkan tubuhnya dan pura-pura memejamkan matanya dan langkah kaki kini kian mendekat membuka pintu lalu menuju tempat tidur Nata lalu orang tersebut ikut berbaring disebelah Nata

  Menyadari Nata belum memejamkan matanya kemudian orang itu merangkulnya dari belakang mengusapnya membuat Nata nyaman

"Kenapa belum tidur"ucap orang tersebut

"E..eh an..nu Na..ta tadi kebangun kak"

"Yasudah tidur pejamkan matamu"

"Kakak baru pulang"

"Hm"

"Kenapa kakak tidak ganti baju?"

"Kakak sudah lelah dan kau Tidurlah"ucap seseorang yang ternyata adalah Zack dan ia mengusap Surai Nata yang kini mulai terpejam dan kemudian ikut memejamkan matanya

Pagi harinya tiba dan Nata merasa tidak ada seseorang disampingnya dan saat melihatnya ternyata benar tak ada padahal petang tadi masih ada

'mungkin kakak sudah kembali ke kamarnya' ucapnya membatin lalu pergi menuju westafel mencuci mukanya dan saat mengeringi mukanya Nata menengok ke arah keranjang cucian melihat sprai yang ada noda darahnya

'bagaimana jika mereka tau?' batinnya sambil berdiam diri

"Nona saya izin masuk untuk mengambil pakaian kotor"ucap seorang maid membuyarkan lamunan Nata

"Eh, ih bibi buat Nata kaget aja untung aja Nata gak punya penyakit jantung"ucapnya mengusap dada

"Maaf nona kalau begitu saya akan mengambil pakaian kotornya"ucap maid tersebut mengangkat keranjang

"Eh tunggu bi,Nata mau bilang sama bibi tapi bibi gak boleh ngomong sama kakak, abang,bunda,ayah,papi,dan mami yaa"

"Memangnya ada apa non? "tanya maid tersebut penasaraan

"Se..sebenernya itu sprai yang dibagian bawah pakaian ini ada noda darahnya dan bibi tidak boleh bicara kepada siapa pun"ucap Nata serius

"Tapi non..."ucapannya terpotong

"Bibi Nata mohon,Nata gak mau buat mereka khawatir sama keadaan Nata"

"Ba..baiklah non kalau beegitu saya permisi"ucap maid tersebut lalu pergi keluar kamar Nata

'Huftt'

"Untung saja.."

"Untung kenapa Queen"ucap Riko memotong ucapan Nata

"Ih kakak mengagetkan saja"

"Kau belum menjawab pertanyaan kakak Queen apakah ada yang kau sembunyikan"selidiknya

"Ti..dak Nata tidak menyembunyikan apa-apa"

"Benarkah? "

"I..iya kakak"jawabnya pura-pura merajuk

"Baiklah kalau begitu ayo kita turun dan sarapan yang lain sudah menunggu mu"

"Ayo kak"ucapnya menggandeng tangan Riko menuju ruang makan dimana keluarganya saat ini telah berada disana.
 
                 ~>>>••••••••••<<<~



































Jangan lupa Vote and Comen
See you next time

FOR NATA (SLOW UPDATE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang